Customer Value Mindset Menunjang Patient-Centered Care di Rumah Sakit
dr. Robertus Arian Datusanantyo, MPH*
Pasien Sebagai Customer
Sebelum Apple Computer menciptakan iPod, tidak dikenal alat pemutar musik digital yang praktis sekaligus keren. Dengan strategi pemasaran tertentu, mereka menciptakan pasar sampai titik penting sehingga para customer menjadi alasan utama mereka untuk terus mengembangkan iPod. Orientasi pada keinginan untuk memberikan apa yang menjadi harapan customer adalah urusan terpenting di Apple Computer dan banyak perusahaan dunia lainnya.
Kondisi ini terbalik dengan kondisi rumah sakit kita. Kebutuhan pasien belum menjadi urusan yang benar-benar paling penting. Walau mutu rumah sakit dan keselamatan pasien mulai mengemuka, tetap saja bukan kebutuhan pasien yang menjadi urusan terpenting rumah sakit, melainkan bagaimana menjalankan bisnis rumah sakit dengan aman.
Para dokter sering mengatakan tabu menyebut pasien sebagai customer karena istilah ini menggambarkan hubungan jual-beli yang dianggap kurang pas dengan hubungan dokter-pasien. Padahal customer berbeda dengan pelanggan yang dalam bahasa Indonesia berarti pembeli yang berulang datang kembali. Customer adalah siapa saja yang mempergunakan hasil kerja seseorang atau tim. Customer belum tentu end-user.
wih keren sekali nih artikelnya bagus untuk referensi, terimakasih ya .
setuju sekali dengan kalimat ini: “Pasien akan memilih untuk berinteraksi dan percaya pada dokter yang benar-benar berintegritas dan berupaya keras mewujudkan apa yang dikatakannya.”
sebagai pasien, saya menaruh kepercayaan pada dokter sebagai hal utama. tanpa rasa percaya, sebagus apapun pelayanannya, pengobatannya menjadi kurang maksimal. sama lah kayak hubungan. #eh