Laporan dari Sidang Plenary Hari 2
Reportase HMA 2018
Hari 2 :
Jumat, 14 September 2018
Kegiatan hari kedua diawali dengan Flag Exchange Ceremony. Bendera untuk pelaksanaan HMA 2019 diserahkan ke Vietnam karena akan diselenggarakan di Hanoi. Pada 2020 ada kemungkinan diselenggarakan di Bali, Indonesia.
Berikutnya adalah Plenary V dengan topiK:
Preparing for a hospital without walls: learning from the e-commerce retail takeover.
Pembicaranya adalah:
- Chamaree Chuapetcharasopon, Chief Operating Officer, CP Medical Center (Thailand)
- Datuk Dr. Kuljit Singh, Medical Director, Prince Court Medical Centre (Malaysia)
- Budiraharjo Legowo, Chief Finance Officer, Siloam Hospital Group (Indonesia)
Gambar 3-1
Sesi ini diawali dengan sebuah permainan menarik dari moderator yang berasal dari Siemens yang sedang mengembangkan tansformasi pelayanan kesehatan. Pembicara pertama Dr. Chamaree Chuapetcharasopon, membahas mengenai Digital Transformation for Future Hospital dari Thailand mempresentasikan pembelajaran dari kelompok retail. Berikut ini slide menarik mengenai pengalaman dari business retail sehingga menghasikan berbagai kegiatan di RS (Gambar 3-1).
Gambar 3-2
Ada berbagai proses di RS yang mengambil sIstem bisnis dari usaha pengecer. Ada berbagai prosesSmart Care dimana Care semakin masuk mendekat rumah tangga. Contoh menarik adalah Minute Clinics. Saat ini semakin menggunakan teknologi tinggi seperti check-up mandiri. Apa yang membuat klinik kecil ini berkembang? Patient Convenience, Improved Access, Moving more routine visists out if the office. Tapi ada masalah persaingan dengan binis on-line yang juga menggunakan sIstem serupa. Singapura menggunakan Telehealth untuk memeriksa yang ada di rumah (Gambar 3-2).
Gambar 3-3
DI Thailand juga berkembang konsultasi melalui online. Prediksinya adalah pemeriksaan di rumah semakin meningkat. Data akan semakin sering dikirim dari rumah. (Lihat Gambar 3-3)
Diskusi berkaitan dengan transformasi digital untuk rumah sakit masa depan, melihat trend terbaru dalam pelayanan kesehatan, dan evolusi peran rumah sakit dan bagaimana dapat menuju e-health.
Datuk Dr. Kuljit Singh
Pembicara ke2: Datuk Dr. Kuljit Singh,
Pembicara ini menggambarkan mengenai Apple yang mengembangkan banyak hal sampai menyentuh pelayanan kesehatan. Sebenarnya health care sangat personal. Pertanyaan adalah apakah sebagai dokter yang merujuk apakah bisa merujuk tanpa melihat secara sendiri. Ini menjadi masalahtapi untuk screening memang bisa. Hal yang penting adalah bagaimana berbagai tes tersebut dapat mengawali proses pengobatan yang baik.
Mr. Budiraharjo Legowo
Mr. Budiraharjo Legowo
Pertumbuhan jaringan RS kami (Siloam) selama 15 tahun semakin meningkat dengan membangun sendiri atau akuisisi. Jaringan kami menggunakan sistem informasi yang sama. Information sistem sangat penting sebagai dasar sistem manajemen RS. Kami menggunakan sistem yang sama untuk 34 RS di Indonesia. Kemudian yang menjadi sangat penting adalah bagaimana mengembangkan eletonic medical record. Ini yang sangat penting. Di samping itu, juga Digital Imaging System yang dapat dipakai oleh seluruhnya. Jadi kita memperkuat back-end-nya.
Contoh tentang radiologis. Kami mengembangkan tele-radiologist dengan kerja sama bersama kelompok India, untuk memperbaiki pembacaan. Setelah itu kita menggunakan lebih maju temasuk penggunaan IT oleh pasien seperti booking dan lain-lain. Ini yang harus dipikirkan digitalisasinya. Beberapa caranya antara lain: teleexpertise dengan bekerja secara jarak jauh untuk share knowledege, case by case. Kategori lain Teledoc misal HalloDoc, DocRasa.Kemudian telemonitoring: pasien dapat melakukan monitor vital sign. Teleassistance: setelah pasien pulang ke rumah,mereka dapat melakukan kontak atau komunikasi ke dokter. Dokter dapat mengambil data dan menganalisisnya. Terakhir adalah Telerobotik.
Apa final objectivenya?
Tetap ke value–nya, ini yang harus kita pikirkan. Apa tantangannya? Ada banyak antara lain teknologinya.Security of data serta aspek hukum untuk perlindungannya. Juga yang sangat penting adalah bagaimana menggunakannya agar maksimal dalam upaya pencegahan supaya jangan masuk RS.
Gambar 3-6
Pengamatan:
Aspek sistem Informasi dan Telematika menjadi isu besar dalam HMA 2018. Hal ini merupakan kelanjutan dari trend yang berjalan sebelumnya. Bagaimana RS menghadapi dan memanfaatkan teknologi baru yang semakin maju ini, dan dipergunakan untuk mengelola sistem manajemen RS sampai mengelola pasien yang ada di luar RS. Selain di dalam sidang-sidang ilmiah, pameran bisnis juga banyak diikuti oleh perusahaan IT yang besar-besar termasuk Microsoft (Gambar 3-6). Hal ini menunjukkan bahwa RS – RS di Asia sangat serius mengembangkan IT.
Refleksi untuk Indonesia
Menarik sekali yang disampaikan oleh CEO Siloam. Jelas bahwa RS – RS Indonesia harus menggunakan kesempatan yang diberikan oleh kemajuan teknologi. Ada berbagai jenis dan ketegori tele yang dapat diaplikasikan. Contoh dari Siloam menunjukkan bahwa RS berbentuk jaringan mempunyai keunggulan karena dapat membuat satu sistem yang dipakai oleh puluhan rumah sakit anggotanya. Pertanyaan pentingnya adalah apakah berbagai tantangan yang disampaikan pembicara dari Indonesia sudah ditangani dengan cukup baik?
Oleh: Laksono Trisnantoro