Master Plan BLUD RSUD dr. Ben Mboi
Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Ruteng, 3 – 4 Mei 2017
Pendahuluan
Implementasi JKN yang telah dilaksanakan lebih dari 2 tahun ini belum dapat dinikmati secara merata terutama oleh masyarakat Indonesia bagian timur. Untuk itu pemerintah mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan dengan rumah sakit rujukan di berbagai wilayah. Sistem rujukan berjenjang yang telah diatur melalui Keputusan Menteri Kesehatan No 390/2014 dan No 391/2014 diharapkan dapat mengatasi ketimpangan layanan kesehatan. Berdasarkan keputusan Gubernur, sejak tahun 2016 BLUD RSUD dr. Ben Mboi ditetapkan sebagai RS Rujukan Regional bagi Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Ngada.
Menjadi rumah sakit rujukan artinya menjadi tumpuan harapan bagi kabupaten sekitar untuk menangani kasus yang tidak dapat diselesaikan di kabupaten-kabupaten tersebut karena keterbatasan sumber daya. Untuk mempersiapkan BLUD RSUD dr. Ben Mboi menjadi rumah sakit rujukan regional maka diperlukan upaya meningkatkan kompetensi yang direncanakan melalui Master Plan BLUD RSUD dr. Ben Mboi. Selama beberapa bulan ini tim BLUD RSUD dr. Ben Mboi bekerja sama dengan tim PKMK FK UGM melakukan serangkaian diskusi intensif untuk perencanaan menuju rumah sakit rujukan regional yang hasilnya dibahas pada 3 dan 4 Mei 2017. Pada pertemuan 4 Mei 2017, Bupati Kabupaten Manggarai beserta jajarannya berkenan mengikuti dan memberikan masukan demi terlaksananya perencanaan rumah sakit rujukan regional BLUD RSUD dr. Ben Mboi.
BLUD RSUD dr. Ben Mboi Menuju Rumah Sakit Rujukan Regional
Penyusunan Master Plan BLUD RSUD dr. Ben Mboi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai situasi lingkungan dan tahapan apa saja yang perlu dilakukan oleh BLUD RSUD dr. Ben Mboi untuk memenuhi standar sebagai RS Rujukan Regional dalam lima tahun kedepan. Naskah Akademik akan disusun pada bagian akhir sebagai upaya untuk memperkuat kedudukan Master Plan ini dalam dokumen resmi daerah sehingga dapat menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Manggarai.
Untuk mencapai rumah sakit rujukan regional, BLUD RSUD dr. Ben Mboi harus melalui beberapa tahapan. Pada tahap pertama selama 5 tahun ini rumah sakit akan fokus pada pengembangan layanan unggulan ibu dan anak secara terintegrasi, menambah jenis fasilitas medis lain yaitu hemodialisis dan PICU, memperkuat jejaring rujukan dengan puskesmas dan rumah sakit di 3 kabupaten dengan mengembangkan MoU dan manual-manual rujukan, serta persiapan menambah jenis layanan medis spesialistik baru periode di lima tahun berikutnya, yaitu spesialis saraf, jantung, dan paru, Kemudian pada tahap 5 tahun selanjutnya rumah sakit akan memenuhi layanan spesialis lainnya untuk memenuhi standar layanan Kelas B. Selanjutnya pada tahap – tahap berikutnya BLUD RSUD dr. Ben Mboi akan memenuhi layanan sub spesialis dan menuju rumah sakit pendidikan untuk memenuhi kriteria sebagai rumah sakit rujukan regional.
Berbagai program akan dilaksanakan untuk mendukung layanan unggulan dan tercapainya BLUD RSUD dr. Ben Mboi sebagai rumah sakit rujukan regional. Dari aspek SDM diantaranya dengan pendidikan profesi, pelatihan profesi, manajemen, dan staf, serta perekrutan tenaga terkait. Dari aspek peralatan kesehatan dengan membeli peralatan baru untuk memenuhi standar akreditasi dan mendukung layanan unggulan dan layanan baru, serta peremajaan peralatan yang sudah rusak. Kemudian dari aspek fisik adalah dengan menyusun master plan fisik dan detailed engineering design, penataan ulang zona pelayanan, program ruang, dan fasade. Dari aspek lain yaitu teknologi informasi dengan memperkuat tata kelola SIM RS, mengembangkan SIM RS untuk kebutuhan manajemen dan pelayanan pasien, serta dukungan terhadap layanan rujukan. Program lain yang tidak kalah pentingya adalah dari aspek keuangan yaitu dengan memperkuat kapasitas manajemen keuangan baik secara sistem dan SDM serta mulai menyusun tarif layanan rujukan.
Dukungan Pemerintah Daerah
Seperti yang disampaikan oleh Bupati Kabupaten Manggarai, Deno Kamelus, SH, MH, bahwa rumah sakit sebagai sebuah sistem sehingga rumah sakit diharapkan memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Rumah sakit mempunyai karakteristik tersendiri dan perkembangannya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Dalam hal tersebut pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan layanan kesehatan untuk kebutuhan masyarakat dan memastikan pembiayaannya agar institusi tersebut dapat berkelanjutan.
Sarana dan pra sarana rumah sakit memiliki karakteristik khusus, seperti instalasi listrik, tata udara, air, gas medik, dan lain-lain yang perlu diperhatikan secara khusus. Sumber daya manusia di rumah sakit juga perlu mendapat perhatian dengan adanya berbagai jenis SDM dengan berbagai latar belakang pendidikan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan pengaduan dan evaluasi kinerja rumah sakit sehingga mutu layanan dapat ditingkatkan. Terkait hal tersebut akreditasi juga harus dilakukan sesuai jadwal. Dalam hal ini membutuhkan komitmen manajerial yang solid. Bupati mengharapkan agar asosiasi rumah sakit dapat mendampingi BLUD RSUD dr. Ben Mboi menuju rumah sakit rujukan regional dan kelas B. Selain itu Bupati mengarahkan agar BLUD RSUD dr. Ben Mboi bekerja secara Fokus – Terukur – Tuntas untuk memprioritaskan program – program yang telah direncanakan selama 5 tahun mendatang terkait dengan rujukan regional dan kelas B. Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai sebagai pemilik rumah sakit akan mendukung BLUD RSUD dr. Ben Mboi dari sisi pembinaan dan pembiayaan agar dapat mewujudkan rumah sakit rujukan regional bagi Flores bagian barat.
Penutup
Perencanaan BLUD RSUD dr. Ben Mboi menuju rumah sakit rujukan regional membutuhkan dukungan dari pihak eksternal dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai dan Pemerintah Pusat dalam bentuk kebijakan, alokasi sumber daya, maupun pendanaan. Selain itu dibutuhkan pula dukungan dari pihak internal rumah sakit yaitu berupa komitmen bersama agar dapat mewujudkan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan program-program yang telah direncanakan.
(Oleh : Elisabeth Listyani)