BERBICARA dengan seorang perawat terlatih dapat membantu perokok untuk berhenti merokok. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa staf medis dan perawat dilatih untuk mendampingi pasien mengenai cara berhenti merokok.
“Rawat inap adalah metode yang tepat untuk membantu perokok untuk berhenti merokok. Mereka dimotivasi dan perawat menjelaskan bagaimana merokok dapat merusak kesehatan mereka. Termasuk memperlambat penyembuhan,” ungkap Sonia Duffy, profesor dari Ohio State University dalam studi yang dipublikasikan American Jounal of Preventive Medicine.
Studi ini menunjukkan, sebanyak 1.528 pasien berhenti merokok setelah diedukasi di rumah sakit selama 6 bulan. Mereka yang telah pulih menjalani perawatan dan pelatihan selama 1 jam tentang cara berhenti merokok.
Setelah 6 bulan menjalani karantina, 16,5 persen dari perokok di rumah sakit intervensi (dengan perawat yang terlatih) tersebut, dikatakan telah berhenti merokok, dbandingkan dengan 5,7 persen di rumah sakit lain. Para peneliti mengonfirmasi keberhasilan pasien berdasarkan tes urin. Ternyata, rumah sakit intervensi, memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, dibandingkan rumah sakit yang non-intervensi.
Menurut penelitian, banyak perokok yang memiliki rencana untuk berhenti merokok atau mulai merokok lagi saat mereka meninggalkan rumah sakit. Niat dan rencana awal untuk merokok, tentu membantu meningkatkan kesuksesan mereka untuk berhenti merokok.
“Saya berharap, pengurus rumah sakit dapat memberikan bantuan lebih dari sekadar membantu pasien lewat telepon. Perawat memiliki akses yang baik untuk pasien, menjalin relasi, dan menuai informasi yang bermanfaat untuk mendukung pasien berhenti dari kebiasaan buruk merokok,” tukas Duffy. Demikian diberitakan dari laman Thehealthsite, Selasa (20/9/2016).
(hel)
Sumber: okezone.com