Kupang–Akibat kekurangan dana operasional untuk rumah sakit, banyak pasien yang menggunakan fasilitas kartu kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Jaminan Kesehatan daerah (Jamkesda) dan Asuransi Kesehatan (Askes) untuk warga miskin terlantar atau tidak dilayani dengan maksimal.Hal ini mengundang reaksi keras dari masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kota Kupang yang menuntut pemerintah dan wakil rakyat harus mengambil tindakan keras terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. WZ Johanes. Terlebih setelah kematian Gregorius Seran, pasien yang dipulangkan oleh pihak RSUD karena menggunakan Jaskesmas, dengan dalih masa berlaku kartu tersebut sudah habis. Menanggapi hal ini Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT, Hendrik Rawambaku, mengatakan, salah satu alasan belum maksimalnya pelayanan RSUD karena dana tahun 2013 sebesar Rp 113 miliar belum dicairkan. Apalagi, RSUD harus nombok dana pelayanan kesehatan menggunakan askes, jamkesmas, dan jamkesda sebesar Rp 70 miliar. “Dananya belum cair. Dana jamkesmas, Askes dan Jamkesda hanya sebesar Rp 53 miliar, sehingga harus nombok Rp 70 miliar,” katanya. Hendrik Rawambaku menilai RSUD Johanes Kupang adalah rumah sakit rujukan, sehingga pasien yang dirawat di situ seharusnya pasien rujukan dari rumah sakit Kabupaten/kota, namun kenyataannya RSUD juga melayani pasien umum di Kota Kupang. “Sesuai hasil peninjauan di RSUD, ternyata mereka masih melayani pasien umum. Padahal, RSUD adalah rumah sakit rujukan,” katanya kepada wartawan, Kamis, 31 Januari 2013. Terkait kematian Gregorius Seran, jelasnya, Gregorius adalah pasien kanker stadium akhir dari Atambua yang dikirim ke Kupang, sehingga tidak bisa tertolong lagi. “Tidak ada yang salah dalam pelayanan di RSUD Johanes Kupang,” katanya. Sepekan terakhir ini, RSUD Johanes Kupang mendapat sorotan dari berbagai kalangan karena buruknya pelayanan dan penolakan terhadap pasien kanker yang menewaskan Gregorius Seran dan terlantarnya, Viktoria Polce Teon, serta terlantarnya pasien cuci darah, karena ketiadaan selang. Dia mengakui RSUD masih kekurangan, terutama sarana prasarana dan dokter. Namun, RSUD tidak pernah menolak pasien yang berobat ke rumah sakit itu. “Tidak ada alasan untuk menolak pasien,” katanya. Sumber: kabarindonesia.com |
11 Feb2013
Kekurangan Dana, Pelayanan di RSUD WZ Johanes Buruk
Subscribe
Login
0 Comments