Yogyakarta- Delegasi Kementerian negara Burundi dan Ulama – ulama Ethiopia mengunjungi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka mempelajari pelaksanaan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang juga merupakan program dari rumah sakit. Delegasi kedua negara merupakan bagian dari Exchange Views and Experiences in Coordinating and Implementing Policy and Program regarding Population, Family Planning and Reproductive Health Program yang diselenggarakan oleh (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN.
Dalam kunjungannya, delegasi dari kedua negara diterima oleh jajaran direksi dan staf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta di ruang Aula, Rabu (23/01/2013). Dalam sambutannya Direktur Pelayanan Kesehatan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr. Joko Murdiyanto SP.AN mengatakan, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah beberapa kali menerima tamu dari berbagai negara untuk mempelajari implementasi program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang dijalankan rumah sakit, khususnya untuk keluarga miskin yang tidak mampu. “Kita mempunyai program untuk pasien miskin agar dapat melakukan persalinan secara gratis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang merupakan hasil kerjasama dengan program dari pemerintah pusat,” jelasnya. Dalam penjelasannya pada delegasi dari Burundi dan Etiophia, ketua tim keselamatan pasien rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Sulistiari Retnowati Sp.OG mengungkapkan, beberapa program RS PKU yang berkaitan dengan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi untuk pasien miskin adalah Pelayanan Keluarga Berencana berbasis Islam, yang meliputi konsultasi hingga pemasangan alat kontrasepsi.
Dalam kesempatan tersebut General Secretary dari Ethiopian Islamic Affairs Muslim Council Ato Mohammaed Ali Edris mengungkapkan persetujuannya dalam beberapa program yang diperuntukkan bagi pasien miskin dan tidak mampu, karena sebagai rumah sakit Islam juga diperlukan implementasi nilai-nilai Islam dalam dunia kesehatan, termasuk memberi santunan pada rakyat miskin. Sementara itu Menteri Kesehatan Umum dan penanggulangan AIDS dari Republik Burundi mengungkapkan akan membawa segala pengetahuan yang di dapat di PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai bahan masukan pada kebijakan kesehatan di negaranya. Hadir dalam pertemuan tersebut 6 delegasi dari Ethiopia serta 5 delegasi pemerintah Republik Burundi yang dua diantaranya merupakan Menteri Kesehatan dan Menteri Interior. Pada kesempatan tersebut kedua delegasi juga berkesempatan untuk berkeliling mengunjungi berbagai ruangan pelayanan yang dipunyai oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Sumber: muhammadiyah.or.id