Warta Ekonomi, Jakarta – Resiko kebakaran dan terjadinya bencana bisa terjadi dimanapun, termasuk di rumah sakit. Untuk itu, pihak manajemen RSUD Dr Pirngadi Medan melalui Bidang Diklat dan Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) RSUD Dr Pirngadi Medan bekerja sama dengan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melakukan pelatihan K3RS dan Penanganan Bencana atau Kebakaran di Pelataran Parkir RSUD Dr Pirngadi Medan.
Pelatihan ini diikuti oleh dokter, perawat, pegawai, Cleaning Service (cs), mahasiswa yang sedang melakukan pendidikan dan koas dan siapa saja yang bekerja di lingkungan rumah sakit itu.
Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan, dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp.OG yang juga tampak hadir Wadir SDM dan Pendidikan Rina Amelia, S.Psi, M.Psi, mengatakan kegiatan ini dilakukan setiap 3 tahun sekali. Biasanya kegiatan ini memang berkolaborasi dengan Dinas terkait.
“Saya ucapkan terima kasih terhadap petugas dan bersedia menjadi narasumber. Ini bisa membantu kita untuk pencegahan keadaan darurat dan juga kesiapan kita jika terjadi bencana. Jika terjadi bencana kita sudah siap. Semua sudah terlatih untuk memadamkan api dan mengevakuasi pasien. Mudah-mudahan jangan terjadi bencana namun kita sudah siap sedia untuk mengantisipasinya,” katanya, Senin (23/5/2022).
Syamsul juga mengakui di rumah sakit pemerintah itu sejauh ini sudah memiliki tim K3RS nya. Bahkan pada pelatihan itu sempat dilakukan kegiatan evakuasi pasien dari gedung lantai 4. Jelas pada sesi latihan ini membuat heboh dan histeris seluruh peserta pelatihan dan para peserta tampak tidak ketinggalan mengabadikan proses evakuasi pasien itu di ponsel mereka. Tidak sedikit juga berteriak dan dimana pada akhirnya bertepuk tangan karena simulasi proses evakuasi pasien dari lantai 4 gedung rumah sakit itu berhasil dengan selamat.
“Kita lakukan pelatihan evakuasi pasien dari lantai 4 itu karena rumah sakit inikan memiliki gedung berlantai 8 sehingga jika terjadi bencana maka kita sudah siap melakukan evakusi,” ujarnya.
Memang akunya selama ia bertugas di rumah sakit bersejarah itu belum ada peristiwa kebakaran atau bencana besar.
“Belum pernah ada dan kita harapkan janganlah terjadi bencana atau kebakaran. Kalau kejadian kecil-kecil pernah namun itupun kita tetap waspada. Yang rawan itu di seluruh lokasi namun sekitaran genset yang perlu kita jaga juga,” katanya.
Drs Thomas Ginting, Analisis Kebakaran dari Dinas P2K Kota Medan mengatakan pada pelatihan itu ia memberikan materi pengenalan api dan teori api yang mana peserta harus tau jenis-jenis api. Sejauh ini semua orang taunya api itu hanya panas dan bahaya, namun ternyata pada api ada unsur didalamnya sehingga pihaknya menerangkan agar peserta mengenal api dan bagaimana memadamkan apa yang terbakar.
“Kalau sudah memahami jenis api maka mereka akan bisa menangani memadamkan api sedini mungkin,”ungkapnya.
Simulasi yang dilakukan yakni simulasi terhadap praktik pembakaran gas, benda cair, dan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan praktik memadamkan api dengan alat tradisional goni dan pasir.
“Harapannya kepada peserta agar mengetahui dan memahami untuk penanganan api dengan demikian jika terjadi kebakaran tidak panik namun bisa mengatasi sedini mungkin tanpa harus memanggil Pemadam Kebakaran. Simulasi ini juga sebagai salah satu menurunkan angka kebakaran di kota Medan,” pungkasnya.
Sumber: wartaekonomi.co.id