Pemasaran Rumah Sakit
Semakin berkembangnya jaman saat ini rumah sakit yang ada di Indonesia sudah bergeser ke arah profit oriented, dimana salah satu penyebabnya adalah karena masuknya Indonesia ke dalam system persaingan pasar bebas yang mengharuskan kita untuk merubah cara pandang terhadap rumah sakit. Situasi saat ini tidak memungkinkan lagi jika rumah sakit hanya diposisikan sebagai lembaga non profit atau institusi yang bergerak berbasis social semata. Seperti kita ketahui dengan munculnya PERMENKES 56 tahun 2014, telah membuka peluang bisnis sehingga menimbulkan dampak jumlah rumah sakit semakin terus bertambah meningkat membuat setiap rumah sakit saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, perlu strategi pemasaran rumah sakit yang baik sehingga akan dapat membantu rumah sakit terus bertahan dalam persaingan dan berkembang menjadi lebih baik.
Beberapa factor penyebab, sehingga Manajemen Rumah sakit penting dalam menyusun strategi pemasaran yang jitu antara lain seperti terus berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi telah mengantarkan kita memasuki era pasar bebas berbasis tehnologi dimana batas geografi tidak lagi menjadi masalah, sehingga menjadi semakin terbuka dengan luas aksesibilitas, berdampak pada pengarui mobilitas masyarakat untuk memilih RS guna berobat, sehingga secara langsung muncul persaingan antara RS semakin ketat. Mengapa demikian, sebab dilapangan telah tersedia substitusi cukup banyak, pesaing-pesaing baru banyak bermunculan karena regulasi pemerintah di bidang kesehatan yang memang mendorong bertumbuhnya RS, hal tersebut menyebabkan kekuatan tawar RS yang ada semakin kecil dan kekuatan tawar pelanggan semakin besar. RS menjadi memasuki sebuah mekanisme dimana pelanggan sangat menentukan keberlangungan hidup RS. Hal ini menyebabkan RS perlu merubah cara pandangnya terhadap pelanggan sebagai pihak yang menerima begitu saja pelayanan kesehatan yang disajikan RS. Namun, RS perlu memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya lebih daripada pesaing agar dapat bertahan dan berkembang dalam intensitas persaingan yang tinggi. Hal ini menegaskan perlunya RS melakukan pemasaran.
Wadah dari pada dibentuknya Community of Practise ini diharapkan menjadai sarana berkomunikasi para Direktur Rumah sakit, Pemilik Rumah sakit ( stake holder ), Bagian Pemasaran dan Kehumas Rumah sakit, dan pra pratisi dibidang pemasaran Rumah sakit, untuk sharing berbagi pengalaman didalam mengelola pemasaran dimasing masing Rumah sakit serta diskusi diskusi yang berkaitan akan hal tersebut, sehingga kedepan semakin membaik segi pelayanan Rumah sakit.