Focus Group Discussion
JKN, Ketimpangan Kesehatan, dan Potensi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Penyeimbangan Infrastruktur Kesehatan Melalui Pemetaan Rumah Sakit Rujukan
Pengantar
Berbicara mengenai pemerataan tidak akan terlepas dari JKN yang dimulai sejak 2014. Berbagai tujuan sistem kesehatan di Indonesia termasuk di dalamnya peningkatan status kesehatan masyarakat, jangkauan perlindungan penyakit katastropik, hingga kepuasan pengguna sistem pelayanan kesehatan.
Bagaimana Situasi Perkembangan RS dalam 5 Tahun Terakhir ini?
Pelaksanaan JKN salah satunya berdampak terhadap fasilitas kesehatan. Selama 5 tahun pelaksanaan JKN menunjukkan bahwa pembangunan rumah sakit baru lebih banyak di Jawa dan lebih banyak berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian, JKN mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan rumah sakit swasta dan peningkatan akses pelayanan kesehatan, namun lebih terpusat di Jawa dibandingkan di luar Jawa.
Rumah sakit publik dan rumah sakit privat di Indonesia berjumlah 2,813 pada akhir tahun 2018. Pertumbuhan rumah sakit publik sejak tahun 2012 tidak sepesat pertumbuhan rumah sakit privat. Rata-rata pertumbuhan rumah sakit publik cenderung menurun sebesar -0.1% sedangkan rumah sakit privat sebesar 17%. Apabila menggunakan penggolongan regionalisasi BPJS (5 regional), terlihat bahwa penambahan rumah sakit banyak terdapat di regional 1 yaitu Pulau Jawa. Selain itu, terkait dengan peran pemerintah dalam hal kapasitas fiskal pemerintah provinsi atau kabupaten menunjukkan bahwa daerah di regional 1, 2, dan 3 lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemerintah daerah di regional lain, seperti terlihat pada gambar 1.

Sumber : Kemenkes RI.
Kasus Pelayanan Kesehatan Jantung
Paket manfaat BPJS Kesehatan yang luas membuat ketimpangan semakin nyata. Masyarakat di regional 1 dapat dengan mudah mengakses layanan rumah sakit kelas A, termasuk di dalamnya ketimpangan pelayanan penyakit jantung. Di Indonesia layanan kesehatan CVD yang tersedia di seluruh provinsi menunjukkan keberagaman dalam hal distribusi dokter spesialis, ketersediaan rumah sakit, dan layanan kateterisasi jantung seperti terlihat pada gambar 2.

Hasil riset PKMK tahun 2018 tentang evaluasi kebijakan jaminan kesehatan menunjukkan bahwa provinsi dengan konteks yang sudah tersedia layanan komprehensif, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan komitmen kuat dari pemerintah daerah (seperti di DIY, DKI Jakarta, dan Jawa Timur) memperlihatkan pemerataan pemanfaatan layanan kardiovaskuler untuk peserta JKN. Sedangkan daerah yang belum memiliki infrastruktur layanan jantung berkualitas tinggi, memaksa peserta JKN harus mengeluarkan dana lebih untuk akomodasi perjalanan agar mendapatkan layanan (seperti di Bengkulu dan Riau).
Bagaimana ke depannya?
Meskipun peningkatan layanan telah dikembangkan dengan JKN, isu pemerataan layanan di daerah terbatas belum dapat tercapai. Apabila situasi ini tidak diatasi, dana pelayanan kesehatan yang menggunakan klaim INA – CBG akan tersedot ke Jawa. Oleh karena itu, diperlukan penyeimbangan infrastruktur pelayanan kesehatan di Indonesia.
Tujuan
- Membahas dampak JKN terhadap ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia.
- Mengidentifikasi alternatif – alternatif kebijakan terkait pemerataan layanan kesehatan.
- Membahas penyeimbangan infrastruktur pelayanan kesehatan di Indonesia.
- Memahami berbagai jenis modalitas pembiayaan untuk fasilitas kesehatan yang tersedia.
- Me – review dan mengidentifikasi permasalahan, kebutuhan, target pemerintah dalam upaya pencapaian Universal Health Coverage (UHC) yang dapat dipenuhi dengan berbagai alternatif pembiayaan.
- Membahas kemungkinan kerja sama pemerintah (pusat dan daerah) dan Badan Usaha dalam menyeimbangkan infrastruktur fasilitas kesehatan.
- Memahami prinsip kerangka dasar, konsep, dan kebijakan pedoman penerapan KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2018.
Tempat, Waktu, dan Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal: Kamis, 11 Juli 2019
Waktu : 08.30 – 12.00 WIB
Tempat : PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Sahid Sudirman Center, 47 – 48th Floor Jl. Jenderal Sudirman No. 86 Jakarta 10220, Indonesia
Acara ini dapat diikuti melalui webinar pada link berikut:
Link Webinar : https://attendee.gotowebinar.com/register/7526975528259534082
Webinar ID : 233-406-211
Target Peserta
- Rumah sakit mitra PT SMI.
- Pemerhati kesehatan.
- Kementerian Keuangan.
- Kementerain Kesehatan.
- Asosiasi rumah sakit di Indonesia.
- Asosiasi Pemerintah Provinsi , Kota, Kabupaten Seluruh Indonesia.
- Investor di sektor kesehatan.
Narasumber
- Edwin Syaruzad (Plt. Direktur Utama PT. SMI Persero)
- dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan)
- Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M. Sc., PhD (PKMK FKKMK UGM)
- Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK), Kementerian Kesehatan
- dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes (Ketua PERSI)
- KfW Indonesia
Agenda Acara
Waktu |
Durasi |
Materi |
Pembicara |
08.30 – 08.50 |
20 |
Opening Speech.
Perkenalan SMI dan Berbagai Modalitas Pembiayaan Infrastuktur Kesehatan
|
Edwin Syaruzad (Plt. Direktur Utama) |
08.50 – 09.10 |
20 |
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Meningkatkan Pemerataan Akses Pelayanan Kesehatan
Materi
|
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan) |
09.10 – 09.30 |
20 |
Pemerataan Fasilitas Kesehatan di Indonesia dengan Studi Kasus Layanan Kardiovaskular
Materi
|
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M. Sc., PhD |
09.30 – 09.50 |
20 |
Gambaran Belanja Kesehatan Indonesia, Tantangan Penerapan KPBU di Sektor Kesehatan
Materi
|
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK), Kementerian Kesehatan |
09.50 – 10.10 |
20 |
KPBU pada RS di Indonesia : Peluang dan Tantangannya
Materi
|
dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes (Ketua PERSI) |
10.10 – 10.30 |
20 |
The role of multi donor fund as well as Development Bank or institution for addressing the existing gap |
KfW Indonesia |
10.30 – 11.45 |
75 |
Diskusi |
|
11.45– 12.00 |
15 |
Kesimpulan dan Tindak Lanjut |
|
Informasi
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Sahid Sudirman Center, 47-48th Floor
Jl. Jenderal Sudirman No. 86
Jakarta 10220, Indonesia
Telp : (62-21) 8082 5288 (hunting)