Pendaftaran | ||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
Manajemen Rumah Sakit |
Tor Seminar kepemimpinan
TOR SEMINAR
KEPEMIMPINAN MANAJER KEUANGAN & AKUNTANSI
DALAM PENINGKATAN MUTU DAN PENGENDALIAN BIAYA
DI RUMAH SAKIT
Selasa, 7 Maret 2017
Gedung KPTU Fakultas Kedokteran UGM
Pengantar
Manajer keuangan rumah sakit saat ini memiliki peran yang sangat strategis. Peran tersebut tidak hanya dalam aktifitas pencatatan dan pelaporan keuangan (internal), namun juga dalam aktifitas komunikasi keuangan dengan pihak pembayar (BPJS dan asuransi lainnya). Mengingat peran yang strategis tersebut, maka sangat penting bagi manajer keuangan rumah sakit untuk memiliki kompetensi yang terstandarisasi.
Dunia rumah sakit di Indonesia di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berkompetisi untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam konteks pelayanan yang membutuhkan sistem manajemen yang efisien. Salah satu fungsi manajemen yang sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit adalah manajemen keuangan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai “pembayar” telah menetapkan kebutuhan akan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dengan biaya yang terkendali. Sistem manajemen keuangan sangat berperan untuk menciptakan pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien tersebut. Oleh sebab itu pengelolaannya membutuhkan manajer yang kompeten dan kredibel.
Menyikapi hal tersebut Kelompok Kerja Leadership Fakultas Kedokteran UGM bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan Perhimpunan Rumah sakit Seluruh Indonesia (PERSI) akan mengadakan Seminar tentang Kepemimpinan Manajer Keuangan dalam Mengendalikan Biaya Pelayanan Rumah Sakit.
Tujuan Pendampingan
- Mengarusutamakan kepemimpinan manajer keuangan rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu dan pengendalian biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
- Mengidentifikasi peran dan fungsi manajer keuangan dalam melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya di rumah sakit dalam konteks pelayanan rumah sakit di era Jaminan Kesehatan Nasional.
- Menggali pentingnya sertifikasi manajer keuangan rumah sakit untuk menjaga kredibilitas manajer keuangan rumah sakit
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan melalui kegiatan seminar ini adalah peserta memahami peran dan fungsi strategis manajer keuangan rumah sakit serta arti, tujuan dan manfaat Sertifikasi Manajer Keuangan dan Akuntansi rumah sakit.
Agenda
Kegiatan Seminar Kepemimpinan Manajer Keuangan & Akuntansi Rumah Sakit dalam Peningkatan Mutu dan Pengendalian Biaya di Rumah Sakit akan dilangsungkan pada hari Selasa, 7 Maret 2017 pukul 08.00-15.00, bertempat di Gedung KPTU Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Peserta
Peserta kegiatan Seminar Program Sertifikasi Manajer Keuangan dan Akuntansi Rumah sakit ini adalah:
- Pemilik rumah sakit
- Direktur dan manajer rumah sakit
- Staf Akuntansi dan Keuangan rumah sakit
- Tim tarif Rumah sakit
- Pihak-pihak di rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap keuangan dan akuntansi
- Mahasiswa dan Alumni MMR
Agenda
Waktu |
Agenda |
08.00 – 08.30 |
Registrasi Peserta |
08.30 – 09.00 |
Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit di Era JKN Ketua PERSI |
09.00 – 09.45 |
Hasil Riset tentang Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit di Era JKN Dr. Andreasta Meliala |
09.45-10.15 |
Diskusi |
10.15 – 10.30 |
Coffee Break |
10.30 – 11.30 |
Perkembangan sistem pengelolaan keuangan Rumah sakit khususnya di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Drs.Johny Setyawan, Akt., MBA |
11.30 – 12.00 |
Standarisasi pelayanan keuangan dan kompetensi manajer keuangan melalui Program Sertifikasi Manajer Keuangan dan Akuntansi Rumah sakit Panelis: Prof. Indra Bastian, Ph.D., M.B.A., CA, CMA |
12.00 – 12.30 |
Diskusi |
12.30 – 13.30 |
Lunch Break (ISHOMA) |
13.30-14.30 |
Diskusi Panel: Mengapa seorang manajer keuangan rumah sakit harus mengikuti Sertifikasi Manajer Keuangan dan Akuntansi Rumah Sakit? Fasilitator: Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS. |
14.30 – 15.00 |
PENUTUP |
Fasilitas
- Seminar kit
- SKP IDI/IAKMI
- Makan siang dan coffe break
Biaya registrasi
- Umum : Rp. 500.000,00/orang
- Alumni FK UGM : Rp. 300.000,00/orang
- Mahasiswa s2 s3 : Rp. 150.000,00/orang
- Peserta Webinar : Rp. 200.000,00 /orang
- Peserta Webinar Instansi : Rp. 750.000,00/ instansi (dengan peserta yang akan mendapatkan sertifikat sebanyak 5 orang).
Informasi dan pendaftaran
Pendaftaran peserta dapat dilakukan online melalui website Manajemen Rumah Sakit www.manajemenrumahsakit.net. Pembayaran peserta dapat dilakukan dengan cara tunai di gedung sekretariat atau melalui transfer ke rekening panitia :
Bank BNI, no.Rek: 0203024192, atas nama: Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
Contact person:
Megarini Sulistyo (Ega) Mobile: +62 0818996974 Email: [email protected] |
Maria Lelyana (Lely) Mobile: +62 81326760006 Email: [email protected] |
MUNAS ARSADA VII
MUNAS ARSADA VII
TOR KEGIATAN Petunjuk Mengikuti Webinar
Setelah berkiprah selama 15 tahun, ARSADA yang merupakan salah satu asosiasi RS terbesar di bawah payung PERSI akan menyelenggarakan rangkaian Musyarawah Nasional terkait dengan transisi kepemimpinan sekaligus ajang pertukaran informasi terbaru mengenai rumah sakit daerah di seluruh Indonesia. Munas ke-7 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 13 – 15 April mendatang ini akan diisi dengan seminar dan workshop terkait dengan isu restrukturisasi lembaga RSD dan kaitannya dengan tantangan meningkatkan mutu dan efisiensi biaya pada era JKN dan MEA. Update informasi mengenai perumahsakitan daerah dengan berbagai tantangan dan best-practices-nya ini tentunya perlu diikuti oleh seluruh manajer RSD, bukan hanya direksi sebagaimana yang biasa terjadi. Namun, keterbatasan anggaran dan sumber daya lain membuat tidak banyak RSD yang mampu mengutus TIM untuk mengikuti seminar yang disajikan pada acara seperti ini. Untuk itu, ARSADA Pusat yang telah berkomitmen utuk menjadi MENARA AIR bagi RSD-RSD, yang mengalirkan pengetahuan hingga jauh ke pelosok Indonesia akan memanfatkan teknologi komunikasi jarak jauh agar seminar ini dapat diikuti dari mana saja sepanjang ada jaringan internet. RS yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Munas di Jakarta akan mendapatkan akses khusus agar para manajer dan staf lainnya di RS dapat mengikuti secara live dari lokasi masing-masing. Silakan ikuti perkembangan informasinya di website ini dan di www.arsada.org atau hubungi [email protected] cq Humas Munas untuk informasi lebih lanjut.
TOR ASM 2016: Penguatan Sistem Rujukan di Era Jaminan Kesehatan Nasional
Kelompok Kerja Leadership Annual Scientific Meeting 2016
Penguatan Sistem Rujukan di Era Jaminan Kesehatan Nasional
PENDAHULUAN
Salah satu isu yang sering muncul dalam sistem pelayanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia adalah sistem rujukan. Sistem rujukan yang berjalan saat ini belum dapat memenuhi harapan karena dianggap tidak dapat menyaring kasus sehingga beban penyakit diberbagai tingkatan pelayanan menjadi tidak merata. Isu lainnya adalah motivasi dalam melakukan rujuk kasus. Merujuk kasus ditengarai sebagai upaya institusi pelayanan kesehatan untuk melepaskan kasus yang sulit dan berbiaya mahal agar ditangani di institusi pelayanan yang lebih tinggi.
However, studies from other countries have reported that most patients are referred to palliative care services late in the course of their terminal illness (Baek et al., 2011).
Selain itu, efektifitas sistem rujukan yang berlaku saat ini juga tidak berjalan seimbang antara rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi dengan rujukan balik. Rujukan balik sering menimbulkan masalah oleh karena ketidaksiapan pelayanan di tingkat yang lebih rendah menerima rujuk balik dari tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Beberapa faktor yang diidentifikasi menjadi penyebab timbulnya isu dalam sistem rujukan adalah komunikasi lintas tingkat pelayanan dan kapasitas serta kapabilitas institusi pelayanan kesehatan dalam menjalankan sistem rujukan. Kedua faktor tersebut sangat berperan pada timbulnya isu dalam sistem rujukan di Indonesia.
Komunikasi antar-institusi sering tidak berjalan lancar oleh karena tingginya beban pelayanan di berbagai tingkat pelayanan serta tidak tersedianya media atau forum untuk memfasilitasi komunikasi tersebut. Komunikasi antar-institusi diberbagai tingkat pelayanan sangat penting dilakukan karena pada kenyataannya setiap kali melakukan rujukan terjadi komunikasi formal melalui berbagai materi administrasi[1]. Namun demikian, kesempatan untuk melakukan komunikasi organisasi secara umum jarang dilakukan. Beberapa penyebabnya adalah perbedaan kelas institusi pelayanan, perbedaan status kepemilikan institusi (swasta dan pemerintah), serta letak geografis yang memperlebar kesenjangan (jarak dan batas wilayah administrasi).
Selain itu, kapasitas dan kapabilitas institusi pelayanan kesehatan dalam menjalankan sistem rujukan kurang memadai[2].
“The current referral environment in pediatric care is characterized by greater numbers of children seeking subspecialty care, inadequate numbers of subspecialists capable of providing care, and poorly structured communication between referring providers and subspecialists” (Cornell et al. 2015)
Di Indonesia sering ditengarai kegiatan merujuk pasien hanya bertujuan untuk “membebaskan” institusi dari beban pelayanan dengan memindahkan kasus yang berat ke institusi yang lebih tinggi. Kasus yang memerlukan biaya tinggi dan lama rawat yang panjang adalah tipe kasus yang paling sering dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kapasitas institusi pelayanan yang merujuk tidak memadai untuk menciptakan efisiensi dalam pelayanan di era JKN. Rujuk balik dari insitusi pelayanan yang lebih tinggi ke institusi pelayanan yang lebih rendah juga menimbulkan masalah. Kasus-kasus yang dirujuk balik tidak ditangani dengan baik oleh karena kurangnya kapasitas klinis institusi pelayanan yang menerima rujukan balik.
Sistem rujukan digerakkan oleh banyak aktor dalam sistem kesehatan di Indonesia. Aktor-aktor tersebut diantaranya: Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan sebagai regulator sistem rujukan, Institusi Pelayanan Kesehatan diberbagai tingkat pelayanan, BPJS selaku pembayar biaya pelayanan kesehatan, serta provider pelayanan kesehatan, yaitu dokter. Kepemimpinan dari masing-masing aktor sangat diperlukan untuk meningkatkan efektifitas serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam sistem rujukan di Indonesia.
Beberapa pertanyaan dapat dimunculkan sebagai upaya untuk menilai peran dan fungsi berbagai aktor tersebut. Pertanyaan tersebut diantaranya:
- Apakah dampak yang dirasakan oleh rumah sakit tersier dengan diterapkannya sistem rujukan saat ini?
- Bagaimana strategi rujukan rumah sakit swasta yang berbentuk jaringan serta konektivitasnya dengan sistem rujukan nasional?
- Apakah kapasitas dan kapabilitas pelayanan tingkat primer berhubungan dengan besarnya beban rujukan di tingkat pelayanan yang lebih tinggi?
- Bagaimana Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan menyusun sistem rujukan agar dapat mengalirkan beban penyakit sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing tingkat pelayanan. Apakah konteks geografis dan sebaran institusi pelayanan kesehatan telah dipertimbangkan?
- Apakah BPJS dapat mempengaruhi tendensi pola rujukan, sehingga kegiatan merujuk dan merujuk balik hanya berdasarkan pertimbangan biaya?
Menyadari pentingnya mekanisme rujukan dalam sistem kesehatan di Indonesia serta fakta yang menunjukkan masih banyak isu di lapangan terkait dengan sistem rujukan tersebut, maka Annual Scientific Meeting Kelompok Kerja Leadership FK UGM tahun 2016 bermaksud menggali lebih dalam isu sistem rujukan dan menggambarkan situasi di lapangan secara lebih nyata. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi pembahasan atas berbagai alternatif solusi atas masalah rujukan yang terjadi sehinga dapat direkomendasikan kepada pengambil kebijakan. ASM Pokja Leadership kali ini mengambil tema Penguatan Sistem Rujukan di Era Jaminan Kesehatan Nasional yang dikemas dalam kegiatan lokakaryar satu hari.
[1] Baek et al. 2011. Late Referral to Palliative Care Services in Korea. Journal of Pain and Symptom Management Vol. 41 No. 4 April 2011
[2] Cornell, E., Chandok, L., Rubin, K. 2015. Implementation of referral guidelines at the interface between pediatric primary and subspecialty care. Healthcare 3 (2015) 74–79
TUJUAN
Tujuan dari seminar ini adalah:
- Menggambarkan dinamika sistem rujukan yang terjadi saat ini serta tantangan yang dihadapi di lapangan.
- Mendiskusikan model sistem rujukan masa depan yang dapat meningkatkan efektifitas sistem rujukan, sesuai dengan regulasi serta konsep kendali mutu serta kendali biaya di era JKN.
- Menyepakati berbagai alternatif solusi yang kontekstual sebagai rekomendasi kepada para pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah.
AGENDA KEGIATAN SEMINAR
JAM | MATERI | NARSUM/FASILITATOR |
08.00-09.00 | Pendaftaran peserta + Coffee break pagi | Panitia |
09.00-09.10 | Pembukaan dan PengantarMateri | Prof. dr.Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D, |
Sesi IA:Moderator Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS. | ||
09.10-09.40 | Pembicara: Dinamika jumlah pasien dan tipe kasus (severity dan kompleksitas) RSUP dr. Sardjito Yogyakarta di era JKN: Data, Dampak, dan Strategi AntisipasiMateri | dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes., Sp.OG(K). (Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Sardjito) |
09.40-10.05 | Pembahas 1: Strategi rumah sakit swasta dalam sistem rujukan sertakontribusi rumah sakit swasta dalam penguatan sistem rujukan di Indonesia.Materi | dr. Grace Frelita Indrajaja, M.M. (Siloam Group Hospital) |
10.05-10.25 | Pembahas 2: peran dan fungsi dokter layanan primer dalam sistem rujukan serta kontribusinya dalam sistem rujukan | Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH. |
Sesi IB:Moderator Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS. | ||
10.25-12.00 | Pembahas: Konsep pengembangan profesi spesialis dan sub spesialis di rumah sakit rujukan tertinggi dalam menyikapi tingginya dinamika jumlah pasien dan tipe kasusMateri |
|
12.00-13.00 | Istirahat dan Makan Siang | |
Sesi II: Moderator Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS. | ||
13.00-13.30 | Pembicara 1: Visi Sistem Rujukan di Indonesia | Prof. dr.Laksono Trisnantoro, MSc, Ph.D |
13.30-14.00 | Pembicara 2: Konsep sistem rujukan nasional di Indonesia, pelaksanaannya, serta tantangan yang dihadapi.Materi | Dr. dr. Youth Savithri, MARS. (Kasie Pengelolaan Pelayanan Rujukan, Ditjen PKM, Kemenkes) |
14.00-14.15 | Pembahas 1: Pengembangan dan tantangan sistem rujukan dalam perspektif rumah sakit pendidikan | dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes., SpOG(K). (Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Sardjito) |
14.15-14.30 | Pembahas 2: Pengembangan sistem rujukan dalam perspektif regulasi, kebijakan, dan stategi BPJS Kesehatan | dr. Upik Handayani, AAK. (Kepala BPJS Kesehatan KCU Yogyakarta) |
14.30-14.45 | Pembahas 3: Konsep pengembangan sistem rujukan di DKI Jakarta | dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT.(Kadinkes DKI Jakarta) |
14.45-15.30 | Diskusi | |
15.30-16.00 | Kesimpulan & Penutup | Prof. dr.Laksono Trisnantoro, MSc, Ph.D |
16.00 | Coffee Break sore | Panitia |
WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan seminar ini diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2016 di Ruang Rapat Senat Fakultas Kedokteran UGM, Gedung KPTU Lt. 2, Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281.
KONTAK & KOMUNIKASI
Informasi lebih lanjut terkait dengan kegiatan Seminar Penguatan Sistem Rujukan di Era Jaminan Kesehatan Nasional ini dapat menghubungi:
Sekretariat Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Sayap Utara Lantai 2
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Sdri. Ega
No. Telp./Fax. : (0274) 549425 – hunting
Email : [email protected]
HP : 0818996974
Sdri. Menik
No.Telf/Fax. : (0274) 581679
Email : [email protected]
HP : 0818269560
Biaya Pendaftaran:
- Umum : Rp. 500.000,-/orang
- Alumni FK UGM : Rp. 300.000,-/orang
- Mahasiswa S2/S3 : Rp. 150.000,-/orang
Rp. 100.000,-/orang (grup minimal 5 orang)
- Webinar : Rp. 200.000,-/orang
Rp. 500.000,-/instansi (untuk 10 orang)
Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui rekening :
Bank BNI
Nomor Rekening : 0203024192
a/n. Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
Fasilitas:
- Konsumsi (Makan Siang dan Coffee Break) – on site
- Sertifikat 16 SKP IDI
Materi Seminar Leadership dalam Penerapan Sistem Remunerasi di Rumah Sakit
Seminar
Leadership dalam Penerapan Sistem Remunerasi di Rumah Sakit
Ruang Kuliah Gedung Radioputro Lt. 1, FK UGM
19 Maret 2015
Susunan Acara:
Jam | Materi | Pembicara | Moderator |
08:00-09:00 | Registrasi dan coffee time | ||
09:00-09:30 | Pembukaan & Pengantar Seminar | Dekan FK UGM & |
Seminar Leadership dalam Penerapan Sistem Remunerasi di Rumah Sakit
Seminar
Leadership dalam Penerapan Sistem Remunerasi di Rumah Sakit
Ruang Kuliah Gedung Radioputro Lt. 1, FK UGM
19 Maret 2015
Pengantar
Video Pengantar Seminar
Video Pengantar Roundtable Discussion
Rumah sakit adalah organisasi yang kompleks dan penuh dengan variasi, baik yang berupa variasi
REFORMASI DALAM PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT
Dalam Seri Diskusi mengenai
Kebijakan Kesehatan Indonesia
April
PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM SISTER HOSPITAL
PERTEMUAN KOORDINASI
PROGRAM SISTER HOSPITAL – PML NTT
Surabaya, 27 Februari 2014
Latar Belakang
Program Sister Hospital dan Performance Management Leadership yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 sudah berjalan dengan sangat dinamis. Berdasarkan hasil review yang mempertimbangkan aspek sustainabilitas program dan juga kesepakatan dengan banyak pihak, maka DFAT- Australian Aid melalui program AIPMNH sudah mendukung program Sister Hospital dan Performance Management Leadership dalam 1 tahun masa transisi (July 2013 – Juni 2014), yang rencananya akan diperpanjang hingga Desember 2014.
Mengingat akan berakhirnya masa transisi pertama program AIPMNH pada bulan Juni 2014, Coffey Jakarta dan DFAT (AusAID) meminta untuk mengirimkan laporan progress kegiatan dan penyerapan dana oleh semua kontraktor proyek, termasuk RS Mitra A dan PKMK-UGM, pada awal Maret 2014. Hal ini diperlukan agar bisa meminimalkan dana yang tidak terpakai pada akhir proyek sehingga harus dikembalikan ke DFAT. Untuk memperlancar proses tersebut, maka perlu diadakan rapat koordinasi untuk mereview penyerapan dana dan perkembangan kegiatan SH dan PML masing-masing RS Mitra sampai feb 2014, dan membuat rincian jadwal serta rincian anggaran kegiatan sampai akhir Mei 2014.
Sebagai informasi, akan ada masa transisi lanjutan pada bulan Juli-Des 2014, dengan penganggaran yang baru, sehingga kami juga memerlukan informasi dari RS Mitra A dan UGM untuk kegiatan2 esensial yang akan dilakukan di periode tsb. Karena itu, pada pertemuan ini juga akan dibahas tentang hasil teleconference audit klinis dan manual rujukan serta rencana monev eksternal yang akan dilaksanakan pada awal April 2014. Diharapkan informasi ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan esensial periode Juli-Des 2014.
Tujuan :
- Review kemajuan pelaksanaan kegiatan SH PML sampai bulan Feb, dan penyusunan jadwal kegiatan pada bulan Maret-Mei 2014. Jika ada kegiatan yang kira2 sulit bisa terlaksana pada periode tsb tetapi masih penting untuk dilaksanakan, maka kegiatan tersebut bisa dipindahkan ke periode July-Des 2014.
- Review penyerapan keuangan sampai pada bulan Feb 2014, dan rencana detail penggunaan keuangan pada bulan Maret-Juni 2014
- Update informasi dari TIM PKMK-UGM mengenai hasil Teleconference AMP dan manual rujukan, serta rencana Monev eksternal pada awal April 2014.
Waktu & Tempat :
Tempat : Hotel TS-Suites, Surabaya
Waktu : 27 Feb 2014 (09.00 – 15.45 WIB)
Peserta
Peserta : 2 orang dari masing2 RS Mitra A, yaitu:
- Team Leader/ Manajer Operasional/ Sekretaris SH-PML
- Bendahara
TOTAL peserta = 22 orang RS Mitra A , 4 orang AIPMNH dan 4 orang PKMK UGM
Jadwal Kegiatan
Tanggal/jam | Acara | Narasumber |
08.30 – 09.00 | Registrasi | |
09.00 – 09.15 | Pembukaan dan Penjelasan Tujuan Pertemuan | Dr. Henyo (AIPMNH) |
09.15– 09.35 | Hasil Telekonferensi Evaluasi Kematian Ibu dan Bayi serta Implementasi Manual Rujukan di 11 Kabupten | Hanevi Djasri, dr, MARS |
09.35–09.55 | Progress PML | Putu Eka Andayani |
09.55 – 10.15 |
Pelatihan Penggunaan Webinar (sebagai presenter) |
PKMK FK UGM |
10.15 – 10.30 | Coffee Break | Panitia |
10.30–12.30 |
Presentasi RS Mitra A tentang Progress Kegiatan SH dan PML dan Realisasi Anggaran sampai Feb 2014 (Format Sesuai Lampiran 2) RS Syaiful anwar – Atambua & Lembata RS Wahidin sudirohusodo – Larantuka Masing-Masing RS Mitra A = 10 Menit |
9 RS Mitra A |
12.30 – 13.30 | Lunch | 9 RS Mitra A |
13.30 – 15.00 |
Penyusunan Jadwal dan Detail Anggaran SH dan PML Sampai Mei 2014 Oleh Masing-Masing RS Mitra A dan Usulan POA Untuk Periode Juli –Desember 2014 (Format Sesuai Lampiran 3) |
Coffee Break Included |
15.00 – 15.45 |
Closing Remark Tanggapan dan Rekomendasi Kegiatan Lanjutan SH – PML |
Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD (via Skype) |
Indikator Keberhasilan
- Terdokumentasinya laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan dari bulan Juli 2013-Feb 2014, dan laporan penyerapan anggaran sampai pada bulan Feb 2014.
- Terdokumentasinya Rincian Rencana kegiatan Maret-Mei 2014, termasuk jadwal kegiatan dan detail anggaran yang dibutuhkan.
- Tersedianya informasi terkini mengenai hasil telekonferens dan rencana Monev eksternal.
Biaya
- Biaya perjalanan (tiket, lumpsum, dll) dibiayai dari dana kontrak masing2 RS Mitra A dengan AIPMNH
- Biaya penyelenggaraan dan akomodasi dibiayai dari dana kontrak PKMK-UGM dan AIPMNH
Pelaporan
Laporan pelaksanaan kegiatan pertemuan ini akan dibuat oleh PMPK – FK UGM sebagai penanggung jawab kegiatan dengan menyertakan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
Penutup
Demikian TOR ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan sebagai dasar untuk mengajukan dana kegiatan.
Kupang, 14 Februari 2014
Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
Ketua Tim Konsultan PKMK FK UGM
Seminar Permasalahan dan Kemajuan dalam Revisi PP No.38/2007 dan PP No.41/2007
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM
Menyelenggarakan
LUNCH SEMINAR
Permasalahan dan Kemajuan dalam Revisi PP No. 38/2007
dan PP No. 41/2007
Sabtu, 22 Februari 2014
Ruang Senat, Gd. IKM Lt.2 FK UGM, Yogyakarta
Latar Belakang
Rencana dan upaya untuk merevisi PP No. 38 Tahun 2007 (tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota) dan PP No. 41 Tahun 2007 (tentang Organisasi Perangkat Daerah) sudah cukup lama digagas, didiskusikan, dan diformulasikan draftnya. Dari sisi ketentuan perundang-undangan, revisi tersebut idealnya dilakukan setelah revisi UU No. 32 Tahun 2004 (tentang Pemerintahan Daerah) karena UU No. 32 Tahun 2004 merupakan “induk” dari kedua PP tersebut. Masalahnya, jika harus berurutan seperti itu, tentu akan banyak waktu yang terbuang. Oleh karena itu, rencana dan upaya merevisi kedua PP tersebut dilakukan simultan dengan upaya revisi UU No. 32 Tahun 2004. Dalam perkembangannya, banyak kendala yang terjadi sehingga revisi yang direncanakan belum juga terwujud. Khusus di Bidang Kesehatan, bagaimana draft mutakhir revisi kedua PP tersebut belum banyak diinformasikan.
Secara strategis, revisi UU No. 32 Tahun 2004, PP No. 38 Tahun 2007, dan PP No. 41 Tahun 2007, akan berdampak besar terhadap Bidang Kesehatan khususnya Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit Daerah. Berdasarkan latar belakang tersebut, seminar “Permasalahan dan Kemajuan dalam Revisi PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007” ini akan diselenggarakan agar segala sesuatunya menjadi jelas.
Tujuan
- Mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan kemajuan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004, PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007.
- Mendapatkan masukan untuk penyempurnaan draft revisi PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007 khususnya di Bidang Kesehatan.
- Mendapatkan masukan untuk penyusunan strategi mempercepat proses revisi PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007.
- Menyusun Rencana Tindak Lanjut untuk mendukung revisi PP No. 38/2007 dan PP No. 41/2007 khususnya di Bidang Kesehatan.
Pembicara/Nara Sumber
- Kementerian Dalam Negeri RI
- Ketua Adinkes
- Ketua Arsada
- PKMK FK UGM
Sasaran Peserta
- Kementerian Kesehatan RI
- Kepala dan staf Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
- Direktur RSUP dan RSUD beserta jajarannya
- Kepala UPT di lingkungan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota
- Mahasiswa S2/S3
- Peneliti dan konsultan.
Tempat dan Waktu
Seminar diselenggarakan di:
- 1
- 2