Reportase: Workshop Metode Baru Perencanaan SDM Rumah Sakit Kebutuhan masyarakat terhadap layanan publik termasuk kesehatan harus dapat diakses dengan mudah, cepat, akurat, bermutu, dan dengan biaya terjangkau. Sarana kesehatan seperti rumah sakit semakin berkompetisi dan bertahan diantara para pesaingnya, apalagi saat ini pasar bebas di sektor kesehatan sudah berjalan. Masalahnya apakah rumah sakit termasuk SDM di dalamnya siap menghadapi perubahan tersebut?. Rumah sakit harus mempertimbangkan resiko dan juga harus memperhatikan pasien (pelayanan berfokus pada pasien). Untuk itulah diperlukan perencanaan SDM RS yang dapat memfasilitasi manajemen resiko RS dan pelayanan berfokus pada pasien terlebih menurut rencana pada 1 Januari 2018 revisi akreditasi rumah sakit versi 2012 akan diberlakukan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan pada era JKN ini maka diperlukan penguatan rumah sakit rujukan lintas propinsi yang dapat mengampu dari berbagai kawasan yang didukung dengan akses untuk dapat mencapainya. Selain itu, rumah sakit tersebut memiliki layanan unggulan dan sumber daya manusia yang berkompeten. Glaukoma Bahaya Si Pencuri Penglihatan Salah satu panca indera kita yaitu mata penting peranannya bagi kehidupan manusia. Jika mata bermasalah, bahkan sampai mengalami kebutaan, tentu dapat menghambat produktivitas seseorang dalam bekerja dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Pada acara Bakti Sosial Operasi Katarak beberapa waktu lalu di Depok, Jawa Barat, Menkes Nila F. Moeloek mengatakan, “Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1% dari jumlah penduduk atau kira-kira 250.000 orang/tahun. Sementara itu kemampuan kita untuk melakukan operasi katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog katarak sebesar lebih kurang 70.000. Jika kita tidak segera mengatasi backlog katarak ini maka angka kebutaan di Indonesia semakin lama akan semakin tinggi Manajer keuangan rumah sakit saat ini memiliki peran yang sangat strategis. Peran tersebut tidak hanya dalam aktifitas pencatatan dan pelaporan keuangan (internal), namun juga dalam aktifitas komunikasi keuangan dengan pihak pembayar (BPJS dan asuransi lainnya). Mengingat peran yang strategis tersebut, maka sangat penting bagi manajer keuangan rumah sakit untuk memiliki kompetensi yang terstandarisasi. Dunia rumah sakit di Indonesia di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berkompetisi untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam konteks pelayanan yang membutuhkan sistem manajemen yang efisien. Salah satu fungsi manajemen yang sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit adalah manajemen keuangan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai “pembayar” telah menetapkan kebutuhan akan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dengan biaya yang terkendali. Sistem manajemen keuangan sangat berperan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien tersebut. Oleh sebab itu pengelolaannya membutuhkan manajer yang kompeten dan kredibel. Menyikapi hal tersebut Kelompok Kerja Leadership Fakultas Kedokteran UGM bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan Perhimpunan Rumah sakit Seluruh Indonesia (PERSI) akan mengadakan Seminar tentang Kepemimpinan Manajer Keuangan dalam Mengendalikan Biaya Pelayanan Rumah Sakit. Seminar ini dilaksanakan pada Selasa, 7 Maret 2017 pukul 08.00 – 15.00 WIB. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Kunci Sukses Implementasi Lean Management di Rumah Sakit |
29 Mar2017
Edisi Minggu ini: 28 Maret – 3 April 2017
Subscribe
Login
0 Comments