Selasa, 4 September 2012 | 08:33 WIB
PAREPARE — Utang obat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Kota Parepare terus membengkak. Hingga September ini, utang obat yang sejak 2011 lalu tersebut sudah mencapai Rp 8,4 miliar.
Hal ini membuat pelayanan di rumah sakit milik pemerintah itu tidak maksimal. Misalnya, beberapa hari yang lalu seorang ibu hamil ditolak dioperasi dengan alasan tidak ada obat bius, dan akhirnya meninggal. Pihak manajemen RSUD A Makkasau mengatakan, utang rumah sakit yang terus membengkak sudah mencapai Rp 8,4 miliar.
“Dengan kondisi banyak utang begini, terang saja pihak rekanan enggan lagi meminjamkan obat untuk rumah sakit,” jelas Taufikurrahman, Bagian Keuangan RSUD A Makkasau.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD A Makkasau dr Jamal Sahil membenarkan utang rumah sakit yang terus membengkak. Hanya saja dia tetap membantah kalau obat bius dan obat pendukung lainnya kurang.
“Obat banyak kok, bahkan kita pesan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit,” kilahnya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kota Parepare Fisal Andi Sapada yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/9/2012) menilai membengkaknya utang RSUD Andi Makkasau karena kesalahan pihak rumah sakit sendiri.
“Pemkot Parepare sudah membayar sekitar Rp 2,5 miliar untuk obat, dan dalam waktu dekat ini kita akan bayar kekurangannya sekitar Rp 1,7 miliar,” tandas Faisal.
Sumber: KOMPAS.com
[…] Utang obat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Kota Parepare terus membengkak. Hingga September ini, utang obat yang sejak 2011 lalu tersebut sudah mencapai Rp 8,4 miliar. Selengkapnya […]