Fasilitas vital kesehatan di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ikut terimbas banjir pada Senin, 28 November 2016. Hujan yang berdurasi lebih dari enam jam membuat komplek Rumah Sakit plat merah tersebut terendam banjir hingga memasuki ruang rawat pasien.
Perawat dan tenaga medis lainnya tampak sibuk menyesuaikan medan yang terendam air. Pasalnya, sebagian besar lorong ikut teremdam semata kaki orang dewasa. Dengan perlahan para perawat mendorong kursi dan ranjang roda.
RS AWS memiliki dua danau buatan sebagai alat tangkap air hujan. Namun, danau tersebut tetap saja tak mampu menampung banyaknya air yang masuk lantaran hujan yang berdurasi lama.
Direktur RS AW Syahranie Samarinda, Rahman mengatakan, kondisi hujan lebat dan terbilang cukup lama membuat bagian sisi bawah yang belum ditinggikan terendam banjir.
“Hanya di lorong saja yang terendam, kalau yang sudah di tinggikan tidak mengalami banjir,” ucap Rahman saat di konfirmasi KlikSamarinda, pada Senin sore 28 November 2016.
Benar saja. Untuk kelas ekonomi atau merakyat seperti Blok Dahlia, Anggrek dan lainnya tepat berada di dekat danau buatan, air yang meluap langsung menyasar ruangan pasien kelas menengah dan bawah tersebut.
Berbeda dengan ruangan klinik dan paviliun atau yang lebih tinggi. Di sana, tak terkena banjir sedikit pun.
“Dua mesin penyedot air yang kami miliki dioperasikan, mengalihkannya ke luar Rumah Sakit hasilnya banjir dapat teratasi,” ujar Rahman.
Pihaknya menyatakan, banjir yang sempat melanda RS AWS tak membuat pelayanan pengobatan dan lainnya terganggu.
“Kami tetap melakukan pelayanan seperti biasa, operasi bedah dan lainnya, setelah surut saya kerahkan petugas untuk membersihkan bagian yang terendam banjir,” tandanya mengakhiri. (*)
Sumber: kliksamarinda.com