a
PKMK FK UGM
Manajemen Rumah Sakit
a
Pelatihan Audit Medik
dr. Hanevi Djasri, MARS
Pelatihan ini dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan media komunikasi internet. Dengan metode ini diharapkan para manajer dan pimpinan rumah sakit dapat tetap meningkatkan kompetensi dalam hal penyusunan rencana strategis tanpa harus menyediakan waktu khusus untuk pertemuan tatap muka maupun perjalanan dinas. Dari sisi biaya tentu saja metode ini akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan pertemuan tatap muka. |
a
Beban Kursus
|
a
Pengantar
Di era globalisasi yang bercirikan competitiveness dan profesonalism, upaya-upaya peningkatan mutu ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menjamin bahwa setiap pasien akan mendapatkan pelayanan yang terbaik berdasarkan kaidah-kaidah medis yang baku. Audit medik merupakan perangkat bagi rumah sakit yang sangat penting untuk memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Audit medik saat ini semakin dirasa penting tidak saja dari segi manfaat, tetapi juga karena audit medik juga menjadi salah satu instrumen akreditasi rumah sakit.
aa
|
|
|
Tujuan |
|
Membantu para peserta untuk memiliki kemampuan melaksanakan audit medik sesuai dengan kebutuhan. Setelah mengikuti pelatihan audit medik, para peserta mampu:
1. Memahami peran audit medik sebagai salah satu komponen penting clinical governance
2. Menyusun instrumen audit medik yang dapat digunakan untuk menilai mutu pemberian jasa pelayanan kesehatan
3. Mengukur mutu pelayanan medik
4. Menilai hasil pengukuran
5. Memberikan usul-usul perbaikan dan tindak lanjut
6. Melaporkan hasil pengukuran, penilaian dan usul-usul perbaikan, serta tindak lanjut
7. Merencanakan audit-audit selanjutnya |
|
|
|
Fasilitator |
|
dr. Hanevi Djasri, MARS
Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan ke pendidikan S2 dalam bidang Manajemen Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia yang diselesaikan pada tahun 1997. Pada tahun 1996-2003 menjadi manajer pada perusahaan joint-venture asuransi kesehatan swasta dan pada sebuah grup rumah sakit swasta di Jakarta. Pada tahun 2003 beralih profesi dari praktisi menjadi peneliti dan konsultan dalam bidang manajemen pelayanan kesehatan.
Area penelitian dan konsultasi yang ditekuni adalah dalam bidang peningkatan mutu lembaga kesehatan melalui pendekatan regulasi internal dan regulasi eksternal. Saat ini terlibat aktif dalam kegiatan pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan di beberapa propinsi, kegiatan implementasi konsep clinical governance dan patient safety di beberapa rumah sakit, dan kegiatan untuk mengintegrasikan konsep dan pelaksanaan manajemen mutu lembaga kesehatan secara nasional antara lain melalui IHQN (Indonesian Health care Quality Network) dan juga melalui kerjasama dengan lembaga internasional seperti ISQua (International Society for Quality in health care). |
|
|
|
Peserta
Persiapan yang diperlukan oleh peserta:
1. Team approach. Suatu audit medik akan lebih berhasil guna apabila melibatkan berbagai pihak yang berkompeten. Oleh sebab itu, para peserta diharapkan berasal dari tim-tim audit medik.
2. Problem based approach. Akan dilakukan telaah terhadap kasus-kasus/masalah-masalah riil di unit pelayanan masing-masing peserta. Oleh karena itu. untuk praktek dalam pelatihan diharapkan masing-masing tim peserta dapat membawa minimal 10 rekam medis dengan diagnosa/tindakan yang sama. Pemilihan diagnosa/tindakan dapat berdasarkan kasus yang paling high risk(risiko tinggi), high volume(terbanyak), high cost(biaya tinggi) dan problem prone(sering menimbulkan masalah).
3. Pedoman standard pelayanan klinik rumah sakit. Peserta diharapkan membawa standar/referensi yang berkaitan dengan diagnosa/tindakan tersebut di atas. |
|
a |
|
Modul Pelatihan |
|
1. Modul I: Clinical governance, organisasi belajar, dan proses perbaikan kinerja
2. Modul II: Audit medik-suatu pendekatan terstruktur untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Modul III: Pemilihan topik dan penyusunan kriteria
4. Modul IV: Pengumpulan dan pelaporan data
5. Modul V: Analisis penyimpangan
6. Modul VI: Tindakan dan pelaporan |
|
|
|
Jadwal Pelatihan |
|
|
|
Silahkan Klik daftar untuk mengikuti pelatihan ini