DENPASAR, RSUD Wangaya, Denpasar persiapkan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi penularan Covid-19.
Alat PCR yang merupakan bantuan dari Pemprov Bali nantinya dapat melakukan pengujian 90 sampel swab per hari. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan Laboratorium PCR di RSUD Wangaya ini dijadwalkan resmi beroperasi, 22 Oktober 2020 besok. Sebelum dioperasikan, lebih dulu dilaksanakan upacara pamelaspas di hari yang sama pada Wraspati Umanis Pahang, Kamis (22/10) pagi.
Saat ini, Ruangam Laboratorium PCR di RSUD Wangaya masih dilakukan perbaikan. “Kalau untuk alat, sudah ada. Sekarang yang masih dikerjakan adalah servis ruangan. Rencananya, setelah dilakukan upacara pamelaspas hari Kamis, Lab PCR RSUD Wangaya ini akan langsung dioperasikan,” jelas Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Selasa (20/10).
Menurut Dewa Rai, Pemkot Denpasar sudah menyiapkan SDM untuk bertugas di Laboratorium PCR RSUD Wangaya. Hingga Selasa kemarin, SDM tersebut sedang menjalani pelatihan. Pasalnya, untuk bertugas di sana harusnya SDM yang benar-benar profesional, sehingga keamanannya terjamin. “Kalau di Lab PCR ini, mereka kan rentan juga. Nah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami berikan pelatihan dulu, biar benar-benar profesional,” katanya.
Dewa Rai menyebutkan, dengan adanya Laboratorium PCR di RSUD Wangaya, maka uji sampel swab nantinya bisa lebih cepat dilakukan. Kalau selama ini, Pemkot Denpasar bekerja sama dengan RS Bali Mandara (Denpasar), RSUP Sanglah (Denpasar), RS PTN Unud (Badung), dan Fakultas Kedoketaran Universitas Warmadewa untuk uji sampel.
Dalam kerjasama tersebut, sampel swab dari RSUD Wangaya harus dibawa keluar yakni ke RS Bali Mandara, RSUP Sanglah, RS PTN Unud, dan Fakulyas Kedokteran untuk diuji. “Hasil uji swab biasanya baru diketahui dalam 3-4 hari setelah tes,” terang Dewa Rai.
Sebaliknya, dengan adanya Laboratorium PCR di RSUD Wangaya nanti, hasil swab diharapkan bisa keluar lebih cepat, paling lama sehari pasca tes. “Alat PCR bantuan dari Pemprov Bali ini bisa menyelesaikan uji swab sebanyak 90 sampel sehari.
Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali terus merangkak naik hingga tembus 89,35 persen dari total 10.955 kasus positif. Ini setelah per Selasa kemarin kembali ada 105 pasien berhasil sembuh, bersamaan dengan munculnya 75 kasus baru dan 1 orang lagi diumumkan meninggal.
Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, dari 105 pasien sembuh per Selasa kemarin, terbanyak berada di Kota Denpasar, yakni mencapai 39 orang. Sedangkan pasien sembuh terbanyak berikutnya berada di Kabupaten Badung dan Gianyar, masing-masing 18 orang, disusul Bangli (10 pasien sembuh), Karangasem (7 pasien sembuh), Buleleng (4 pasien sembuh), Klungkung (3 pasien sembuh), Tabanan (3 pasien sembuh), Jembrana (2 pasien sembuh), dan luar daerah (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan 105 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 9.788 orang. Ang-ka kesembuhan di Bali pun melesat tembus 89,35 persen dari total 10.955 ka-sus positif atau naik lagi sekitar 0,35 persen dibanding sehari sebelumnya. Inilah rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 6 bulan, menumbangkan rekor sebelumnya 89,00 persen per 19 Oktober 2020.
Perlu dicatat, tingkat kesembuhan tertinggi Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangli, mencapai 94,72 persen (753 orang sembuh dari total 795 kasus positif). Peringkat kedua diduduki Kota Denpasar dengan angka kesembuhan 92,45 persen (2.816 sembuh dari total 3.046 kasus positif). Sedangkan peringkat terbawah diduduki Gianyar dengan tingkat kesembuhan hanya 82,78 persen (1.144 orang sembuh dari total 1.382 kasus positif).
Pada hari yang sama, Selasa kemarin, di Bali kembali muncul 75 kasus baru Covid-19, yang semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah). Tambahan kasus terbanyak terjadi di Badung mencapai 27 kasus baru, disusul Denpasar (18 kasus baru), Gianyar (18 kasus baru), Buleleng (3 kasus baru), Klungkung (3 kasus baru), Bangli (2 kasus baru), Tabanan (2 kasus baru), Karangasem (1 kasus baru), dan Jembrana (1 kasus baru).
Dengan tambahan 75 pasien baru kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 10.955 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebar-annya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 10.562 orang atau 96,41 persen dari total 10.955 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (2,71 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (0,80 persen), dan 8 orang WNA (0,07 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 3.046 kasus, yang mana 2.981 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.830 kasus positif Corona, Gianyar 1.382 kasus), Buleleng (1.011 kasus), Karangasem (897 kasus), Bangli (795 kasus), Klungkung (791 kasus), Tabanan (739 kasus), dan Jembrana (398 kasus).
Selain 75 kasus baru, per Selasa kemarin kembali diumumkan ada 2 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka masing-masing berada di Buleleng (1 pasien meninggal) dan Jembrana (1 pasien meninggal). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 351 orang atau 3,20 persen dari total 10.955 kasus po-sitif.
Pasien yang meninggal terdiri dari 349 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 69 orang, disusul Gianyar (57 orang), Buleleng (50 orang), Karangasem (48 orang), Ba-dung (40 orang), Tabanan (32 orang), Bangli (28 orang), Klungkung (14 orang), dan Jembrana (11 orang). Sedangkan pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini, mencapai 816 orang atau 7,45 persen dari total 10.955 kasus positif. *mis,ind
Sumber: nusabali.com