Aimas (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr John Piet Wanane Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program sentuhan dokter (doc touch) sebagai upaya mengakomodasi kesehatan masyarakat pedalaman di wilayah itu.
Direktur RSUD Kabupaten Sorong dr Hendrik OT Mansa, di Sorong, Rabu, menjelaskan program sentuhan dokter ini untuk menghadirkan kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat karena letak geografis yang cukup sulit dan sekaligus mengurangi pengeluaran biaya dari tempat asal ke rumah sakit.
“Kami menyadari bahwa wilayah Kabupaten Sorong ini sangat luas, masyarakat yang ingin berobat ke rumah sakit pun tentu harus mengeluarkan transportasi yang mahal. Kemudian ditambah kebiasaan jika satu orang yang sakit dan masuk rumah sakit, itu dijaga beberapa orang dan terpaksa harus tidur di rumah sakit,” katanya.
Program doc touch, kata dia, merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat dengan menghadirkan layanan kesehatan yang mudah dijangkau.
“Di dalam program ini kita menghadirkan langsung dokter spesialis ke setiap puskesmas yang ada kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat,” ujar dia.
Ia menjelaskan, dalam aturan kesehatan, tugas dokter spesialis tidak memiliki kewajiban untuk datang ke puskesmas. Namun, karena situasi konkret yang memang perlu mendapatkan perhatian, sehingga dokter spesialis itu hadir di puskesmas.
“Kami sudah lakukan di beberapa distrik seperti Distrik Makbon dan Klamono kemudian terakhir kemarin ke puskesmas di Distrik Sayosa Timur,” kata dia.
Pada setiap kunjungan dokter spesialis ke puskesmas, tentunya sangat bermanfaat karena langsung mendeteksi sejak dini terkait dengan penyakit jantung, kanker, dan penyakit lainnya.
Selain itu, kehadiran dokter spesialis pun memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan di puskesmas terkait penggunaan beberapa fasilitas kesehatan yang merupakan bantuan pusat, tetapi tidak dimanfaatkan secara baik karena kekurangan sumber daya manusia.
“Misalnya alat USG, dokter spesialis memberikan pemahaman cara menggunakan alat USG,” kata dia.
Di dalam penerapan program doc touch, pihaknya pun mengikutsertakan sejumlah perawat terampil untuk memberikan pelatihan kepada perawat di puskesmas tentang tata cara rujukan pasien yang baik dan benar.
“Kami sangat maksimal, sekali pergi ke puskesmas di pedalaman itu pasiennya bisa sampai 250 hingga 300 orang,” ucap dia.
Sumber: antaranews.com