KUALA PEMBUANG-Megaproyek pembangunan fasilitas kesehatan di Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan terus berproses. Sejauh ini progres pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanau sudah mencapai 25 persen. RSUD terbesar di wilayah Kotawaringin itu ditargetkan sudah beroperasi tahun depan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng H Shalahuddin dan perangkat daerah terkait, melihat langsung progres pembangunan RSUD Hanau, Jumat (14/4). Melalui kunjungan itu, gubernur ingin memastikan pembangunan rumah sakit tersebut berjalan lancar sehingga bisa selesai tepat waktu. Sebab, dengan keberadaan RS Hanau ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di beberapa kabupaten yang berada di wilayah barat Kalteng.
Meliputi Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, dan Sukamara.
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan saat ini Kalteng termasuk provinsi terluas di Indonesia.
Karena itu aksesibilitas fasilitas kesehatan harus dipermudah, dengan membangun fasilitas layanan kesehatan modern di beberapa kabupaten. Karena kesehatan merupakan layanan dasar yang wajib didapatkan masyarakat tanpa terkecuali, terlebih yang kurang mampu.
“Dengan dibangunnya fasilitas kesehatan yang memadai di daerah, maka akan menjawab masalah layanan kesehatan, memperpendek jarak, dan memperkecil biaya,” kata gubernur di sela-sela peninjauan.
Gubernur optimistis pembangunan rumah sakit ini akan rampung pada 2024. Sejalan dengan itu, Pemprov Kalteng tengah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan, yang nantinya bisa ditempatkan di rumah sakit tersebut. “Optimistis akhir tahun ini (2023, red) secara fisik sudah rampung, sehingga tahun 2024 sudah bisa beroperasi,” tuturnya.
Salah satu kewajiban pemerintah, lanjut gubernur, adalah membangun rumah sakit beserta sarana dan prasarana yang memadai. Dengan demikian, masyarakat Kalteng tidak perlu lagi berobat ke luar daerah.
“Kita bangun rumah sakit yang setara dengan yang ada di Pulau Jawa dan provinsi lain, supaya masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar daerah, sembari kami siapkan SDM yang memadai dan peralatan modern yang lengkap,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng H Shalahuddin menambahkan, sejauh ini progres pembangunan RS Hanau sudah mencapai 24,9 persen. Secara keseluruhan luas rumah sakit ini mencapai 32.184 m2. Untuk IGD 4.500 m2, gedung penunjang 11.500 m2 dan gedung utama 16.000 m2.
“Semoga saja Desember nanti rumah sakit ini sudah bisa beroperasi. Secara keseluruhan rumah sakit ini memiliki 265 tempat tidur, tapi Desember nanti baru tersedia 100 tempat tidur,” ujarnya.
RS Hanau ini memiliki ruang instalasi rawat inap (IRNA) VVIP, VIP, dan umum, ruang MEP, ruang isolasi, kantor ITU, hemodialisa, CSSD, AHY, ruang bedah, ruang persalinan, poli, radiologi, laboratorium medik, rekam medik, ICU, ICCU, PICU, HCU dan IGD, ruang jenazah, IPS RS, laundry, gizi, IPAL, power hause, GWT, dan lainnya. Selain itu akan dibangun juga sarana prasarana penunjang lainnya.
Seperti rumah dokter dan tenaga medis, serta instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS).
Menurutnya, program membangun RS Hanau merupakan kewajiban pemerintah daerah, selain infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan.
Pemprov menginginkan agar Kalteng memiliki sumber daya manusia yang sehat, pintar, dan cerdas.
Pembangunan itu dalam kerangka mewujudkan Kalteng yang makin bermartabat, elok, religius, kuat, amanah, dan harmonis (BERKAH).
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, pada hakikatnya pembangunan rumah sakit kelas B tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah barat Kalteng.
“Bapak gubernur sangat berkomitmen untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat, karena itu sangat diharapkan proyek pembangunan gedung rumah sakit ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu, termasuk sarana prasarana pendukung,” tutupnya. (nue/mmc/abw/ce/ala/ko)
Sumber: kaltengonline.com