Direktur CV Laboratorium Graha Spesialis (LGS) Caryadi Wijaya sebagai pengelola laboratorium, di Bengkulu, Rabu, mengatakan pelayanan akan terhenti pada Kamis (22/11) jika tidak ada niat baik dari manajemen rumah sakit untuk melakukan pembayaran jasa mereka.
“Kami memverifikasi sekitar Rp800 juta yang belum dibayar manajemen RSUD M Yunus, untuk pembayaran jasa pelayanan kami sejak Juli hingga Oktober 2012,” katanya kepada wartawan di Bengkulu.
Caryadi yang menerima wartawan di laboratorium RSUD M Yunus mengatakan sudah menempelkan papan pengumuman tentang penghentian sementara pelayanan jasa laboratorium.
Pengumuman penghentian sementara pelayanan bagi para pasien tersebut ditempel di samping pintu laboratorium.
“Kalau tidak ada niat baik dari manajemen untuk melakukan pembayaran maka besok Kamis (22/11) mulai pukul 10.00 WIB, pelayanan akan kami hentikan,” katanya.
Laboratorium itu memiliki fungsi sangat vital bagi pelayanan di rumah sakit tersebut.
Identifikasi penyakit para pasien baru diketahui setelah hasil pemeriksaan di laboratorium.
Caryadi mengatakan dalam perjanjian dengan RSUD M Yunus, pemasukan dari laboratorium rumah sakit sebesar 65 persen untuk pihaknya dan 35 persen untuk rumah sakit.
“Kalau dihitung secara kasar mencapai Rp1 miliar, yang sudah diverifikasi mencapai Rp800 juta,” tambahnya.
Sementara itu direksi RSUD M Yunus tidak dapat dimintai keterangan sebab sulit ditemui, begitu juga dengan nomor kontak pribadinya tidak dapat dihubungi.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Oktoberto mengatakan buruknya manajemen keuangan RSUD M Yunus mulai terungkap satu persatu.
“Permasalah tentang keuangan muncul silih berganti, kami minta agar segera diselesaikan,” katanya.
Ia mendesak direksi RSUD segera membuat perjanjian baru dengan rekanan yakni CV Laboratorium Graha Spesialis itu sehingga pelayanan terhadap pasien tidak terganggu.
Selain itu, ia juga meminta secara khusus kepada pihak rekanan agar tidak menghentikan pelayanan sebab sangat dibutuhkan pasien.
[…] Pelayanan laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Bengkulu terancam lumpuh, karena manajemen rumah sakit belum membayar sewa peralatan sejak Juli hingga Oktober 2012. Selengkapnya […]