| Edisi Minggu ke 21: Selasa 3 Juni 2020
Webinar Stunting Intervention in Indonesia: Leaving no child behind by 2030, Can We ? In the Context of COVID-19 Pandemic Community of Practice for Health Equity June 18, 2020 Stunting is widely known as impairment of growth clinically shown through the short stature of a child compare to his age. Stunting is measured by a height-for-age z-score of more than 2 standard deviations below the World Health Organization (WHO) Child Growth Standards median. Child stunting can happen in the first 1000 days after conception and is related to many factors, including socioeconomic status, dietary intake, infections, maternal nutritional status, micronutrient deficiencies, environment and inadequate psychosocial stimulation a child receives during development period. Child stunting also has a higher risk of suffering from chronic illness in his adult life. In fact, stunting and other form of malnutrition estimated to contribute to the reduction in 2-3% of Gross Domestic Product (GDP) annually. Therefore, the diagnosis and intervention are crucial during the first 1000 days of life. Menggunakan Social Determinants untuk Mempromosikan Keadilan Kesehatan Selama Krisis
Kesenjangan kesehatan adalah hal yang sulit diatasi di kalangan masyarakat. Terlebih lagi di negara demokrasi dan berkembang seperti Indonesia, terlihat jelas disparitas sosioekonomi antara warga, yang seterusnya mempengaruhi perbedaan kondisi kesehatan mereka. Krisis pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung telah memperluas kesenjangan tersebut. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Jaminan Kesehatan Nasional dan Keadilan dalam Kesehatan di Masa Pandemi |
||
Edisi Minggu ke 20: Selasa 19 Mei 2020
| Edisi Minggu ke 20: Selasa 19 Mei 2020
Yang Terhormat Klien dan Mitra PKMK FKKMK UGM:
Community of Practice for Health Equity Jaminan Kesehatan Nasional dan Keadilan dalam Kesehatan di Masa Pandemi Iuran BPJS Kesehatan akan Dinaikkan Kembali Mulai 1 Juli 2020
Pada 2019, presiden membuat kebijakan untuk menaikkan iuran BPJS dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi tidak tanpa protes dari masyarakat. Komunitas Pasien Cuci Darah (KPCDI) adalah salah satu dari kelompok dari masyarakat yang merasa jika perubahan tersebut membebani warga secara finansial. Dalam upaya untuk menurunkan iuran BPJS, KPCDI menggugat pemerintah atas kebijakan tersebut kepada Mahkamah Agung (MA). Alhasil, pada 31 Maret 2020, MA menerima gugatan yang diajukan dan membatalkan Perpres Nomor 75 tahun 2019 yang mendasari kenaikan iuran tersebut. Dua bulan dari pembatalan, pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 64 tahun 2020 yang menaikkan kembali nominal iuran BPJS. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Kesehatan adalah Bagian dari Hak Asasi Manusia: Mudah Diucapkan, Sulit Dilaksanakan |
|
Pemasaran Dalam Era Digital Marketing |
Edisi Minggu ke 19: Selasa 12 Mei 2020
| Edisi Minggu ke 19: Selasa 12 Mei 2020
CoP of Health Equity Kesehatan adalah Bagian dari Hak Asasi Manusia: Mudah Diucapkan, Sulit Dilaksanakan
Perbudakan dimana nyawa seseorang berada di bawah kekuasaan orang lain adalah hal yang tabu dilakukan sekarang. Menggunakan tubuh manusia secara ilegal atau tanpa izin dalam penelitian yang berbahaya dapat dijatuhi hukuman sangat berat. Saat ini, sudah kita lalui periode dimana nyawa sekelompok orang dianggap lebih rendah dari kelompok lainnya. Tidak hanya sebatas nyawa, mempertaruhkan kesehatan seseorang juga dianggap sebagai sesuatu yang keji di mata publik. Pemasaran Dalam Era Digital Marketing
Dalam jurnal Marketing Institut “What is digital marketing” telah didefiniskan apa itu digital marketing, yaitu penggunaan teknologi digital untuk menciptakan komunikasi terpadu, terarah dan terukur yang membantu memperoleh dan mempertahankan pelanggan sambil membangun hubungan yang lebih mendalam dengan mereka. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Pandemi COVID-19 dan Keterbatasan Jumlah Tenaga Kesehatan |
|
Perang Melawan COVID-19: Layanan Rumah Sakit Berbasis Internet di China |
Edisi Minggu ke 18: Selasa 5 Mei 2020
| Edisi Minggu ke 18: Selasa 5 Mei 2020
Pemasaran Dalam Era Digital Marketing
Dalam jurnal Marketing Institut “What is digital marketing” telah didefiniskan apa itu digital marketing, yaitu penggunaan teknologi digital untuk menciptakan komunikasi terpadu, terarah dan terukur yang membantu memperoleh dan mempertahankan pelanggan sambil membangun hubungan yang lebih mendalam dengan mereka. CoP of Health Equity Pandemi COVID-19 dan Keterbatasan Jumlah Tenaga Kesehatan
Pandemi COVID-19 membuat rumah sakit menghadapi keterbatasan jumlah tenaga medis terkait keahlian penyakit pernafasan. Dalam menghadapi krisis ini, para tenaga kesehatan ada untuk memberikan perawatan. Namun, separuh populasi dunia tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan esensial, apa yang terjadi ketika tidak ada cukup dokter, perawat, dan staf pendukung? Salah satu poin dalam SDG adalah cakupan kesehatan universal pada 2030, namun apakah ini dapat terwujud dengan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan pendukung? Perang Melawan COVID-19: Layanan Rumah Sakit Berbasis Internet di China
COVID-19 telah menjadi pandemi, China menerapkan kebijakan layanan RS melalui internet. Kebijakan ini dinilai mampu mengatasi lonjakan pasien dan mengurangi tingkat infeksi silang yang sangat besar kemungkinannya terjadi di RS. Layanan RS berbasis internet ini mampu memastikan layanan medis yang konstan bagi masyarakat, terutama pasien dengan penyakit kronis. Layanan ini dapat menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan dengan konsultasi telemedicine real time, konseling mental secara online, tindak lanjut rutin dan sebagainya. Inovasi layanan ini mampu membantu banyak negara lain dalam perang melawan COVID-19. Artikel ini dipublikasikan pada 3 April 2020 di Journal of Infection |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Kesejahteraan, Hak, Dan Kewajiban Tenaga Medis Di Tengah Pandemi |
|
Percepatan Penanganan COVID-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah |
|
|
Equity dan Equality Dalam Kesehatan | ||
Edisi Minggu ke 17: Selasa 27 April 2020
| Edisi Minggu ke 17: Selasa 27 April 2020
Kesejahteraan, Hak, Dan Kewajiban Tenaga Medis Di Tengah Pandemi
Menjadi tenaga medis di tengah pandemi COVID-19 bukanlah hal yang mudah. Merawat pasien positif COVID-19 yang beresiko menularkan infeksi tersebut kepada tenaga medis merupakan satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi oleh para tenaga medis. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sedikitnya ada 26 dokter yang telah gugur akibat pandemi ini. Sayangnya tantangan yang dihadapi oleh tanaga medis tidak sebatas di lingkungan kerja, di lingkungan rumah mereka dihadapkan kembali pada tantangan dalam menghadapi stigma di masayarat tentang kemungkinan tenaga medis menjadi sumber penularan infeksi COVID-19. Percepatan Penanganan COVID-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Equity dan Equality Dalam Kesehatan
Equity, diartikan sebagai keadilan, dan equality, diartikan sebagai persamaan. ‘Adil’ dan ‘sama’, adalah kata yang mempunyai makna tidak begitu jauh sebatas dari pengertian kita sebagai masyarakat biasa. Akan tetapi, di dunia kesehatan, ekonomi, ataupun untuk para ahli yang lainnya, dua kata tersebut mempunyai makna yang sangat berbeda secara signifikan. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Implementasi Hospital Disaster Plan (HDP) Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 |
|
Stigma, Diskriminasi di Masyarakat dan Mereka yang Bertaruh Nyawa di Garda Depan |
|
|
Menyeimbangkan Risiko dan Manfaat Kecerdasan Buatan Sektor Kesehatan | ||
Edisi Minggu ke 16: Selasa 21 April 2020
| Edisi Minggu ke 16: Selasa 21 April 2020
Implementasi Hospital Disaster Plan (HDP) Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
Menanggapi pandemi COVID-19 yang sedang terjadi di Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menerbitkan anjuran yang menyatakan bahwa HDP yang selama ini dipakai dalam menghadapiu sebuah bencana alam, harus diterapkan dalam menghadapi pandemi COVID-19 untuk kepentingan melindungi tenaga kesehatannya. Penerapan Hospital Disaster Plan (HDP) ini untuk menghadapi puncak kasus COVID-19 di Indonesia yang diperkirakan baru akan terjadi di akhir minggu pada April 2020. Menurut Standar MFK sebuah rumah sakit dianjurkan mengembangkan, memelihara program manajemen disaster untuk menanggapi keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya yang memiliki potensi terjadi di masayarakat. Dimana dalam hal ini disaster/bencana yang terjadi dapat berupa bencana alam atau bencana non alam dalam hal ini adalah sebuah wabah penyakit. Stigma, Diskriminasi di Masyarakat dan Mereka yang Bertaruh Nyawa di Garda Depan
Pandemi COVID-19 dampaknya tidak hanya pada fasilitas kesehatan, namun juga pada masyarakat termasuk tenaga kesehatan. Munculnya wabah global ini telah menempatkan lembaga kesehatan masyarakat dalam kewaspadaan tinggi. Untuk praktisi kesehatan masyarakat, penting untuk mengidentifikasi risiko yang semakin meningkat terhadap kesehatan terkait dengan peningkatan stigma dan diskriminasi baik terhadap ras dan individu (pasien maupun tenaga kesehatan). Menyeimbangkan Risiko dan Manfaat Kecerdasan Buatan Sektor Kesehatan
Pada dekade terakhir, peningkatan daya komputasi dan ketersediaan sejumlah besar data telah mendorong penggunaan praktis kecerdasan buatan dalam perawatan kesehatan. Jurnal kesehatan dan medis sekarang umumnya mencakup laporan tentang pembelajaran mesin dan data besar, dan deskripsi risiko yang ditimbulkan oleh, dan tata kelola yang diperlukan untuk mengelola, teknologi ini. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
CDC Managing COVID-19 Crisis to Give Fair and Equitable Services to The Vulnerable |
|
Pencegahan dan Perawatan HIV Sebagai Bagian dari Universal Health Coverage |
Edisi Minggu ke 15: Selasa 14 April 2020
| Edisi Minggu ke 15: Selasa 14 April 2020
Managing COVID-19 Crisis to Give Fair and Equitable Services to The Vulnerable
COVID-19 pandemics had caused an uproar in all countries throughout the world. One of the challenges that had risen is to ensure fair and equitable services to the vulnerable population during the COVID-19 crisis. The webinar held this time had invited three panelists to discuss the issue. Pencegahan dan Perawatan HIV Sebagai Bagian dari Universal Health Coverage
Majelis Umum PBB telah mengadopsi Political Declaration of the High-Level Meeting mengenai Universal Health Coverage (UHC) pada 10 Oktober 2019, hal tersebut menandakan puncak dari kumpulan usaha untuk membawa kumpulan komunitas kesehatan global dalam satu payung. Gerakan UHC tersebut adalah sebuah kesempatan emas untuk memperkukuhkan agenda intervensi dan penyakit, terutama pada negara berpenghasilan menengah ke bawah, dimana bantuan eksternal mempunyai peran yang besar dalam pendanaan faktor kesehatan. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
CDC Comprehensive Hospital Preparedness Checklist for Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) |
|
Mengembangkan Tenaga Kesehatan yang Efektif untuk Jaminan Kesehatan Universal |
Edisi Minggu ke 14: Selasa 7 April 2020
| Edisi Minggu ke 14: Selasa 7 April 2020
CDC Comprehensive Hospital Preparedness Checklist for Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
Pandemi COVID-19 masih mewabah di berbagai belahan dunia. Jumlah pasien yang terinfeksi pun terus bertambah. Berdasarkan laporan situasi IGD no 78 tanggal 7 April 2020 jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh dunia mencapai 1.279.722 dengan 72.614 kasus kematian. Mengembangkan Tenaga Kesehatan yang Efektif untuk Jaminan Kesehatan Universal
Menjalankan Jaminan Kesehatan Universal, atau di Indonesia lebih umum disebutkan sebagai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), memerlukan pengembangan tenaga kerja kesehatan yang efektif. World Health Organization (WHO) mendiskusikan enam dimensi yang dapat diperhatikan untuk menghasilkan tenaga kerja kesehatan uang mendukung JKN. Webinar: Managing Covid-19 Crisis to Give Fair and Equitable Services for The Vulnerable April 16, 2020 Transparency and trust. Two words that are really needed now in Covid-19 condition. As Covid-19 pandemic have caused chaos throughout countries around the globe, authorities have taken necessary precaution to prevent the worsening of condition by slowing down the number of incidence and morbidity due to the disease. In the era of digitalization, various kind of information can be easily accessed by anyone at any given time. Such condition will easily lead to mass confusion and susceptible for spread of misinformation among the people. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Problematika Keuangan Rumah Sakit di tengah Pandemi COVID 19 |
|
Mengurangi Kesenjangan Kesehatan pada Sebuah Generasi: Apakah Hanya Sebatas Mimpi? |
Edisi Minggu ke 13: Selasa 31 Maret 2020
| Edisi Minggu ke 13: Selasa 31 Maret 2020
Problematika Keuangan Rumah Sakit di tengah Pandemi COVID 19
Penyebaran virus SARS-Cov2 yang menyebabkan penyakit COVID 19, mulai memasuki Indonesia di awal maret 2020 ini. Bersamaan dengan itu, rumah sakit di Indonesia sedang fokus pada terbitnya PMK 3 tahun 2020 yang mengubah mekanisme klasifikasi rumah sakit. Perubahan klasifikasi rumah sakit ini, menimbulkan runtutan kebijakan rumah sakit yang lainnya karena menyangkut pada keuangan rumah sakit ke depannya. Mengurangi Kesenjangan Kesehatan pada Sebuah Generasi: Apakah Hanya Sebatas Mimpi? Ketidaksetaraan dalam kesehatan adalah indikator dari perbedaan status kesehatan didalam populasi. Negara berpenghasilan rendah berkontribusi sebanyak 56% dari beban penyakit sedunia, disisi lain mereka hanya mencakup 2% dari pengeluaran kesehatan global. Komisi WHO dalam Social Determinants of Health (1) telah mengundang berbagai pihak untuk mengurangi kesenjangan antar kelompok yang berbeda sepanjang generasi. Hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas kondisi kehidupan sehari – hari; menangani ketidaksetaraan distribusi pemegang kekuasaan, uang maupun sumber daya; serta mengukur dan memastikan dampak dari intervensi. Akan tetapi, terdapat beberapa tantangan untuk mencapai mimpi tersebut. Webinar: Managing Covid-19 Crisis to Give Fair and Equitable Services for The Vulnerable April 16, 2020 Transparency and trust. Two words that are really needed now in Covid-19 condition. As Covid-19 pandemic have caused chaos throughout countries around the globe, authorities have taken necessary precaution to prevent the worsening of condition by slowing down the number of incidence and morbidity due to the disease. In the era of digitalization, various kind of information can be easily accessed by anyone at any given time. Such condition will easily lead to mass confusion and susceptible for spread of misinformation among the people. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Reportase Webinar Gerak Cepat Rumah Sakit dalam Menghadapi COVID-19 |
|
10 Fakta Mengenai Ketidaksetaraan Kesehatan dan Kausanya |
|
|
Akibat Covid-19, APD Berstatus Langka | ||
Edisi Minggu ke 12: Selasa 24 Maret 2020
| Edisi Minggu ke 12: Selasa 24 Maret 2020
Webinar: Managing Covid-19 Crisis to Give Fair and Equitable Services for The Vulnerable April 16, 2020 Transparency and trust. Two words that are really needed now in Covid-19 condition. As Covid-19 pandemic have caused chaos throughout countries around the globe, authorities have taken necessary precaution to prevent the worsening of condition by slowing down the number of incidence and morbidity due to the disease. In the era of digitalization, various kind of information can be easily accessed by anyone at any given time. Such condition will easily lead to mass confusion and susceptible for spread of misinformation among the people. Reportase Webinar Gerak Cepat Rumah Sakit dalam Menghadapi COVID-19
Webinar ini diselenggarakan oleh PERSI dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan rumah sakit dalam situasi COVID-19. Pada pembukaan ketua PERSI mengatakan dengan adanya back up dari KARS dan UGM, akan berusaha melakukan yang terbaik supaya rumah sakit mampu memberi pelayanan yang maksimal. 10 Fakta Mengenai Ketidaksetaraan Kesehatan dan Kausanya
Terdapat banyak bukti yang menunjukan bahwa faktor sosial, termasuk edukasi, bekerja atau tidak, jumlah penghasilan, jenis kelamin dan etnis mempengaruhi kesehatan seseorang. Di semua negara, tidak memandang status ekonominya, menunjukkan disparitas dalam status kesehatan dari kelompok sosial yang berbeda. Di tingkat sosioekonomi yang rendah terdapat kecenderungan munculnya permasalahan kesehatan. Akibat Covid-19, APD Berstatus Langka
WHO telah memberikan peringatan mengenai keterbatasan suplai Alat Perlindungan Diri (APD) berupa masker yang terjadi secara global dapat membahayakan tenaga medis dari resiko terkena infeksi COVID-19 ataupun penyakit infeksi lainnya. Keterbatasan masker yang terjadi secara global ini disebabkan oleh kenaikan permintaan barang atau demand, fenomena panic buying, ataupun perilaku oknum – oknum khusus yang melakukan penimbunan dan penyalahgunaan masker. |
|||
| Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
|
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
|
Reportase Webinar Memasukkan Social Determinant of Health pada Pelayanan Kesehatan |
|
Peran Lintas Sektor dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 |
|
|
Covid-19 dan Keadilan Sosial Bagi Masyarakat Rentan | ||































