Minggu, 2 September 2012 | 08:00 WIB
SOLO – Polisi menjaga ketat Rumah Sakit Brayat Minulya, Solo, tempat dua jenazah terduga teroris yang ditembak di Jalan Veteran, Jumat (31/8/2012), diamankan. Dengan senjata lengkap, aparat tampak berjaga di pintu masuk IGD dan di sekitar kamar jenazah.
Ketatnya penjagaan membuat juru warta pun kesulitan untuk mengambil gambar jenazah terduga teroris dan jenazah anggota Densus 88 Bripda Suherman. Saat jenazah dievakuasi keluar dari rumah sakit petugas membentangakan beberapa lembar kain putih ukuran sekitar 4×5 meter didepan mobil ambulans menutupi proses evakuasi. Di luar pagar rumah sakit, puluhan warga tampak berkerumun menyaksikan keramaian proses evakuasi.
Akibat penjagaan ketat ini, salah satu ibu yang sedang mengantar suaminya berobat mengaku merasa ketakutan. “Saya bingung dan kaget kok banyak sekali aparat bersenjata lengkap dan bunyi sirine, terpaksa saya pulang dan tidak jadi berobat,” kata Maria, warga Makamhaji, Sukoharjo.
Seperti diberitakan, baku tembak terjadi antara dua orang terduga teroris yang mengendarai sepeda motor dengan pasukan Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam. Saat disergap di tengah jalan, kedua terduga teroris itu melawan dengan mengeluarkan tembakan. Suara letusan senjata terdengar berkali-kali. Keduanya tewas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, Jumat malam, memastikan satu orang anggota Densus 88 meninggal dunia dalam baku tembak tersebut. Anggota yang tewas atas nama Bripda Suherman itu tertembak di bagian dada.
“Ya benar, korban atas nama Bripda Suherman. Lawan memiliki tingkat mobilitas dan keterampilan tinggi. Proses pengembangan sedang dilakukan, kami belum bisa menyampaikan secara rinci,” ujar Boy.
Sumber: KOMPAS.com