PAREPARE — Sorotan kembali dialamatkan kepada RS Andi Makkasau Parepare. Kali ini dari Mubarak, Warga jalan Sofyan Kute, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap. Dia menuding pihak RS tidak adil dam meng-anaktirikan pasien dari luar Parepare.
Dia mempertanyakan status RS itu sebagai rujukan di bagian utara Sulsel. Pasalnya, ayahnya HM Hatta penderita penyakit ginjal yang harus menjalani cuci darah mendapat pelayanan yang tidak baik. Akibatnya nasib pasien jadi terkatung-katung, akibat ribetnya pelayanan RS.
“Saya menelpon bagian Hemodialisa (cuci darah.red) saya disarankan untuk mengurus surat pindah dari RS Wahidin , karena bulan Oktober ruangan untuk pasien sudah bisa digunakan, namun setelah saya menelepon untuk kedua kalinya dan mengaku warga Sidrap oleh Perawat Hemodalisa atas nama Noni , banyak sekali alasannya, katanya jadwal pasien cuci darah full, mesin cuci darah ada yang rusak hingga bangunan masih sementara dalam perbaikan,”jelas Mubarak, Senin (19/9/2016).
Mubarak langsung mendatangi RSUD Andi Makkasau untuk mengklarifiksai secara langsung hal tersebut. Namun bukannya malah mendapat kejelasan, dia justru disambut oleh layanan acuh tak acuh staf di bagian Hemodialisa
“Ada penjelasannya yang menarik, dia bilang instruksi Walikota untuk memprioritasakan pasien dari Parepare, lalu dia ralat katanya memang jadwal cuci darah memang full dan beberapa warga sudah masuk dalam daftar tunggu,” sesalnya.
Sumber: pijar.online