KOTA – RSUD dr. R. Soetrasno terus mengampanyekan donor darah untuk anak pengidap Talasemia. Salah satunya dalam event Rembang Expo 2018 akhir pekan lalu. Talkshow digelar untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang Talasemia.
Kalau saja anak-anak Talasemia tak pakai seragam, orang tidak akan mengerti jika mereka mengidap penyakit tersebut. Sekitar 10 anak Talasemia membaur bersama puluhan siswa TK.
Mereka tampil di depan tamu undangan pada hari kedua Rembang Expo 2018. Menyanyikan lagu D’Masiv berjudul Jangan Menyerah. Ceria dan semangatnya sama seperti anak normal.
Dokter anak RSUD dr. R. Soetrasno Mayasari Dewi mengungkapkan, secara fisik tak ada perbedaan antara anak pengidap Talasemia dengan anak normal. Namun, pengidap Talasemia harus transfusi darah setiap bulan.
Sekali transfusi, pengidap Talasemia bisa menghabiskan antara dua sampai tiga kantong darah. Di RSUD dr. R. Soetrasno, semua pelayanan terhadap anak Talasemia ditanggung oleh BPJS.
”Obat-obatan untuk anak Talasemia harganya sekitar Rp 7 juta ditanggung BPJS semua. Termasuk transfusi darah per kantong sekitar Rp 300 ribu,” jelasnya.
Hingga saat ini ada 15 anak di Kabupaten Rembang yang mengidap Talasemia. Penyakit tersebut bisa dideteksi sejak dini. Misalnya, dengan cara screening darah dan menghindari perkawinan sesama pengidap Talasemia. Masyarakat juga tak perlu khawatir karena penyakit tersebut tak menular.
Dari pagi hingga malam, RSUD menggelar kegiatan yang membahas khusus Talasemia dan bahaya narkoba. Pagi hingga siang, ada talkshow tentang Talasemia. Topiknya One Day with Children Love for Thalasemia.
Selain diisi oleh dr. Mayasari Dewi, salah satu orang tua yang anaknya mengidap Talasemia juga ikut bercerita. Dua anak Masudah mengidap Talasemia. Warga Desa Karangharjo, Kragan ini bersyukur kedua anaknya bisa mendapatkan perwatan di RSUD dr. R. Soetrasno.
”Pelayanan di RSUD bagus dan cepat. Antreannya tidak lama. Karena sekarang sudah dibagi sesuai poli. Lingkungannya juga bersih dan sehat,” ungkapnya.
Malam harinya, RSUD mengundang siswa dari delapan sekolah di Rembang. Tiga SMP dan lima SMA se-derajat. Setiap sekolah mengirimkan lima siswa dan satu guru pendamping. Mereka mendapat kesempatan mengikuti talkshow tentang bahaya narkoba.
Direktur RSUD dr. R. Soetrasno Agus Setiyohadi mengungkapkan, pihaknya bersama tim dokter terus mendampingi anak-anak Talasemia. Pelayanan terbaik juga diberikan kepada mereka dan semua pasien.
”Kita sosialisasikan ke masyarakat agar peduli kepada anak Talasemia. Kita kampanyekan donor darah untuk mereka. Dharmawanita RSUD bersama PMI juga menggelar donor darah,” ungkapnya.
Sumber: jawapos.com