MOUTONG – Sejak diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu, Rumah Sakit Pratama Moutong belum banyak menunjukan perubahan. Rumah sakit yang berlokasi di desa Salumpengut Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong itu masih serba kekurangan. Salah satu yang sering dikeluhkan oleh petugas medis dirumah sakit itu adalah kurangnya obat-obat emergency dasar. Hal itu diungkapkan oleh dr Komang Jana Nugraha dihadapan Sekda Parigi Moutong, H Ekka Pontoh SH MH ketika meninjau rumah sakit itu, Selasa (23/2).
dr Komang mengatakan, akibat tidak adanya ketersediaan obat emergency dasar, ia terpaksa patungan bersama beberapa dokter di Kabupaten Parigi Moutong untuk membeli sejumlah obat emergency yang dibutuhkan. Pasalnya banyak pasien yang berobat ke rumah sakit itu tapi obat-obatan yang dibutuhkan tidak tersedia.
“Obat emergency dasar ini sangat dibutuhkan pak, tapi itu tidak tersedia,”kata dr Komang.
Rumah sakit itu juga belum bisa melayani pasien rawat inap karena belum ada kerjasama dengan BPJS. “Karena belum ada BPJS terpaksa pasien yang datang berobat membayar tunai,”ujar salah satu petugas medis. Padahal sejak diresmikan sudah ada sekitar 220 orang pasien yang dilayani di tempat itu. Belum lagi, sumber daya manusia yang ada masih sangat terbatas, sehingga banyak peralatan seperti poli Gigi, Laboratorium dan Radiografer belum bisa difungsikan.
“Sebenarnya tenaga ini sudah ada di Parigi, tapi mereka tidak mau ke rumah sakit Moutong karena gajinya tidak sesuai, mengingat Moutong yang cukup jauh dari Kabupaten,”tambah dr Komang.
Kondisi saat ini 1 perawat masih bisa melayani enam orang pasien. Namun, jika kerjasama dengan BPJS sudah berjalan maka jumlah tenaga medis harus ditambah. Sebenarnya kata Komang bangunan rumah sakit tidak perlu terlalu bagus, yang penting pelayanan dasar kepada masyarakat terpenuhi
“Rumah sakit sebenarnya tidak harus bagus tapi pelayanannya yang harus bagus,”ujarnya
Selain itu tambahnya (Komang-red), rumah sakit juga belum dilengkapi dengan ambulance yang memadai. “Ada ambulance satu unit, tapi kondisinya tidak memungkinkan lagi, baru dipakai antar pasien sudah mogok, lampunya juga cuma sebelah yang hidup. Makanya kami perlu ambulance,”kata dr Komang
Ia juga meminta agar Pemkab Parigi Moutong dapat memikirkan pasokan listrik dan sambungan telpon ke rumah sakit itu. Daya listrik yang tersedia saat ini masih sangat kurang, sehingga perlu ditambah. “Demikian juga sambungan telpon belum ada, sehingga tidak ada koneksi internet. Padahal banyak surat yang perlu diemail,”ungkapnya
Ia berharap Pemkab Parimo bisa segera mengatasi persoalan itu, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Sekda Parigi Moutong, H Ekka Pontoh SH MH pada kesempatan itu mengaku akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong untuk menginventarisir hal mendasar yang dibutuhkan di rumah sakit itu.
“Segera saya akan panggil Kadis Kesehatan untuk membicarakan hal ini. Saya minta semuanya layani pasien dengan baik, soal apa yang masih kurang akan segera kita carikan solusi,”kata Ekka Pontoh. NS
Sumber: rri.co.id