Jakarta-Anggota Komisi IX DPR RI, Arif Minardi mengatakan, rumah sakit (RS) swasta hanya mencari untung dalam memberikan pelayanan kesehatan. Ia menghimbau RS Swasta untuk menunjukkan sisi sosial, terutama kepada pasien tidak mampu (Miskin).
“Cobalah RS swasta jangan semata-mata mencari untung. Mana sisi sosialnya. Meskipun saya tahu ini akibat dari pembayaran dari pemerintah yang tidak lancar dan kurang,” ujar Arif saat dengar pendapat Komisi IX DPR RI dengan Wakil Menteri Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin Siang (25/02/13). Ia mengaku kesal dan prihatin masih adanya pasien pemegang kartu Jamkesmas yang ditolak oleh RS pemerintah. Pasien tidak mampu pada kenyataannya masih dimintai uang muka ketika akan mendapatkan pelayanan kesehatan. “Baru kemaren ada warga saya yang matanya terkena semen, kemudian datang ke RS Mata Cicendo, Bandung. Ia diminta uang muka Rp 15 juta. Coba bapak dan ibu bayangkan,” ujar Arif kesal. Arif menambahkan, semua itu terjadi lantaran pemerintah tidak pernah beres dalam membayarkan tagihan RS, sehingga akhirnya pihak RS enggan menerima pasien tidak mampu peserta jamsostek. “Saya minta Pak Wakil Menteri Kesehatan bereskan hal ini. Dari dulu tidak pernah selesai,” tutupnya. Sumber: theglobejournal.com |
–———————————————- ———————————————– > Penyusunan Rencana Strategis untuk RS > Pelatihan Sistem Akuntansi Rumah Sakit berbasis SAK > Aplikasi Sistem Billing dan Rekam Medis Berbasis Open System
|
Berita Sebelumnya: ——————– Posted on: Selasa, 26-02-2013 Seminggu, Pasien Usus Buntu Tidak Ditangani RSU Posted on: Selasa, 26-02-2013 Menkes Periksa Fasilitas Yankes Rumah Sakit Posted on: Senin, 25-02-2013 |
|
Aktivitas Mutu Klinis —– Aktivitas Mutu Keperawatan —- Manajemen SDM —– Manajemen Keuangan —- Manajemen Fisik —– Hukum Kesehatan
Manajemen Teknologi Informasi —– Asuransi Kesehatan —– Manajemen Pemasaran —– Strategi, Struktur & Budaya Organisasi |
RS Provinsi Banten Beroperasi April 2