Leadership menurut Standar Joint Commission
Setelah dua RS berhasil meraih status terakreditasi oleh JCI, yaitu RSCM dan RSUP Sanglah, dalam waktu tidak lama lagi RS-RS pusat lainnya juga akan menyusul untuk memenuhi target pemerintah. Ada banyak standar yang perlu dipenuhi agar bisa terakreditasi, salah satunya adalah standar mengenai leadership. Di dunia nyata, ada banyak contoh kasus yang menggambarkan bahwa leaderhsip yang kuat akan dapat mendorong rumah sakit ke arah yang lebih maju, mencapai masa kejayaan dan menjadi pusat pembelajaran bagi RS-RS lainnya. Namun saat kepemimpinan berganti, tidak ada jaminan masa kejayaan tersebut tidak berakhir, meskipun pemimpin terdahulu telah menyiapkan sistem manajemen yang baik. Buku Leadership in Healthcare Organization ini merupakan pedoman untuk RS-RS dalam mencapai standar Joint Commission. Menurut buku ini, Direktur atau CEO RS bukan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab terhadap governance di RS. Ada tiga pihak, yaitu the governing body, kelompok pejabat struktural, serta para pemimpin staf medis, kesemuanya bertanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi. Ketiga kelompok pemimpin ini harus berkolaborasi jika ingin tujuannya tercapai. Hal ini karena tanggung jawab para pemimpin RS bukan hanya memastikan fungsi-fungsi organisasi – khususnya fungsi keuangan untuk keberlangsungan organisasi – berjalan dengan baik. Ada tanggung jawab lain berupa penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien secara terus menerus. Inilah yang membedakan organisasi pelayanan kesehatan dengan organisasi atau lembaga usaha lainnya. Tanggung jawab yang satu (financial sustainability) dapat bertolak belakang dengan tanggung jawab yang lain (quality of care dan patient safety). Untuk itu Joint Commission mengembangkan empat kelompok standar untuk leadership, yaitu struktur, hubungan, budaya dan kinerja sistem, serta operasi.
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |