JAKARTA – Petugas kesehatan haji di Arab Saudi diminta mencermati jemaah haji yang menderita sakit flu disertai gejala batuk, pilek dan demam di atas 38 derajat celsius. Langkah ini sebagai antisipasi agar virus corona penyebab SARS (severe acute respiratory syndrome) tidak menular dan menimbulkan wabah pada jemaah haji Indonesia.
”Kalau ada jemaah haji yang menderita flu, petugas kesehatan harus memberi perhatian secara khusus,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi usai memberi penghargaan kepada sejumlah puskesmas yang dinilai berhasil membina sekolah sehat, di Jakarta, Selasa.
Saat ini, lanjut Menkes, telah dibagikan selebaran berisi tata cara penanganan dan pencegahan SARS serta ISPA pada tim kesehatan di setiap kloter. Kepala pusat kesehatan haji yang saat ini berada di Arab Saudi, juga telah diminta untuk menambah stok masker walaupun setiap jemaah telah dibekali 10 buah masker pada setiap jatah personal kit yang diberikan.
”Jemaah yang bepergian di tempat ramai sebaiknya memakai masker agar tidak tertular virus,” imbuhnya.
Sikap waspada yang diambil pemerintah ini, terkait dengan warta dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan, virus corona penyebab SARS dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tengah menyebar di Arab Saudi.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi memberi penghargaan kepada sejumlah puskesmas yang dinilai berhasil membina sekolah sehat, di Jakarta, Selasa. (aby).
Kabar dari WHO terakhir menyebutkan, dua warga Arab Saudi meninggal dan satu warga Qatar menjalani perawatan akibat penyakit yang diduga sangat mirip dengan gejala SARS.
Yang membuat Menkes risau, komposisi jemaah haji beresiko tinggi (risti) Indonesia pada tahun ini cukup tinggi. Jemaah haji risti terdiri dari para lanjut usia dan yang memiliki penyakit bawaan yang berat. Bila wabah SARS benar-benar terjadi di sana, niscaya resiko penularan yang dihadapi para jemaah Indonesia pun cukup.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama menambahkan, sesuai dengan mekanisme sistem tanggap darurat global, setiap virus baru yang berpotensi menimbulkan wabah saat ditemukan harus dilaporkan ke seluruh negara.
Berkaca dari hal itu, Kemenkes, lanjut Tjandra, terus melakukan kontak dengan WHO dan kementerian kesehatan Kerajaan Arab Saudi untuk memantau setiap perkembangan.
“Kita bergerak harus berdasarkan informasi data yang sahih. Yang penting kejadian ini jangan sampai menimbulkan keresahan,” tandasnya.
SARS adalah tipe penyakit baru yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini sangat ditakuti lantaran keganasannya yang dapat menimbulkan kematian. Cara penularannya mudah lewat medium udara. Sindrom ini pertama kali ditemukan di China pada 2002 dan telah menewaskan 800 orang di dunia, sebelum akhirnya bisa dikendalikan.
Sumber: poskotanews.com
[…] Petugas kesehatan haji di Arab Saudi diminta mencermati jemaah haji yang menderita sakit flu disertai gejala batuk, pilek dan demam di atas 38 derajat celsius. Selengkapnya […]