Jakarta- Pemerintah meluncurkan buku Peta Jalan Jaminan Kesehatan Nasional 2012–2019 yang memberikan arah dan petunjuk untuk mencapai kepesertaan menyeluruh program jaminan kesehatan nasional.
“Peta jalan ini menjadi instrumen koordinasi pembangunan bidang kesejahteraan rakyat, khususnya bidang kesehatan, untuk memberi akses pelayanan bagi seluruh penduduk Indonesia,” kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Kamis.
Agung menambahkan, secara khusus peta jalan ini disusun untuk mempersiapkan beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 1 Januari 2014 dan tercapainya Jaminan Kesehatan Nasional (INA-Medicare) untuk seluruh penduduk Indonesia pada 2019.
Agung juga mengatakan, dirinya akan segera melaporkan peluncuran buku tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Chazali H Situmorang, menyebutkan pada 2019, peta jalan menetapkan delapan sasaran.
Di antaranya, BPJS Kesehatan telah mendapat kepercayaan penuh publik, seluruh penduduk telah terjamin, fasilitas kesehatan tersebar memadai, serta paket manfaat medis dan non medis sudah sama untuk seluruh peserta.
“Untuk saat ini, tersedia lebih dari 85 ribu dokter praktik umum dan lebih dari 25 ribu dokter praktik spesial, belum termasuk dokter gigi. Secara nasional, jumlah tersebut cukup untuk melayani seluruh rakyat berdasarkan rasio satu dokter praktik umum melayani 3000 orang,” katanya.
Ditambahkan, pelayanan kesehatan saat ini juga didukung oleh jumlah perawat dan bidan yang jumlahnya telah mencukupi.
“Termasuk tempat tidur di rumah sakit milik pemerintah dan swasta. Sementara tempat tidur di puskesmas yang rasionya telah mendekati satu tempat tidur untuk setiap 1000 penduduk,” katanya.
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana.
Sumber: antaranews.com
[…] Pemerintah meluncurkan buku Peta Jalan Jaminan Kesehatan Nasional 2012–2019. Selengkapnya […]