Solok — Yulia Karnida, 27 tahun, ibu muda, mengerang kesakitan saban hari setelah ia melahirkan, Sabtu, 10 Mei 2015 lalu di Rumah Sakit Umum Daerah Solok.
Warga Tembok, Kelurahan Nan Balimo, Kota Solok ini, tak mengetahui penyebab sakit yang dirasakan di bagian saluran rahimnya. Perempuan ini melulung kesakitan tiap sebentar. Ada terasa ganjil di saluran persalinannya.
Tak tahan disiksa sakit yang berkepanjangan, Yulia ditemani suaminya pun pergi ke RSUD Solok untuk diperiksa medis. Sesampai di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini, bukan pemeriksaan medis dan pertolongan yang ia dapatkan tetapi makian dan kata kasar yang Yulia terima dari seorang perawat yang bertugas di bagian poli.
Dengan menahan rasa sakit di bagian saluran rahimnya, pasangan yang baru dikaruniai satu anak ini, berbalik pulang. Mereka sepakat mengurungkan niatnya untuk tidak diperiksa di RSUD Solok ini. Bagi Yulia, makian dan kata-kata kasar seorang tenaga medis malah lebih sakit dari sakit yang sedang ia derita.
Dipapah sang suami tercinta, tak terasa air mata Yulia menetes. Mereka pulang dengan sedih. Yulia menahan sakit di dekat saluran rahimnya tapi pedih di hatinya malah sangat sakit membuat ia beriba hati.
Sang suami memilih membawa istrinya ke bidan praktik tak jauh dari tempat tinggalnya di Kelurahan Kelurahan Nan Balimo. Bidan itu pun memeriksa Yulia dengan peralatan seadanya pada Sabtu 21 Mei 2016.
Tak selang lama, bidan menemukan sumber sakit yang diderita Yulia selama 11 hari itu. Bidan memperlihatkan segulung perban yang baru ia keluarkan dari saluran persalinan Yulia. Bidan itu kaget, juga Yulia. Dugaan, segumpal perban itu tertinggal saat tim media RSUD Solok melakukan persalinan kelahiran anak Yulia.
Setelah perban itu dikeluarkan bidan, rasa sakit di saluran rahimnya pun berangsur reda. Selama 11 hari segulung perban itu “bersemayam” di saluran rahim Yulia, tentu memunculkan infeksi di saluran itu. Malah infeksi itu sudah mengandung darah bercampur nanah.
Kontributor sumbarsatu.com, Devy Abenk, yang mendatangi rumah tempat keluarga Yulia, Minggu (22/5/2016), tampak Yulia masih terbaring lemah. Di sisinya terlihat anak yang baru berusia 12 hari nyenyak tertidur. Saat itu Yulia ditemani ibunya.
Yulia Karnida menuturkan, pada awalnya dirinya berencana melahirkan di Puskesmas Nan Balimo. Rencana itu urung sebab pihak puskesmas merujuk ke RSUD Solok. Alasan pihak puskesmas merujuk karena Yulia peserta KIS BPJS.
“Di RSUD Solok pada saat persalinan, saya ditangani tiga tenaga medis laki-laki di UGD. Saya berhasil melahirkan sekitar pukul 01.15 WIB, Sabtu, 10 Mei, dini hari,” kata Yulia dengan suara terbata.
Yulia mengaku masih ingat wajah dan perawakan perawat laki-laki yang melakukan penjahitan di saluran persalinan saya.
“Perawat laki-laki badan gemuk gempal. Saya masih ingat. Dia yang menjahit bagian saluran persalinan saya,” terang Yulia.
Diceritakan Yulia, setelah berada di rumah, ada terasa agak ganjil dan asing di bagian saluran persalinannya. “Ada yang mengganjal. Dan rasanya tak nyaman,” katanya.
Yulia menyebutkan, benda yang menganjal itu, makin terasa di sekitar saluran persalinannya. Bahkan sampai mengeluarkan nanah bercampur darah. Karena tak tahan itulah, ia mendatangi rumah sakit tersebut untuk diperiksa tapi caci maki yang dia terima.
“Dek awak pakai KIS BPJS, mako diperlakukan oleh petugas bantuak itu mah, bang. Untung ado ibuk bidan di Nan Balimo ko nan nio membantu awak,” ujar Yulia dengan logat Solok kepada Devy Abenk.
Yulia sendiri tidak akan menggugat atas kelalaian pihak tenaga medis RSUD Solok itu. Yulia cuma meminta agar kejadian serupa jangan terjadi lagi kepada pasien lainnya.
“Pihak rumah sakit sendiri cobalah tenaga medisnya sedikit ramah dan lembut pada pasien. Mentang-mentang kami pakai BPJS, maka seenaknya dilecehkan,” pinta Yulia.
Pihak RSUD Solok, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi tapi sumbarsatu.com akan terus berupaya minta konfimasi.
Sementara itu, Yulia sendiri mengaku trauma untuk datang ke rumah sakit tersebut karena perlakuan kasar dari tenaga medisnya. (SSC)
Sumber: sumbarsatu.com