KEBUMEN – Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedirman (RSDS) Kebumen sebagai rumah sakit rujukan di Kebumen berkomitmen berperan serta aktif menurunkan angka prevalensi penyakit kanker serviks.
Komitmen tersebut sesuai dengan visi-nya sebagai rumah sakit modern, profesional, pusat rujukan kegawatan medik dan spesialistik.
Pada tahun 2020 RSDS Kebumen menambah layanan deteksi dini dan skrening kanker serviks dengan membuka pelayanan baru Laboratorium Patologi Anatomi.
Layanan ini dikelola oleh tenaga yang kompeten yaitu dokter spesialis patologi anatomi dr Intannuary Paringga SpPA.
“Laboratorium ini bisa melayani sitologi pap smear, sitologi non ginekologi, FNAB/Biopsi jarum halus, FNAB dengan guiding, dan histopatologi,” ujar Direktur RSUD dr Soedirman Kebumen dr Widodo.
Suprihantoro MM saat membuka Sosialisasi Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Leher Rahim” di Auditorium RSUD dr Soedirman Kebumen, Rabu (1/9).
Sosialisasi diikuti jajaran tenaga kesehatan Puskesmas, rumah sakit, dan perwakilan organisasi perempuan di Kebumen. Sosialisasi menghadirkan narasumber dokter spesialis kandungan dr Sunardi SpOG dan dokter spesialis patologi anatomi dr Intannuary Paringga Sp PA.
Selain itu RSDS sebagai rumah sakit rujukan Penanganan Neonatus Emergensi Komprehenship (Ponek ) di Kebumen meningkatkan layanan menambahkan satu dokter spesialis kandungan dr Sunardi Sp OG.
Dengan demikian jumlah dokter spesialis kandungan di RSUD dr Soedirman menjadi empat orang.
“Angka pelayanan persalinan tahun 2020 di RSUD dr Soedirman mencapai 2.803. Dari jumlah tersebut 1.022 di antaranya dilakukan secara sectio caesarea,” ujar dokter Widodo didampingi Kepala Seksi Keperawatan RSUD dr Soedirman Kebumen Saptono Susilo SKep Ns MM.
Layanan Kesehatan
Tambahan layanan pada RSDS Kebumen, imbuh dokter Widodo, secara umum diharapkan dapat secara optimal mendukung kebutuhan layanan kesehatan paripurna bagi masyarakat Kebumen.
Sedangkan secara khusus bisa menurunkan angka prevalensi penyakit kanker serviks, angka kematian ibu melahirkan, hingga menurunkan angka kematian bayi baru lahir di Kebumen.
“Pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kebumen secara luas,” katanya, seraya menyebutkan sosialisasi tersebut sekaligus lebih mengenalkan tambahan layanan baru kepada masyarakat agar pemanfaatannya bisa optimal.
Dokter Sunardi Sp OG menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan penyakit ganas yang banyak diderita wanita di bagian leher rahim atau serviks uteri.
Berdasarkan data (WHO, 2014) kasus baru kanker serviks sekitar 20.928 dan kematian akibat kanker serviks dengan persentase 10,3%.
Sekitar 90% atau 270.000 kematian akibat kanker serviks tahun 2015 terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan, diagnosis dini, screening yang efektif dan program pengobatan.
Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kementerian RI (2015) menyatakan, secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Penyakit kanker serviks merupakan penyakit dengan dua prevalensi tertinggi di Indonesia yakni 0,8%.
Sumber: suaramerdeka.com