JAKARTA – Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (Momorandum of Understanding/MoU) dengan PT Asuransi Kesehatan (Askes), Rumah Sakit (RS) Pelni, dan PT Kawasan Berikat Nusantara. Nota kesepahaman ini dilakukan guna merealisasikan pembangunan RS khusus Buruh.
MoU ini, ditandatangai oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, usulan pembangunan RS buruh menggunakan RS Pelni di Kawasan berikat ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya sudah melapor ke Presiden SBY sebelum beliau berangkat. RS buruh itu sudah siap di groundbreaking,” jelas Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (24/9/2012).
Dahlan mengatakan, rencananya Presiden SBY akan datang langsung untuk meresmikan groundbreaking RS buruh. “Beliau mengatakan persiapannya jalan terus saja,” tambah dia.
Menurut Dahlan, saat ini sudah banyak inisiatif tersedia. Dia mencontohkan, kemarin pihaknya telah menunjuk perusahaan jalan tol guna mempermudah akses pada rumah sakit buruh tersebut. “Beliau (Presiden) kan basic-nya tentara. Tentara kan punya RS tentara, nah dari situ beliau mengatakan harus ada rumah sakit untuk buruh,” tukas Dahlan.
Sebelumnya, Dahlan mengatakan ide awal RS ini dicetuskan oleh Presiden SBY. “Rumah sakit buruh itu idenya dari Presiden, di kawasan berikat nusantara di Cakung 2,5 hektare (ha) lahannya di dekat perkampungan,” ungkap Dahlan beberapa waktu lalu.
Dahlan menyebutkan, September ini pembangunan rumah sakit tersebut sudah siap groundbreaking. Dahlan juga menambahkan, 200 poliklinik buruh akan tersedia dan satu rumah sakit buruh.
Menurut Dahlan, Cakung dipilih karena daerah tersebut banyak terdapat penduduk yang mayoritas buruh yang kesehatannya perlu diperhatikan. “Cakung itu daerahnya padat, penduduknya banyak yang memerlukan penanganan kesehatan,” pungkas Dahlan.
Sumber: Okezone.com
[…] Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (Momorandum of Understanding/MoU) dengan PT Asuransi Kesehatan (Askes), Rumah Sakit (RS) Pelni, dan PT Kawasan Berikat Nusantara. Selengkapnya […]