manajemenrumahsakit.net ::
Rencana Pembangunan RS Taraf Internasional Sulbar Mendapat Tantangan
manajemenrumahsakit.net :: SIMBORO – Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) kelas B taraf internasional oleh pemerintah provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui dana pinjaman di Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kementerian keuangan, sebesar Rp. 239.691.000.000 dengan jangka waktu 7 tahun dengan tingkat bunga 9.75 persen, mendapat tantangan dari sejumlah pihak dan ketua Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut Rayu, ketua Fraksi PDI Perjuangan, ia bakal menolak rencana tersebut, sebab menurutnya akan memberatkan keuangan daerah dalam pembayaran bunga dan pokoknya selama tujuh tahun.
PR Harus Pro RS Dalam Negeri
manajemenrumahsakit.net :: Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga – BURT DPR RI Elva Hartati berharap anggota dewan menjadikan pelayan rumah sakit di dalam negeri sebagai pilihan utama. Pelayanan sejumlah rumah sakit di dalam negeri dinilai sudah cukup mumpuni dan tidak kalah dengan negara lain.
“Iyalah, saya rasa kita anggota dewan tidak baik kalau sedikit-sedikit ke luar negeri. Kita harus menunjukkan keteladanan dengan pro RS yang ada di negeri sendiri,” katanya saat Kunjungan Lapangan ke RS Siloam di Manado, Sulut, Rabu (4/2/15).
Pada sisi lain anggota dewan dari daerah pemilihan Bengkulu ini juga meminta rumah sakit di dalam negeri terus meningkatkan pelayanan dan keahlian sumber daya manusianya. Dalam kesempatan kunjungan tersebut ia mengkritisi hal sederhana yang terkadang terlewatkan oleh manajemen rumah sakit yaitu toilet yang tidak memenuhi standar kebersihan apalagi kesehatan.
Sementara itu Ketua Tim Kunjungan Agung Budi Santoso menyebut dalam Perpres No.68 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Keuangan No.167/PMK.02/2014 sebagai payung hukum bagi jaminan kesehatan bagi pejabat negara juga tidak diakomodir layanan berobat di luar negeri.
“Kita mendukung kok karena layanan di dalam negeri juga sudah cukup bagus kecuali kalau sakit pada saat melaksanakan tugas di luar negeri. Mau tidak mau harus dirawat dulu di RS setempat dong, sifatnya emergency,” papar dia.
Dalam kunjungan lapangan ke Manado, BURT ingin melihat langsung kondisi sebenarnya tidak sekedar mendengar paparan dalam rapat atau laporan di atas meja. Apalagi BUMN Jasindo sebagai pelaksana baru pertama kali menyelenggarakan. Menurut politisi Fraksi Partai Demokrat ini dua RS yang dikunjungi yaitu RS Siloam dan RS Advent sudah cukup layak fasiltasnya. (iky)
Sumber: dpr.go.id
UPTD RSUD Lembang Bakal Jadi Rumah Sakit Besar
manajemenrumahsakit.net :: Bandung – Kabar gembira bagi warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya warga Lembang dan sekitarnya. Dalam waktu tidak terlalu lama lagi, warga akan semakin terlayani dalam hal kesehatan.
Ppelayanan kesehatan akan makin optimal karena Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang saat ini sedang diproyeksikan menjadi RSUD, tanpa embel-embel UPTD.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Pupu Sari Rohayati mengatakan, UPTD RSUD Lembang akan naik statusnya menjadi rumah sakit besar yang memiliki fasilitas lengkap. Pihaknya sedang berusaha maksimal mewujudkan itu.
“Saat ini statusnya masih UPTD RSUD. Posisinya setara dengan Puskesmas-DTP (Pusat Kesehatan Masyarakat dengan Tempat Perawatan),” kata Pupu kepada wartawan, Rabu (4/2/2015).
Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses izin perubahan status kepada Menteri Kesehatan. Apabila sudah keluar izinnya, tidak menunggu lama lagi pihaknya akan segera memprosesnya menjadi rumah sakit yang lengkap dan besar.
“Kami akan terus mendorong agar status UPTD RSUD Lembang ini bisa berubah menjadi rumah sakit,” katanya.
Meski saat ini masih UPTD, dia menegaskan, operasional pelayanan kepada masyarakat sudah dilakukan optimal. Sejumlah layanan fasilitas di UPTD Lembang itu sudah berjalan. Seperti bedah anak, pelayananan Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT), Radiologi dan beberapa pelayanan poliklinik lainnya.
Sain itu, UPTD RSUD Lembang juga sudah memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal) agar limbah yang dihasilkan tidak mengotori lingkungan warga.
“Kami optimistis menjadi sebuah rumah sakit besar bisa tercapai,” ujarnya.
Saat ini pihaknya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan membenahi kekurangan fasilitas yang belum dimiliki. Ini penting untuk kelancaran ke depannya yang berencana berubah status menjadi rumah sakit ideal.
Sumber: inilah.com
Cegah Bahaya Kebakaran, Karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Ikuti Pelatihan Hospital Disaster Plan
manajemenrumahsakit.net :: Bencana merupakan hal yang merugikan, tidak terduga dan tidak diharapkan. Rumah Sakit wajib menjamin keamanan dan keselamatan pasien, pengunjung, dan karyawan terhadap segala bencana. Rumah sakit juga harus mempunyai sistem kewaspadaan terhadap bencana sehingga bencana dapat dicegah ataupun dapat menghadapi bencana dengan baik sehingga tidak menambah korban manusia dan material.
Bencana kebakaran adalah salah satu yang dapat terjadi di lingkungan rumah sakit. Oleh karena itu, pada selasa pagi, 3 Februari 2015, Tim Mutu & Tim K3 RS bersama Diklat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Pelatihan “Hospital Disaster Plan dan Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran”. Pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap, yakni tahap pertama adalah teori di kelas, pengenalan terhadap alat APAR (Alat Pemadam Api Ringan), cara penggunaan dan teori penanganan saat terjadi kebakaran. Selanjutnya, dilakukan tahap kedua dimana para peserta diajak untuk praktek langsung cara pemadaman api di halaman belakang RS PKU Muhammadiyah Unit II, mulai dari praktek pemadaman tradisional, prakter pemadaman menggunakan APAR, hingga praktek pemadaman menggunakan hydran. Pada saat praktek,
BPJS Pasti Bikin Rumah Sakit Bangkrut
BPJS ingin anggota pesertanya berobat ke rumah sakit. Tapi, harga ditentukan oleh BPJS.
JAKARTA
Perkuat Layanan Kesehatan, Kemkes Siapkan 184 RS Rujukan Regional
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemkes) dalam rencana kerja 2015-2019 akan segera melakukan penguatan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas dan rumah sakit.
Penguatan pelayanan kesehatan ini ditujukan untuk mempersiapkan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) dalam melayani pasien dengan baik di faskes tingkat pertama maupun rujukan.
“Penguatan yang akan dilakukan ini meliputi kesiapan 6.000 puskesmas di enam regional, terbentuknya 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional, dan juga terbentuknya 184 Rumah Sakit Rujukan regional,” kata Nila Moeloek di gedung Kemkes di Jakarta, Selasa (3/2).
Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, lanjut Menkes, akan dibangun RS kelas D Pratama dengan kapasitas 50 tempat tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan rujukan.
“Pada regional Papua akan didirikan 13 rumah sakit pratama. Sementara pada regional Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi akan didirikan 55 rumah sakit pratama,” jelas Menkes.
Penulis: Herman/NAD
Sumber: beritasatu.com
Robot Bedah Inggris Sukses Lakukan Operasi
manajemenrumahsakit.net :: London – Setelah China berhasil melakukan operasi dengan
RSUD Lamadukkelleng Terapkan e-Hospital
manajemenrumahsakit.net :: SENGKANG, BKM — Untuk meminimalir penyimpangan keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Lamaddukkelleng, Sengkang, pihak manajemen menerapkan elektronik hospital (e-hospital).
RS Lamaddukkelleng merupakan rumah sakit tipe C pertama di Indonesia yang menerapkan sistem ini. “E-hospital ini untuk mewujudkan tata kelola manajemen yang profesional dan bersih,” kata Direktur RSUD Lamaddukkelleng dr Baso Rahmanuddin, Senin(2/2).
Dia mengungkapkan, RS yang dipimpinnya merupakan merupakan RS ke enam yang menerapkan sistem tersebut. “Untuk tipe C kita yang pertama di Indonesia, karena lima rumah sakit sebelumnya di Indonesia yang sudah menerapkan sistem ini, semuanya RS tipe A.
Di Indonesia timur sendiri, Wajo yang ke dua setelah RS Wahidin Sudirohusodo Makassar,” terangnya. Keunggulan sistem e-hospital ini, menurut dr Baso, yakni mampu menyajikan data secara cepat, akurat dan transparan. Mulai pencarian data pasien, riwayat kesehatannya, dokter yang menanganinya, biaya rawat inap, dan sebagainya yang bisa dilakukan dalam waktu beberapa detik saja.
“Sehingga nantinya penyimpangan di RS bisa diminimalisir, karena semuanya bisa dicek, baik data pasien hingga biaya perawatn,” ujarnya. E-hospital ini sendiri sudah disoft lauching pada 1 Februari pukul 00.00. Pelayanannya pun on time, yakni 24 jam dalam sehari dan 365 hari per tahun. Sehingga, kapanpun pasien akan keluar, tidak perlu lagi menunggu hari kerja.
“Untuk grand launchingnya sendiri akan dilaksanakan pada 1 Maret mendatang. Saya bertekad, nantinya RSUD Lamaddukkelleng menjadi RS terbaik di Indonesia timur,” tandasnya. Konsultan IT RSUD Lamaddukkelleng Hasmuddin mengatakan, ke depan sistem e-hospital ini akan meminimalisir penggunaan kertas. Hal ini mendukung kampanye global warming dalam upaya pengurangan produk bahan alami pembuat kertas. Selain itu juga bisa ekonomis.
“Dan bisa dipastikan, banyak sekali waktu terbuang untuk mencari data di lemari brankas. Alhasil, secara tidak langsung hal itu juga menghambat kinerja dan pelayanan dari sebuah rumah sakit,” terangnya. (ilo/rus/c)
Sumber: beritakotamakassar.com