SOFIFI – Mogoknya tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boeseorie beberapa waktu lalau ternate. Akibat gaji pegawai tidak dibayar selama empat bulan. Dewan Perwakilan Rakayat angkat bicara dan mendesak Gubernur malut segera mencopot jabatan kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah sakit.
Anggota DPRD Malut Yenmerus Popana kepada Sindoraya via handphone Senin (12/12) mengatakan, Kepala Dinas kesehatan dan Direktur Rumah sakit tidak bisa meremehkan masalah ini, sebab pelayanan rumah sakit ini terlalu vital bagi masyarakat, jadi harus ada yang bertanggungjawab terjadinya mogoknya tenaga kesehatan.
Tindakan yang dilakukan Kadis Kesehatan dan direkturnya, DPRD meminta segera dievaluasi harusnya Rumah Sakit itu sumber pendapatan daerah malah membebani daerah, ini artinya bahwa kepala RS tidak mampu.
Kasihan tenaga kesehatan itu bukan relawan yang hanya memberi diri untuk melayani orang sementara mereka juga punya kebutuhan. Negeri ini dianggap gagal manajemenya dan harus diaudit kembali keuangannya karena ini sudah kondisi darurat atau gagal management. “ Tadi pagi saya antar orang tua saya yang sudah jauh-jauh dari Obi berharap dapat pelayanan yang baik di RSUD justru tidak bisa.
Ahirnya saya harus cari beberapa RS swasta juga full. Beruntung mendapatkan jasa pelayanan RS Prima jadi pelayanan dasarnya bisa terpenuhi. Walaupun disana tidak ada layanan BPJS dirinya bersyukur.” Nah gimana klo ini terjadi pada masyarakat kurang mampu yang hanya mengandalkan BPJS. (cs)
Sumber: sindoraya.co.id