TENGGARONG- DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar agar meningkatkan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.
Archive for 2014
Bank Mandiri Kucurkan Dana Hibah untuk RS Bethesda
YOGYA (KRjogja.com) – PT Bank Mandiri Tbk membantu sarana kesehatan RS Bethesda Yogyakarta berupa satu unit mobil ambulance senilai Rp 227 juta, Kamis (22/5). Bantuan merupakan realisasi dari Program Bina Lingkungan perseroan.
Penandatangan Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Hibah dilakukan Hendra Wahyudi (Area Manager Bank Mandiri Area Yogya) dan dr Purwoadi Sujatno Sp PD (Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogya). Secara simbolis penyerahan hibah dilaksanakan Harjito Hasto Prasojo (Deputy Regional Manager Bank Mandiri Kanwil VII Semarang) kepada dr Purwoadi Sujatno Sp PD (Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogya) dan dilanjutkan pemotongan pita dan peninjauan mobil ambulance.
Hendra Wahyudi dalam siaran pers yang diterima KRjogja.com, Kamis (29/05/2014) mengatakan, hibah tersebut berasal dari dana Program Bina Lingkungan Bank Mandiri yang merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap penyediaan sarana kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. “Kami juga ingin mendukung peran RS Bethesda dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Diungkapkan, program tersebut dilaksanakan melalui tiga pilar utama yaitu, pembentukan komunitas mandiri melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri yang bertujuan untuk membina kelompok masyarakat/komunitas secara terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses.
“Kemudian, Program Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan yang dicapai dengan melaksanakan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan pemimpin di masa depan yang siap dengan persaingan global. Sedangkan pilar terakhir adalah penyediaan Fasilitas Ramah Lingkungan yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lingkungan yang asri dan nyaman,” tutur Hendra.(Mez)
Sumber: krjogja.com
RSUD Barus, Hasil Patungan Pusat, Propinsi dan Kabupaten
Tapanuli Tengah – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diresmikan pengoperasiannnya oleh
UAE Umumkan Bebas Virus MERS
DEPARTEMEN Kesehatan Uni Emirat Arab menyatakan, semua rumah sakit di wilayahnya telah bebas dari virus MERS atau
RSUD Kota Malang Beroperasi Mulai Juni 2014
Malang (beritajatim.com) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang siap dioperasikan mulai Juni 2014 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi.
Menurutnya, RSUD Kota Malang bisa dioperasikan setelah peraturan daerah (perda) Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) rumah sakit sebagai payung hukumnya disahkan oleh DPRD Kota Malang. “Rencananya perda dan SOTK rumah sakit disahkan pada 5 Juni mendatang, setelah itu RSUD bisa langsung beroperasi,” ujar Asih, Selasa (27/5/2014).
Lebih janjut Asih menjelaskan, Perda SOTK RUSD Kota Malang yang akan disahkan legislatif nantinya akan mengatur beberapa hal, diantaranya status RUSD sebagai Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) hingga standar pelayanan rumah sakit.
“RSUD ini sebenarnya sudah selesai dibangun sejak awal tahun ini lengkap dengan sarana pendukungnya. Tetapi payung hukum yang belum ada membuat RSUD tidak bisa beroperasi,” katanya.
RSUD Kota Malang yang terletak di kawasan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang ini berkapasitas 50-60 kamar dengan kategori tipe D Pratama. Luas lahan RSUD mencapai 12 ribu meter persegi. Pembangunannya menelan dana mencapai Rp 15 Miliar lebih.
“Layanan kesehatannya hanya ada kelas III, tidak ada layanan kelas II, I apalagi VIP. Prioritas kami adalah untuk melayani warga kota pemegang BPJS Kesehatan terutama penerima bantuan iuran (PBI),” tandas mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang ini. (num/ted)
Sumber: beritajatim.com
Pemerintah Nunggak Utang RS, Obat Kanker Jadi Langka
Banyaknya keluhan masyarakat yang menyebutkan kelangkaan obat kanker di sejumlah daerah terus menjadi masalah. Beberapa yayasan yang menangani pasien kanker bahkan menyebutkan obat kanker sering tiba-tiba menghilang dari pasaran. Menanggapi hal tersebut, Konsultan Hematologi Onkologi dari Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof. Dr. Djajadiman Gatot SpA(K) mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada obat yang menghilang di pasaran. Karena ia pernah menelusuri bahwa kelangkaan obat kanker dikarenakan keengganan sejumlah perusahaan farmasi memberikan obat kanker pada RS.
“Saya juga melihat kondisi ini. Tapi setelah diusut ke distributor obat, kenapa obat menghilang? Mereka bilang, `Dok tidak hilang, tapi RS belum bayar. Kita tidak bisa berikan lagi`. Saya bertanya, Kenapa? Karena masih ada tunggakan dari RS jadi kita tidak bisa berikan lagi,” kata Prof Djajadiman saat temu media di acara pembukaan layanan kesehatan kanker anak gratis oleh Tahir Foundation di RS Mayapada, Senin (26/5/2014). Masalahnya, lanjut Prof Djajadiman, hal ini berdampak negatif pada pasien. Mereka antre di Instalasi Gawat Darurat tanpa kepastian. Ada pula yang tidak bisa masuk ruangan dan baru sampai selasar Rumah Sakit sudah meninggal.
“Kami di lapangan hampir setiap hari melihat seperti itu.” Akibat utang pemerintah Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang ditemui di tempat yang sama membenarkan adanya utang pemerintah pada beberapa RS terkait Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sejak 31 Desember silam. Menkes berdalih sejauh ini, anggaran untuk membayarkan utang tersebut masih tersendat di Kementerian Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Utang telah masuk Kementerian Keuangan dan sedang diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Setalah itu minta persetujuan DPR. Mudah-mudahan bisa dibayar sececaptnya,” kata Menkes. Menkes sempat menyatakan, utang pemerintah pada rumah sakit mencapai 3 Triliun. Sehingga memang menjadi masalah besar ketika perusahaan farmasi menolak memberikan obat. “Inilah yang kita perlu perbaiki. Tapi saya telah bicara pada Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi untuk membantu memberikan obatnya. Karena sekali lagi yang jadi korban pasien. Kasihan pasien,” katanya….
Sumber: beritasingkat.com
BPJS: Rumah Sakit Kekurangan Tempat Tidur
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI — Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Diah Eka Rini mengatakan, tempat tidur seluruh rumah sakit di Sultra masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah peserta BPJS di daerah itu.
“Kami sudah melakukan identifikasi dan faktanya seperti itu. Dibandingkan dengan peserta BPJS Kesehatan , maka rumah sakit di Sultra kekurangan sekitar 1.000 tempat tidur,” kata Diah di Kendari, Selasa.
Menurut Diah, kondisi itu akan berpengaruh terhadap tingkat pelayanan prima kepada pasien atau warga yang menjadi peserta BPJS.
“Untuk menyiapkan atau menambah tempat tidur merupakan tugas pemerintah atau pemilik rumah sakit. BPJS hanya berfungsi sebagai pengontrak rumah sakit untuk bekerja sama,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan sekitar 20 rumah sakit yang ada di Sultra, mulai rumah sakit pemerintah hingga rumah sakit swasta.
“Lima rumah sakit berada di bawah lingkup BPJS Kesehatan Cabang Baubau dan 15 rumah sakit di bawah lingkup BPJS Kesehatan Cabang Kendari,” katanya.
BPJS Cabang Kendari katanya, meliputi Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, dan Kabupaten Bombana.
Sedangkan BPJS Cabang Baubau katanya meliputi Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna dan Kabupaten Wakatobi.
Sumber: republika.co.id
Edisi Minggu ini: 27 Mei – 2 Juni 2014
Apa kabar Pengunjung website? Biomedcentral.com baru-baru ini mempublikasikan hasil penelitian: Speaking up for patient safety by hospital-based health care professionals: a literature review. Penelitian ini mencoba menilai efektivitas dari pernyataan tanpa rasa takut (speaking-up), mengevaluasi keberhasilan training untuk speaking-up, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku keberanian berbicara dan mengembangkan model untuk perilaku tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keraguan untuk berbicara membawa kontribusi terhadap adanya error dalam berkomunikasi. Oleh karenanya budaya untuk meningkatkan rasa berani berbicara atau mengemukakan pendapat terkait dengan isu ini menjadi sangat penting.
|
||||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | ||||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
||||
Perkumpulan RS Nirlaba Tak Perlu Izin Khusus |
|
Keselamatan pasien masih tertinggal di RS-RS di AS |
Bupati Kabupaten Bekasi RESMIKAN GEDUNG E1 RUMAH SAKIT UMUM
Cibitung, bekasikab.go.id Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, yang berada di kecamatan Cibitung. Dari kelas C menjadi kelas B. Bupati Kabupaten Bekasi, dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin, Selasa (20/5) meresmikan gedung E1 Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bekasi.
Gedung E1 yang difungsikan sebagai ruang administrasi dan rawat inap ini, berada tepat dibelakang gedung yang lama, dengan kapasitas tempat tidur rawat inap sebanyak 250 tempat tidur yang tersebar di 4 lantai. Selain penambahan kamar rawat inap, RSUD Kabupaten Bekasi kini memiliki pelayanan kesehatan untuk ortopedi, CT Scan dan cuci darah. Sehingga penderita penyakit, sudah tidak perlu ke rumah sakit lain apabila membutuhkan perawatan yang intensive menggunakan peralatan yang canggih, seperti CT Scan.
Kepada bekasikab. go. id, Bupati mengatakan, ” Tentunya kalau dibilang semua masyarakat Kabupaten Bekasi yang sakit bisa ditampung semuanya disini, ya tidak mungkin. Karena tempat tidurnya juga terbatas.” ” Namun dengan penambahan fasilitas perawatan dengan menggunakan peralatan yang memadai, selain sebagai upaya peningkatan type dari kelas C ke kelas B, diharapkan pasien mendapatkan pelayanan yang prima, ” Tutur Bupati.
Sumber: bekasikab.go.id
Rumah Sakit Jiwa Tampan Riau Over Kapasitas

Sumber: inhusatu.com