PENGANTAR
Standar National Safety and Quality Health Service (NSQHS) dikembangkan oleh Australian Commission on Safety and Quality in Health Care (ACSQHC) dengan cara berkonsultasi dan berkolaborasi dengan jurisdiksi, para tenaga ahli dibidang teknis dan berbagai macam stakeholders, termasuk tenaga profesional bidang kesehatan dan pasien. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya dan untuk meningkatkan mutu pemberian pelayanan kesehatan. Standar-standar ini menyediakan mekanisme quality assurance yang akan menguji apakah sistem yang sesuai sudah diterapkan untuk menjamin bahwa standar pelayanan minimal untuk mutu dan keselamatan sudah dipenuhi. Ini juga merupakan suatu mekanisme peningkatan mutu yang memungkinkan organisasi pelayanan kesehatan mencapai tujuan-tujuan pengembangannya atau ambisi-ambisinya.
Ada sepuluh standar yang telah ditetapkan dalam NSQHS dimana setiap standar memiliki logo dan warna yang berbeda untuk memudahkan dalam mengenali pada setiap tahap dari siklus quality improvement. Kesepuluh standar tersebut adalah:
- Governance for safety and quality in Health Service Organisations
- Partnering with Consumers
- Preventing and Controlling healthcare Associated Infections
- Medication Safety
- Patient Identification and Procedure Matching
- Clinical Handover
- Bood and Blood Products
- Preventing and Managing Pressure Injuries
- Recognising and Responding to Clinical Deterioration in Acute Health Care
- Preventing falls and harm from falls
Standar 1 memberikan framework keselamatan dan mutu dengan menekankan pada proses dan struktur yang diharapkan pada organisasi yang aman (untuk memberikan pelayanan kesehatan). Standar 2 mensyaratkan adanya keterlibatan pasien secara berarti dan efektif pada review, desain dan implementasi pelayanan karena adanya bukti bahwa keterlibatan pasien dapat menghasilkan peningkatan keselamatan, mutu dan efisiensi. Standar 1 dan 2 di atas menjadi dasar bagi ditetapkannya delapan standar berikutnya, yang lebih spesifik dibuat pada area klinis dari perawatan pasien.
Standar tersebut ditujukan pada area yang:
– melibatkan pasien dalam jumlah yang besar
– diketahuinya gap antara situasi saat ini dengan outcome dari prktek terbaik
– strategi improvement yang ada saat ini berbasis pada bukti (evidence-based) dan dapat dicapai.
Tiap standar terdiri dari:
– standar yang menekankan pada strategi dan aksi yang dibutuhkan untuk dicapai
– penyataan tekad yang menggambarkan outcome yang ingin dicapai dari standar tersebut
– suatu penyataan dalam konteks dimana stardar tersebut harus diaplikasikan
– suatu daftar kriteria, dimana setiap kriteria memiliki serangkaian hal dan aksi yang diperlukan untuk mencapai standar.
Standar ini dapat diterapkan pada berbagai jenis sarana pelayanan kesehatan. Karena beragamnya ukuran, struktur dan kompleksitas bentuk pemberian pelayanan kesehatan, diperlukan suatu tingkatan fleksibilitas dalam mengaplikasikan standar-standar tersebut. Untuk mencapai fleksibilitas ini tiap aksi pada standar dirancang sebagai:
– core, yang sangat penting untuk keselamatan dan mutu, atau
– developmental, yang merupakan ambisi
Core actions merupakan tindakan-tindakan yang fundamental dalam praktek yang aman. Developmental actions mengidentifikasi area-area dimana sarana pelayanan kesehatan dapat fokus pada aktivitas atau investasi yang meningkatkan keselamatan pasien dan mutu.
Komisi Nasional Keselamatan dan Mutu Pelayanan Kesehatan menyarankan agar sarana pelayanan kesehatan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ada tiga kriteria hasil assessment:
– tidak memenuhi standar;
– memenuhi standar secara memuaskan,
– memenuhi standar dengan pencapaian terbaik.
Kesepuluh standar tersebut adalah:
Pengantar | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |