Akuntansi rumah sakit merupakan salah satu urat nadi bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, terutama setelah masuknya era JKN pada 2014. Rumah sakit dituntut untuk mampu mengembangkan diri meningkatkan kualitas data keuangan dan akuntansinya untuk mendukung berbagai keputusan manajemen serta mendorong efisiesi operasionalnya. Seiring berjalannya waktu, industri 4.0 mulai didengungkan, dan mulai akan masuk ke industri rumah sakit.
Tantangan revolusi industri 4.0 berfokus pada digitalisasi pelayanan kesehatan dan pemanfaatan big data/database yang dikelola rumah sakit diharapkan dapat menjadi senjata bagi rumah sakit untuk memimpin di era persaingan industri kesehatan yang begitu ketat. Tantangan ini tentunya bisa menjadi salah satu tantangan pula bagi akuntan rumah sakit untuk memaksimalkan penguatan pada sistem informasi rumah sakit.
Akuntansi manajemen merupakan salah satu tools yang efektif jika pemanfaatan sistem informasi di rumah sakit sudah optimal. Pengembangan sistem informasi di rumah sakit perlu untuk dipersiapkan mampu mendukung akuntansi manajemen rumah sakit. Untuk itu, menjadi catatan bagi akuntan rumah sakit adalah mereka harus mampu menjadi jembatan bagi manajemen dan pengembang/programmer agar dapat mengembangkan sistem akuntansi manajemen yang sesuai dengan kebutuhan manajemen serta sejalan dengan pengemabngan sistem informasi rumah sakit.
Akuntan rumah sakit tidak lagi hanya berfokus pada laporan pertanggungjawaban rumah sakit akan tetapi perlu juga terlibat dalam pengembangan akutansi manajemen rumah sakit. Era 4.0 akan berjalan sangat cepat apabila akuntan tidak mau belajar mengiringi era ini maka akan tertelan oleh jaman, bisa jadi akuntan tidak memiliki manfaat yang optimal di dalam rumah sakit kecuali hanya membuat laporan keuangan saja, yang bersifat historis dan kurang memiliki manfaat untuk pembuatan keputusan manajemen.