Laporan dari Sidang Plenary Hari 2 RS Swasta
Reportase HMA 2018:
Hari Kedua
Plenary:
Apakah Asosiasi RS-RS Swasta di Asia Tenggara Diperlukan?
Gambar 4.1
Sebelum break terdapat penjelasan singkat mengenai adanya Asosiasi RS Swasta di ASEAN. Sebagaimana dibahas pada hari pertama, HMA merupakan kegiatan yang dimotori oleh RS – RS Swasta di Asia. Sejak bertahun – tahun lalu sudah dilakukan berbagai usaha untuk pengembangan Asosiasi RS Swasta di Asia Tenggara. Dalam kesempatan ini, Dr. Surapong Ambhanwong, Adviser, The Private Hospitals Association of Thailand (Gambar 4.1) memberikan paparannya mengenai Benefits of creating an ASEAN Private Hospitals Association.
Di dalam makalahnya disebutkan bahwa ASEAN membutuhkan Asosiasi RS Swasta. Ada beberapa hal yang mendasari:
- Menyelaraskan dengan moto ASEAN, One Vision, One Identity, and One Community.
- Mewakili ASEAN sebagai sebuah Hub medis ke pasien dan rumah sakit global;
- Mengidentifikasi setiap kebutuhan negara ASEAN dan bekerja sama dengan negara – negara lain melalui asosiasi ini.
Selanjutnya dinyatakan bahwa ada Cetak Biru ASEAN 2025 untuk pelayanan kesehatan yang mencakup:
- Meneruskan pembukaan pasar pelayanan kesehatan swasta dan investasi Public – Private – Partnership (PPP) dalam UHC di regional
- Meningkatkan sektor – sektor yang mempunyai potensi pertumbuhan tinggi seperti medical tourism dan pelayanan e-health, yang tidak mempunyai negative impact pada sistem pelayanan kesehatan di setiap negara ASEAN.
- Mempromosikan sistem asuransi kesehatan di Asia Tenggara
- Mendukung lebih lanjut mobilitas tenaga kesehatan di region ini
- Memperkuat pengembangan kerangka regulasi ASEAN tentang kedokteran tradisional dan supplemen kesehatan melalui penyusunan pedoman dan kerangka yang perlu.
- Meneruskan pengembangan dan mengeluarkan produk pelayanan kesehatan baru untuk mendukung perdagangan produk pelayanan kesehatan di regional ini.
Apa yang akan dilakukan?
- Menetapkan kantor dan tim permanen,
- Mengindentifikasi setiap kekuatan negara dan kebutuhannya
- Menyusun aturan dan pedoman sesua dengan harapan setiap negara terhadap asosiasi ini
- Menemukan kesempatan untuk bersaing secara lebih kuat dengan pasar lain -lainnya
Refleksi untuk Indonesia
Pernyataan – pernyataan di atas menarik karena memang mau tidak mau ASEAN akan menjadi satu komunitas. Industri penerbangan sudah memulainya. Air Asia sudah terbang ke puluhan kota di berbagai negara ASEAN. Maskapai Indonesia, Lion Air juga sudah terbang ke mana – mana. Visi One Community sudah mulai tercapai. Memang bukan sebuah visi yang berlebihan mengenai One Community di sektor pelayanan kesehatan.
Dalam konteks Asosiasi RS Swasta di Asia Tenggara, pertanyaan pentingnya adalah siapa yang mewakili Indonesia. Apakah PERSI ataukah bersama ARSSI, ARSANI, ARSNU, dan sebagainya. Saat ini Indonesia masih dianggap bukan sebagai pelaku penyedia pelayanan rumah sakit di ASEAN. Indonesia masih dilihat sebagai pasar besar yang menarik untuk dimasuki/dinikmati oleh RS – RS di Asia Tenggara. Oleh karena itu, memang keaktifan delegasi yang mewakili Indonesia perlu di-support. Respon yang tepat untuk pembentukan Asosiasi RS – RS Swasta di Asia Tenggara perlu dicari dengan segera.
Oleh: Laksono Trisnantoro