Jakarta, berita57.com
Archive for 2014
BPJS Kesehatan Ingatkan RS Layani Pasien Sesuai Kelas
MedanBisnis – Medan. Pihak Rumah Sakit (RS) diingatkan untuk tetap melayani peserta BPJS Kesehatan sesuai kelasnya. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi I Regional I Sumut-Aceh akan segera menegur pihak RS yang menurunkan kelas pelayanan kesehatan terhadap pasien peserta BPJS Kesehatan.
“Kita akan menyurati rumah sakit provider yang melakukan penurunan kelas kepada peserta BPJS Kesehatan untuk masyarakat Sumut,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Divisi I Regional I Sumut-Aceh, dr Oni Jauhari menjawab MedanBisnis, terkait adanya keluhan peserta BPJS Kesehatan yang mendapat pelayanan di bawah kelas kepesertaannya.
Dijelaskan, peserta Kelas 1 berhak mendapat pelayanan kelas 1, bukan pelayanan kelas 2 atau 3. Begitu juga peserta kelas 2 dan 3, berhak mendapatkan pelayanan sesui kelasnya. “Saat ini banyaknya keluhan pasien yang kurang baik pelayanan dari rumah sakit. Namun BPJS akan selalu proaktif untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki yang ada kepada rumah sakit,” ucapnya.
Menurut dia, rumah sakit pun tidak akan melakukan penurunan kelas sepanjang ruang yang ada untuk peserta BPJS Kesehatan masih ada dan tidak kosong. Tidak ada alasan rumah sakit tidak melayani peserta BPJS Kesehatan. Soalnya sudah ada kerjasama dan tetap mematuhi aturan yang ada.”Saya tidak akan tinggal diam. Masyarakat harus mendapatkan perawatan dan pelayanan baik dari rumah sakit,” imbuhnya.
Dia juga mengimbau kepada pasien BPJS yang mendapat pelayanan tidak sesuai kelasnya, segera melapor ke BPJS Kesehatan. “Peserta juga kalau ada penawaran dari rumah sakit kalau mau dipindahkan harus ada permohonan, agar semuanya tidak ada yang dirugikan. Tolong laporkan kepada saya rumah sakit mana yang melakukan penurunan kelas itu,” bebernya.
Sementara itu, Kabag Hukum dan Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin mengatakan, semenjak Askes berganti menjadi BPJS Kesehatan rumah sakit milik pemerintah ini tidak pernah menurunkan kelas, kalau tidak mempunyai ruangan untuk peserta BPJS Kesehatan.
Namun begitu, kalau pun ada terjadi penurunan peserta tersebut. Itu hanya sementara waktu dan akan didata pasien yang ingin mendapatkan ruangan yang ada dan baik. Apalagi ruangan kelas satu dan VIP dilengkap kulkas, penyimpanan pakaian pasien ditambah televisi dan lainnya.”Pasien BPJS Kesehatan akan melihat perubahan yang dilakukan manajemen rumah sakit milik Pemko Medan ini. Semua dilakukan mengutamakan kepentingan pasien,” bebernya.
Untuk itu dalam hal ini, sambung Edison, Rumah Sakit Pirngadi tidak mau merugikan pasien yang sudah mematuhi aturan dan mengikuti program pemerintah Indonesia tersebut.
Selaku Humas pun, kalau ada menemukan penurunan kelas untuk pasien itu akan melakukan pembenahan secepatnya. “Rumah sakit Pirngadi harus menjadi nomor satu pilihan masyarakat Kota Meda dalam memberikan pelayanan,” imbuhnya.
Dari pantauan MedanBisnis di rumah sakit ruangan kelas 2 Plus A dan B ruang ruang 17. Begitu juga kelas 1 ruang 15 semua pasien yang menggunakan kartu BPJS kesehatan tidak terjadi penurunan kelas tersebut. Sehingga Pirngadi sangat konsisten dengan kebijakan dan mengikuti program BPJS. ( khairunnas)
Sumber: medanbisnisdaily.com
Rumah Sakit Berwawasan Pariwisata Jabar Peroleh Penghargaan
Antarajawabarat.com,19/6 – Rumah sakit berwawasan pariwisata di Jawa Barat akan mendapat apresiasi atau penghargaan dalam ajang Event Wisata dan Kreatifitas Usaha Pariwisata tingkat Jabar yang akan digelar di Braga Citywalk, Kota Bandung, 21-22 Juni 2014.
“Penilaian bagi rumah sakit berwawasan pariwisata masuk menjadi salah satu kriteria penganugerahan penghargaan tahun ini,” kata Kepala Bidang Kepariwisataan Disparbud Jabar Agus Saputra di Bandung, Kamis.
Event itu, kata Agus merupakan rangkaian kegiatan penilaian-penilaian bagi hotel-hotel terbaik, general manager hotel terbaik dimana rumah sakit berwawasan pariwisata atau mendukung pariwisata masuk di dalamnya.
Proses penilaian telah dilakukan selama sebulan sejak bulan Mei oleh tim juri independen. Kegiatan penilaian dan penghargaan yang dimaksud dilakukan dalam rangka memotivasi para pelaku bisnis usaha pariwisata untuk terus meningkatkan pelayanannya sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.
“Ajang ini mendorong kreatifitas usaha kepariwisataan sekaligus mempromosikan usaha pariwisata di Jawa Barat melalui program pengembangan destinasi wisata,” katanya
Kegiatan itu akan diikuti oleh semua usaha pariwisata atau produk dan jasa yang terkait dengan pariwisata sebanyak kurang lebih 50 peserta.
Penghargaan akan diserahkan pada Sabtu malam (21/6) bertempat di lokasi pameran yaitu di Bandung Citywalk. Pada kedua
kegiatan tersebut juga akan dimeriahkan oleh pementasan kesenian baik tradisional maupun modern antara lain, Homeband, “Behind The Actor dan Zivillia”.***1***
Sumber: antarajawabarat.com
Samsung Hadirkan Pusat Pelatihan Alat Ultrasonografi di RSCM
Jakarta – Melalui Samsung Health and Medical Equipment Business, pihak Samsung Electronics meresmikan module CSR (Company Social Responsibility) mereka yang bernama Sono School di Indonesia.
Sono School, yang berasal dari kata ultrasonografi, bekerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia (FKUI), memberikan pelatihan kepada dokter-dokter dalam mengaplikasikan dua alat ultrasonografi milik Samsung, yakni
National Hospital Gunakan Aplikasi “Mobile” Pantau Pasien
Surabaya (Antara Jatim) – National Hospital Surabaya bersama produsen perangkat lunak dunia Microsoft melakukan terobosan di dunia medis Indonesia dengan menggunakan aplikasi “mobile” khusus untuk memantau kondisi pasien yang sedang menjalani perawatan.
Chief Executive Officer National Hospital Surabaya Rudy Surjanto di Surabaya, Kamis, menjelaskan penggunaan aplikasi bernama “Sphaira mobile” itu akan membantu tim medis memantau pasien dan memberikan informasi secara tepat waktu dari jarak jauh, serta akses ke data rekam medis melalui perangkat tablet.
“Dengan solusi terintegrasi ini, aplikasi Sphaira memberi berbagai kemudahan kepada para dokter dan perawat untuk mengawasi kondisi pasien dari jarak jauh, serta mengakses riwayat medis pasien saat berada di manapun,” katanya.
Ia mencontohkan bagaimana aplikasi berbasis sistem operasi Windows 8 itu membantu menjaga keselamatan pasien di Instalasi Gawat Darurat yang sedang membutuhkan tindakan segera dari dokter.
“Biasanya ketika dokter sedang tidak berada di tempat, perawat harus menghubungi sang dokter, tetapi pembicaraan telepon memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi secara akurat perihal situasi pasien dan tidak memungkinkan dokter mengakses rekam medisnya,” katanya.
Dengan aplikasi Sphaira mobile, dokter yang sedang tidak berada di tempat dapat mengetahui kondisi pasien beserta riwayat kesehatannya secara “real time”, untuk selanjutnya memutuskan tindakan yang dapat dieksekusi oleh perawat yang sedang bertugas.
Menurut Rudy, pemanfaatan perangkat teknologi digital “mobile” ini menjadi bagian untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakitnya. “Berkat tersedianya akses rekam medis pasien dari manapun secara aman, memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan secara cepat dan akurat,” tambahnya.
Perangkat lunak Windows 8 merupakan sistem operasi modern yang dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan pekerjaan, seperti “Live Tiles” yang memungkinkan status kondisi pasien ditampilkan setiap saat sehingga dokter dapat terus mengikuti perkembangan pasiennya.
Selain itu, berbagai fitur keamanan kelas tinggi dari Windows 8 akan menjamin keamanan data rekam medis pasien, sehingga rumah sakit dapat memenuhi ketentuan kode etik perlindungan kerahasiaan pasien.
“Menggunakan perangkat komputer tablet yang ringan dan memiliki kemampuan melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan dengan komputer, akan mendukung staf rumah sakit bekerja lebih fleksibel,” tambah Marketing & Operations Director Microsoft Indonesia, Bernard Saisse.
Aplikasi Sphaira mobile dikembangkan oleh QPro Sukses Mandiri, sebuah perusahaan lokal sistem integrasi yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun mengembangkan sistem informasi medis di berbagai rumah sakit. (*)
Sumber: antarajatim.com
Jasa Raharja Jakarta Selatan, MoU dengan 4 Rumah Sakit
KBRN, Jakarta : Pemerintah melalui Jasa Raharja selalu berusaha memberikan perlindungan dasar kepada korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan umum dengan
Mahalnya Tarif RS Swasta Akibat Tingginya Nilai Investasi
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Masyarakat masih saja mengeluh terhadap tarif Rumah Sakit Swasta di Pekanbaru yang dirasa menguras kantong.Sehingga banyak pasien yang kelas menengah ke bawah merasa terbebani d’
Pembangunan Dua Gedung di RSUD Lubuksikaping Terkatung-katung
PASAMAN–Proyek pembangunan dua unit gedung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, dengan dana miliaran rupiah masih terkatung-katung. Satu diantara bangunan itu sedang berperkara di Pengadilan Negeri (PN) setempat.
Informasi yang dihimpun dari Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan RSUD setempat, Ardiwitra, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ada dua paket pembangunan gedung di RSUD itu diputus kontrak, berhubung ketidak mampuan pihak rekanan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat kontrak kerja.
“Ya, ada dua paket, yakni gedung IGD yang telah memasuki masa dua tahun. Satu lagi, ruang bedah pada 2013 kemaren, saat ini sudah dilanjutkan kembali pembangunannya,” ujar Ardiwitra, saat ditemui diruangannya, Rabu (18/6).
Dikatakan, untuk bangunan gedung Intalasi Gawat Darurat (IGD), dikerjakan pada 2012 lalu oleh CV Bina Perdana Abadi, pagu dana senilai Rp2,3 miliar. Sesuai bobot, bangunan tersebut baru terselesaikan 84 persen lebih.
“Bangunan IGD ini belum bisa dilanjutkan, karena sedang berperkara perdata dengan pihak pelaksana. Dipicu, karena ada ketidak cocokan penyesuaian bobot pekerjaan, antara rekanan dan konsultan perencana kita. Nilai penawaran sebesar Rp1,7 miliar,” katanya.
Awalnya, kata Ardiwitra, pihak rekanan mengklaim, bobotnya pekerjaannya mencapai 74,4 persen lebih. Setelah dihitung ulang bersama, bobot ternyata 84,6 persent. Namun, lanjut dia, pihak rekanan menolak lagi dengan klaim baru, bahwa bobot pekerjaan IGD itu sudah mencapai 98,7 persen lebih.
“Pihak pelaksana keukeuh pada pendiriannya. Ia mengklaim, bahwa bobot pekerjaannya yang diputus kontrak sudah mencapai 98,7 persent. Tapi, dari hasil hitung kita hanya 84 persent. Persentasi ini jauh melebihi dari angka pada klaim pertamanya,” ujarnya.
Sedangkan satu gedung lagi, yaitu pembangunan ruang bedah terselesaikan 59 persen. Nilai proyek pembangunan dua gedung ini teralokasi di APBN dan APBD Pasaman tahun anggaran 2012 dan 2013.
“Setelah dihitung, alokasi dana untuk lanjutan pembangunan ruang bedah dua lantai senilai Rp1,8 miliar. Ditawar oleh rekanan, yakni CV Ulu Brata Inovasi senilai Rp1,44 miliar, turun sekitar 20 persen dari pagu dana. Saat ini sedang dalam tahap pengerjaan,” kata Ardi.
Selain itu, sebanyak tiga paket proyek tengah berjalan tahun ini di RSUD Lubuksikaping tersebut. Ketiga paket itu, terdiri dari pembangunan ruang anak dua lantai, senilai Rp3 miliar, dikerjakan oleh PT Pasaman Prima Kreasi dengan nilai penawaran Rp2,6 miliar.
Selanjutnya, dua paket berbentuk Penunjukan Langsung (PL), berupa renovasi sarana ibadah senilai Rp200 juta dan renovasi gedung logistik RSUD senilai Rp153 juta.
“Untuk gedung logistik udah selesai dan telah PHO. Sarana ibadah masih dalam tahap finishing. Sementara ruang anak dalam tahap pengerjaan oleh rekanan,” ucapnya. (Wahyu)
Sumber: padangmedia.com