BANDUNG – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. (sumber : Wikipedia)
Sampai awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya sehingga kedepan dapat diprediksi bahwa segala sesuatunya akan semakin lebih mudah, cepat dan tidak terikat oleh waktu.
Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Koordinasi IT RS Vertikal di Bandung selama 3 hari yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Ditjen BUK, Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, MSc dan dihadiri oleh Ketua ARVI, Direksi & tim IT PT. Telkom Indonesia, Konsultan ITB (Prof. Suhono Harso Supangkat) dan para peserta IT RS Vertikal Kementerian Kesehatan.
Pertemuan ini dilakukan diskusi sesuai dengan arahan pimpinan dalam pengembangan IT yang diantaranya adalah 1. Pengembangan SIMRS mandiri secara bertahap (disesuaikan dengan kemampuan sumber daya), SIMRS mandiri yang tidak tergantung dengan vendor, dikelola sendiri dan menjadi milik Rumah Sakit; 2. Untuk mewujudkan hal tersebut, hendaknya Rumah Sakit segera memperkuat SDM IT-nya serta menyusun Master Plan IT agar pengembangan TIK lebih terarah dan terukur; 3. Rumah sakit sudah dapat melakukan monitoring Tempat Tidur (TT) kosong secara online dan terpublish serta dapat diakses dari Kantor Pusat Ditjen BUK; 4. Rumah sakit dapat memanfaatkan beberapa fasilitas elektronik gratis yang ada seperti email group dan video conference.
Pada kesempatan pertemuan ini dilakukan kick off dari MoU antara Ditjen Bina Upaya Kesehatan dengan PT. Telkom Indonesia mengenai implementasi e-Health terkait dengan SPGDT dan Database Medik Online melalui CSR PT. Telkom.
”Untuk pengembangan e-Health, kita mulai dulu dengan data-data kinerja dari setiap rumah sakit, baik kinerja keuangan dan kinerja pelayanan, minimal AIDS, TB & Malaria (ATM), Kesehatan Ibu & Anak (KIA) dan MDG’s. SPGDT juga menjadi kewajiban kita bersama dengan bekerjasama dengan dinkes-dinkes dan pihak swasta melalui call center 119”. Ujar Dirjen BUK pada saat memberikan paparan terkait TIK yang sedang berkembang di Kementerian Kesehatan.
Pada hari pertama, Tim IT PT. Telkom Indonesia memberikan paparannya mengenai Electronic Health Record (EHR) Portal & Telkom e-Health Business Intelligence, Implementasi Call Center SPGDT dan Laporan Progress Status Program e-Health Ditjen BUK – TELKOM disertakan demonya diskusi dengan para peserta.
Hari kedua, paparan dari Tim Konsultan ITB mengenai Master Plan IT Rumah Sakit, paparan dari Kasubag Humas Ditjen BUK mengenai Tata Kelola Website dan dari Tim RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar mengenai Pengembangan SIMRS Mandiri
Dan pada hari ketiga, penyusunan rencana tindak lanjut dengan Membentuk Pokja yang diberi nama “Pokja Penguatan IT UPT BUK“ dengan ketua Dr. Achmad Soebagiyo T, MARS sekretariat di Bagian PI, sedangkan anggota dari masing-masing UPT yang terdiri dari unsur manajemen (pengambil kebijakan yang bertanggungjawab pada IT RS serta beberapa diharapkan ada dari Direktur Pelayanan, Direktur SDM, Direktur Umum maupun Direktur Keuangan), untuk unsur teknis diharapkan (SDM yang mampu IT).
Narasumber dalam Pokja ini diusulkan adalah Prof. Suhono (ITB) dan Tim serta PT. Telkom dengan mengacu pada target jangka pendek (s/d 31 Desember 2012) sehingga dapat menghasilkan Tata kelola IT RS dan akan diadakannya pertemuan dengan konsultan dan pokja yang sudah terbentuk.
Dengan pertemuan ini diharapkan terbentuk masing-masing secara internal membenahi diri dan secara eksternal penguatan Sistem Informasi (SI) dari berbagai aspek dalam rangka pengembangan IT di Rumah Sakit maupun Kantor Pusat Ditjen BUK.
Sumber: depkes.go.id
[…] eknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Selengkapnya […]