Informasi dan Pembentukan Data Based Konsultan Manajemen Kesehatan
dalam program
Management and Technical Assistance Facility (MTAF)
Reportase: Agus Rahmadi, S.Si ;Editor: Bustanul Arifin, S. Farm., Apt., M.Sc., MPH
Ruang Theater Lt. 2, Gedung Perpustakaan FK UGM Yogyakarta Kamis, 3 Oktober 2013, disiarkan dan dapat di lihat ulang melalui Video Streaming di www.kebijakankesehatanindonesia.net
Jadwal acara dan topik
Waktu | Topik | Pembicara |
09.30 – 10.00 | Registrasi | |
10.00 – 12.00 |
|
|
12.00 – 13.00 | Ishoma | |
13.00 – 14.30 |
|
|
Prof. Laksono menyampaikan bahwa Global Fund bekerja sama dengan FK UGM akan memfasilitasi para konsultan di Yogyakarta pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya untuk bergabung dalam MTAF Global Fund, diharapkan para konsultan dapat mendaftar di MTAF Global Fund shingga akan terekam dalam databased Global Fund. Dari sinilah MTAF Global Fund akan melakukan verifikasi dan melakukan ratting, sehingga dapat diketahui oleh pengguna yang akan melakukan kerjasama dengan para konsultan tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa konsultan yang sudah masuk di databased MTAF Global fund akan di fasilitasi dan juga dapat di update jumlah dan kebutuhan dari para konsultan dan pengguna.
Sesi I : Informasi dan Pembentukan Operasionalisasi MTAF
Ibu Krisyani Inawati, SE,Ak, MBA menyampaikan bahwa tujuan MTAF Global Fund mendata para peniliti dan konsultan yang ada di Indonesia, lebih kurang 250 orang sudah terdaftar dalam databased MTAF Global Fund namun dari data tersebut masih didominasi oleh peneliti pusat. Diharapkan di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dapat mendaftar di MTAF Global Fund sehingga dapat dilakukan verifikasi dan akan diratting, kemudian pengguna dapat melihat dan dapat melakukan kerjasama. Sehubungan dengan hal tersebut Global Fund juga akan melakukan pegembangan pada proyek- proyek di pemerintahan misalnya: APBN dan tujuan Global Fund adalah:
- Global Fund didanai oleh AusAID dan UNDP, membantu mereka para peneliti dan konsultan membentuk suatu kerangka kerja MTAF untuk mengkoordinasikan, mengharmonisasikan dan menyelaraskan penyediaan MTA serta memperkuat kapasitas pelaksanaan hibah GF;
- Membentuk dan memperkuat kapasitas operasional MTAF, termasuk dalam bidang PSM, FMS, dan kapasitas pengawasan; dan
- Memperkuat kemitraan/kerja sama yang memungkinkan pertukaran pengalaman, pengetahuan, keahlian dan dukungan sumber daya/ mobilisasi dana untuk keberlanjutan MTAF ke depan.
Global Fund adalah institusi keuangan, yang pada mulanya mendanai untuk riset AIDS, Tuberculosis, dan Malaria. Global Fund juga menerima dana menyalurkan ke beberapa Negara yang membutuhkan, dan juga Global Fund memiliki jaringan yang luas untuk memberikan bantuan teknis untuk pengelolaan dana hibah, misalnya: memastikan penyerapan dana hibah, melihat indikator teknis pencapaian suatu proyek atau target yang sdh ditentukan.
Global Fund memberikan dan memastikan pendanaan dengan berbasis kinerja, antara lain:
- Keputusan pendanaan didasarkan pada penilaian transparan hasil terhadap target, sesuai waktu yang telah ditetapkan.
- Meningkatkan akuntabilitas dan memberikan insentif bagi penerima dana untuk menggunakan dana secara efisien.
- Penyerapan dana sesuai dan tercapai dari yang di anggarkan dengan ukuran sebuah lembaga atau standar prosedur penganggaran.
Penililain Global Fund terhadap laporan pendanaan berbasis kinerja ada 5 kriteria:
Descriptions:
- A1: Exceeding expectations (>100%);
- A2: Meet expectations (100-90%);
- B1: Adequate (60-89%)
- B2: Inadequate but potential demonstrated (30-59%);
- C: Unacceptable (<30%).
Rating process with 5 steps:
- Calculate (Indicator rating: Top 10 and All Indicators, automatically through a Grant Rating Tool in Grant Management System)
- Identify (Management issues in 4 functional areas)
- Derive (Overall grant rating)
- Determine (Indicator disbursement range)
- Decide (Disbursement amount)
Sesi ini disampaikan oleh: Krisyani Inawati, SE,Ak, MBA. Diskusi untuk sesi ini dimulai dengan dr. Rossi Sanusi yang menyampaikan mohon diberikan penilaian yang lebih obyektif bagi peneliti atau konsultan, misalnya pengalaman peneliti, kompetensi, supaya tidak di dominasi oleh para peneliti yang memiliki akses-akses ke UNDP atau AusAID.
Krisyani menjawab membangun sistem yang lebih oyektif dengan memasukkan data di database dengan dan menggunakan scoring, mislnya Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau pemilik proyek maka yang dilakukan kerjasama dengan ULP tersebut. Lalu mekanisme yang obyektif dengan semi manual, kedepannya dilakukan dengan sistem yang otomatis dari software sehingga komputer yang akan menentukan. Kebutuhan oleh peneliti akan di-posting dalam website UGM, sehingga dapat diketahui untuk difasilitasi oleh MTAF Global Fund, untuk peneliti lokal dan bukan hanya untuk peneliti pusat. Prioritas konsultan nasional apabila tidak ada maka akan dicarikan konsultan Internasional.
Dicontohkan dilakukan evaluasi permasalahan yang sering muncul adalah “reporting dan analysis”, adanya pertukaran ilmu atau keahlian. MTAF harus disusun oleh PR yang terkoodinir dalam satu model yang melibatkan konsultan lokal sehingga terjadi pertukaran ilmu dengan konsultan internasional. Membuat CV dengan meng-update ekspertisi.
Putu Eka Andayani mempertanyakan apakah sudah ada kerjasama dengan IKMK?
Pemateri menjawab sudah dilakukan kerjasama dengan dr. Nancy dari IKMK –> mau dilebur atau dibawah MTAF. Standar dan klasifikasi sementara sesuai dengan GF, namun masih dilakukan pengkajian untuk standar yang lebih umum.
Dwi Handono mengajukan pertanyaan “Apakah peneliti dapat langsung secara pribadi atau secara kelembagaan? Konsultan lokal yang bekerja di institusi asalnya terlalu banyak”.
Pemateri menjawab disediakan juga untuk individu dan juga untuk kelembagaan, tergantung kebutuhan dari masing-masing, dibuat shortlist dalam beberapa paket untuk menghemat waktu. Lebih baik untuk konsultan dari lokal dikarenakan lebih paham dan mengenal jenis konsultan. Konsultan Manajemen berhadapn dengan para eksekutif puncak disebuah lembaga. Konsultan yang baik adalah konsultan yang melakukan seleksi terhadap klien yang akan melakukan kerjasama.
Konsultan Manajemen tidak bisa bekerja sendiri namun memerlukan tim. Konsultan Teknik dapat dilakukan oleh sendiri tanpa sebuah tim. Dalam suatu Firma Konsultan yang berbasis pada nama besar: misalnya ada nama besar seseorang untuk menarik klien. Apakah terpisah antara konsultan manajemen atau konsultan teknis atau dijadikan satu?. Berdasarkan pengalaman masing-masing konsultan adalah pilihan namun didalamnya juga perlu adanya suatu tim yang mendukung, secara teknisnya dapat dipecah menjadi beberapa TOR namun dalam satu tema dan tujuan yang sama. Investasi sebagai Konsultan itu cukup menjanjikan
Nina dari Bappelkes mempertanyakan apakah ada masa expired ada?
Prof. Laksono menjawab tidak ada masa expired, kecuali meninggal
Guardian Sanjaya mempertanyakan apakah ada spesifikasi terhadap konsultan tertentu, karena perusahaan ingin melihat qualified.
Pembicara menjawab yakni dengan mengisi jenis spesifikasi yg dimiliki pada menu kategorisasi konsultan(global fund), untuk itu MTAF sedang menyiapkan kategorisasi yang berlaku umum, yang dirumuskan oleh tim kecil di MTAF yang akan segera diberlakukan.
Sealvy Hernawan, mempertanyakan Apakah secara individu dan juga secara kelembagaan, bagaimana yang dipilih dan apakah berpengaruh terhadap rating?
Prof. Laksono menjawab pertama harus memasukkan secara pribadi dan kemudian memasukkan kelembagaannya, dalam sistem MTAF akan juga dilakukan verifikasi terhadap data peneliti yang sudah masuk ke database MTAF, sehingga akan juga dapat berpengaruh terhadap rating-nya.