Manajer keuangan rumah sakit saat ini memiliki peran yang sangat strategis. Peran tersebut tidak hanya dalam aktifitas pencatatan dan pelaporan keuangan (internal), namun juga dalam aktifitas komunikasi keuangan dengan pihak pembayar (BPJS dan asuransi lainnya). Mengingat peran yang strategis tersebut, maka sangat penting bagi manajer keuangan rumah sakit untuk memiliki kompetensi yang terstandarisasi. Dunia rumah sakit di Indonesia di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berkompetisi untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam konteks pelayanan yang membutuhkan sistem manajemen yang efisien. Salah satu fungsi manajemen yang sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit adalah manajemen keuangan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai “pembayar” telah menetapkan kebutuhan akan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dengan biaya yang terkendali. Sistem manajemen keuangan sangat berperan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien tersebut. Oleh sebab itu pengelolaannya membutuhkan manajer yang kompeten dan kredibel. Menyikapi hal tersebut Kelompok Kerja Leadership Fakultas Kedokteran UGM bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan Perhimpunan Rumah sakit Seluruh Indonesia (PERSI) akan mengadakan Seminar tentang Kepemimpinan Manajer Keuangan dalam Mengendalikan Biaya Pelayanan Rumah Sakit. Seminar ini dilaksanakan pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 08.00 – 15.00 WIB. Kunci Sukses Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean Management atau manajemen Lean adalah suatu pendekatan operasional dalam manajemen organisasi. Lean Management digerakkan oleh filosofi respect to people dan continuous improvement (upaya peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan). Upaya ini dilakukan secara sistematis dengan sumber daya yang ada, berfokus pada nilai (value) pelanggan dan membuang pemborosan (waste) yang ada. Tujuan akhirnya untuk mendapatkan kecepatan proses, peningkatan kualitas dan efisiensi. Potensi Kecurangan di Rumah Sakit
Pengakuan Pendapatan di Rumah Sakit Kebijakan pemerintah menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara tidak langsung mempengaruhi proses akuntansi rumah sakit. Proses yang paling terasa perubahannya adalah siklus pendapatan rumah sakit. Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya perubahan proses akuntansi pada siklus pendapatan. Pertama, tarif JKN tidak sama dengan tarif yang berlaku di rumah sakit. Besaran tarif JKN ditentukan berdasarkan peraturan menteri kesehatan. Tarif dihitung berdasarkan diagnosis, bersifat paket dan mengasumsikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standar atau memiliki clinical pathway. Sementara, rumah sakit di Indonesia rata-rata menerapkan tarif secara fee for service, besarannya sesuai dengan threatment/pelayanan yang diberikan kepada pasien. Dengan perbedaan tersebut, maka pengakuan pendapatan antara pasien umum dengan pasien yang menggunakan JKN menjadi berbeda secara nominal. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Orang Tua, Siapkah Jika Hadapi Kanker Pada Anak ? |
28 Feb2017
Edisi Minggu ini: 28 Februari – 6 Maret 2017
Subscribe
Login
0 Comments