13/07/2012 08:50:21 PM
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, saat ini sudah ada sekitar 100 rumah sakit (RS) di Indonesia yang memberikan layanan kesehatan dengan menyiapkan obat tradisional (herbal). Dari jumlah tersebut, 40 RS di antaranya merupakan RS pemerintah.
Selain RS, beberapa universitas besar seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) kini juga sudah membuka jalur pendidikan formal khusus herbal.
“Pemerintah mendukung kemajuan industri herbal dalam negeri melalui pelaksanaan berbagai program pelayanan kesehatan formal obat tradisional,” kata Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Ditjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Dr Abidinsyah Siregar dalam seminar mengenai “Hidup Sehat dengan herbal” di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, pemerintah dan swasta harus aktif mempromosikan obat herbal agar masyarakat dapat mengetahui lebih kegunaannya. Terlebih lagi, Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar setelah Brasil
“Apabila promosi obat herbal dapat dilaksanakan dengan baik, maka obat herbal dari Indonesia diharapkan dapat dikenal dunia internasional,” kata dia.
Dr Abidinsyah menjelaskan, strategi pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional Indonesia saat ini meliputi tiga segmen yaitu, jamu, sediaan ekstrak terstandar dan sediaan fitofarmaka.
Dia menambahkan, alam Indonesia menyediakan banyak tanaman obat yang perlu digali, diteliti dan dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat, karena dari 940 spesies tanaman yang berpotensi menjadi obat baru 283 spesies yang digunakan industri obat tradisional.
“Hidup sehat dengan herbal adalah alternatif pilihan, namun kondisi tubuh yang sehat merupakan kebutuhan setiap orang apalagi alam Indonesia menyediakan banyak tanaman obat,” papar dia.
Sementara itu, PT Deltomed Laboratories mempromosikan gaya hidup back to nature melalui penerapan hidup sehat dengan herbal yang diwujudkan melalui aplikasi standar cara pengolahan obat tradisional yang baik.
“Pemerintah menyambut baik kerja sama sinergis dengan pihak industri untuk mempromosikan penggunaan obat tradisional, melahirkan inovasi baru obat tradisional dari Indonesia serta mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan herbal,” papar dia..
Menurut Abidinsyah, dalam satu dasawarsa terakhir ini banyak jenis obat modern di pasar dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, sehingga terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam (back to nature).
Faktor yang mendorong masyarakat untuk mendayagunakan obat bahan alami antara lain, mahalnya harga obat modern dan banyak efek sampingnya. Selain itu faktor edukasi dan publikasi melalui media masa juga ikut berperan dalam meningkatkan penggunaan obat tradisional.
Sumber: pdpersi.co
informasi yang sangat informatif mengenai rs yang menyediakan obat herbal. masyarakat sekarang memiliki alternatif obat-obatan yang lain. Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Kedokteran