Jum”at, 03 Agustus 2012 | 05:14 WIB
Praktisi kesehatan, Nova Riyanti Yusuf, mengatakan pemerintah harus segera membuat grand desain pembangunan kesehatan nasional. Kalau tidak, keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengurangi jumlah warga yang berobat ke luar negeri, tak akan terwujud.
“Berobat ke luar negeri itu soal pilihan, karena pelayanan kesehatan di dalam negeri tidak memadai,” kata Nova Riyanti saat dihubungi. Ia menanggapi tentang keluhan Presiden SBY tentang banyaknya warga yang berobat ke luar negeri, yang disampaikan dalam sidang kabinet di Kementerian Kesehatan, Kamis, 2 Agustus 2012.
Menurut Nova, saat ini kondisi rumah sakit di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Selain peralatan yang tidak memadai, rumah sakit yang ada juga belum mampu memenuhi pelayanan kesehatan seluruh masyarakat. Akibatnya, kapasitas rumah sakit tidak pernah cukup untuk menampung pasien.
Pelayanan kesehatan dasar, dia menambahkan, seharusnya sudah bisa diselesaikan di tingkat puskesmas sehingga rumah sakit benar-benar bisa menjadi rujukan untuk penanganan lanjutan. Namun, kenyataannya puskesmas yang ada tidak mampu memberi layanan lebih sehingga harus melulu dirujuk ke rumah sakit. “Rumah sakit, seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, akhirnya hanya menjadi puskesmas raksasa.”
Selain tidak adanya grand desain pembangunan kesehatan, anggaran kesehatan juga belum menjadi prioritas utama pemerintah. Akibatnya, banyak rumah sakit yang tidak memiliki peralatan medis yang memadai. Rumah sakit juga sering tidak dilengkapi dengan tenaga ahli yang memadai.
Nova khawatir, dengan kondisi rumah sakit yang ada sekarang, pemerintah juga akan kesulitan melaksanakan sistem jaring pengaman sosial yang akan diberlakukan mulai 2014 mendatang. Menurut Wakil Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat ini, pemerintah harus segera membenahi manajemen rumah sakit.
Sumber:TEMPO.Co