B A L I – Kunjungan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard ke Indonesia terkait dengan serangkaian pelaksanaan acara penghormatan terhadap para korban peledakan bom Bali pada bulan Oktober 2002 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Badung.
“RS SANGLAH memainkan peran penting dalam membantu orang Australia yg menjadi korban dan membantu semua korban bom Bali dan saya sangat bangga, bahwa persahabatan ini telah membantu rumah sakit mengembangkan sebuah pusat perawatan intensif yang baru, unit luka bakar yang berkualitas, departemen patologi dan kamar mayat yang diperbaharui”. Demikian yang disampaikan Julia Gillard ketika mengunjungi RSUP Sanglah Denpasar pada tanggal 12 Oktober 2012 lalu.
Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp A., MPH, dengan didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS; Menteri Luar Negeri, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, Bali.
Selain kunjungannya ke Unit Luka Bakar, Pasien Cranio Facial Surgery, Meet & Greet dengan Sister Hospital Team (Penerima Beasiswa dari AUSAID) di RSUP Sanglah Denpasar, beliau juga mengumumkan bahwa pihak Australia akan menyediakan 20 beasiswa medis untuk Indonesia per tahun, selama tiga tahun mulai tahun 2014. Jadi lebih banyak orang indonesia yang bisa datang dan dilatih di Australia.
“Saya mengucap syukur, berkat kerjasama ini Sanglah membentuk kerjasama twinning dengan RSU Waikabubak di Sumba Barat dengan cara melatih, memperbaiki sarana prasarana rumah sakit juga melatih tenaga kesehatan, khususnya untuk persalinan dan perawat bayi”. Ujar Menkes saat memberikan pernyataannya di RSUP Sanglah Denpasar. Australia akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk pelayanan kesehatan, khususnya pada sistem pelayanan kesehatan primer untuk memastikan bahwa jutaan orang Indonesia, perempuan dan anak-anak memiliki bebas akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Mereka akan memberikan program kesehatan sejumlah $ 50 juta untuk fokus pada pelatihan perawat dan bidan, membantu sistem rencana kesehatan di mana mereka ditempatkan dan bekerja dengan tenaga kesehatan nasional dan lokal untuk memastikan mereka mendapatkan hasil terbaik, untuk investasi didalam pelayanan utama kesehatan di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Menkes mengatakan kerjasama kedua pemerintahan terus ditingkatkan di berbagai bidang. Seperti bidang kesehatan, pendidikan, bantuan juga sudah banyak diberikan pasca Bom Bali.
Ini merupakan cara lain dimana Australia bekerja sama dengan Indonesia dalam kemitraan di masa depan.
Sumber: buk.depkes.go.id
[…] RS SANGLAH memainkan peran penting dalam membantu orang Australia yang menjadi korban dan membantu semua korban bom Bali. Selengkapnya […]