Nabire, Jubi – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nabire, dr. Andreas Pekey, SpPD buka-bukaan soal masalah yang dihadapi pihak RSUD dari waktu ke waktu.
Dokter Pekey mengungkapkan, dua hal utama yang tak pernah ada terselesaikan yakni honor bagi tenaga honorer dan insentif bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). RSUD yang dia pimpin memiliki 750 pegawai yang terdiri dari honorer dan pegawai ASN.
“Non-ASN ada honor dari SK Bupati atau Pemda sebanyak 239 orang. Sedangkan honor dari SK Direktur atau BLUD 85 orang dan magang dari SK Direktur atau BLUD 150 orang dan sisanya pegawai ASN,” ujar Pekey kepada Jubi melalui pesan WhatsAppnya, Senin (26/4/2021).
Dokter spesialis penyakit dalam ini mengungkapkan, masalah hingga kini adalah honor dari 239 honorer yang diangkat dari SK Bupati dan insentif dari ASN belum teranggarkan.
“Tahun-tahun sebelumnya masalahnya juga sama honor pemda dan insentif. Kalau hak-hak yang lain lancar. Hanya dua hal itu yang selalu bermasalah. Jadi setiap tahun RS demo. Ini bukan hal baru,” ujarnya.
Menurut dia, dana tersebut bukan lagi dilobi tetapi merupakan rutin yang harusnya sudah teranggarkan. “Nanti RS demo baru dana itu ada. Kenapa tidak dianggarkan rutin saja setiap tahun supaya RS tidak demo berulang-ulang.”
Walaupun demikian, ia mengapresiasi pegawainya masih terus melayani bahkan di situasi harus berhadapan dengan Covid-19, meskipun honor dan insentif tidak lancar.
“Terkait masalah insentif dan honor kami sudah ketemu Penjabat Bupati Nabire, beliau sudah kasih disposisi untuk diakomodir. Kita sedang menunggu eksekusi dari tim TAPD,” katanya.
Pj Bupati Nabire, dr. Anton Tonny Mote yang dikonfirmasi Jubi mengatakan terkait dengan dua hal itu, mengatakan ia telah memberikan disposisi kepada RSUD agar bisa terjawab kebutuhan pegawai. Namun, ia mengaku pihaknya tidak bisa berharap anggaran yang bersumber dari Otonomi Khusus (Otsus).
“Iya benar, saya sudah kasih disposisi. Tunggu jawaban dari TAPD Kabupaten Nabire. Tapi anggaran ini menipis, karena fokus ke Pilkada ini, lagian yang sumber dari Otsus juga kurang,” kata Mote.
Namun demikian, ia mengatakan dirinya akan fokus dalam persoalan itu agar tidak terbiasa hingga berkepanjangan. “Ini saya serius bagian ini,” ucapnya. (*)
Sumber: jubi.co.id