SERPONG – Tingkat pertumbuhan penduduk di Tangsel semakin hari semakin meningkat, kebutuhan akan fasilitas kesehatan pun harus ditingkatkan, untuk memudahkan pemberian pelayanan kepada masyarakat Tangsel. Dinas Kesehatan (Dinkes) akan membangun rumah sakit sebelum membangun Dinkes akan membuat studi kelayakan.
Untuk itu, di tahun ini Dinkes Tangsel membuat feasibility Study (FS) atau studi kelayakan dalam rangka melihat kelayakan pembangunan rumah sakit di tujuh kecamatan.
“Tahun ini, sebanyak 7 FS dibuat dengan anggaran sebesar Rp 500 Juta,”kata Kepala Dinkes Tangsel, Suharno.
Suharno menjelaskan, pelayanan kesehatan oleh pemerintah kepada masyarakat menjadi salah satu hal penting untuk mengatasi hal tersebut, misalnya dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan atau secara kuantitas menambah sarana kesehatan seperti rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan yang memadai dan representatif.
Berdasarkan itu semua, diketahui bahwa Tangsel baru memiliki satu rumah sakit umum daerah di Pamulang, 22 rumah sakit swasta, untuk memberikan kemudahan pelayanan diwilayah Pondok Aren, Serpong Utara, studi kelayakan ini dibuat.
Semakin besarnya tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat yang mengharapkan pelayanan yang cepat, nyaman, efisien,dan efektif,juga masih banyaknya jumlah masyarakat yang belum terlayani masalah kesehatannya, maka direncanakan adanya pembangunan Rumah Sakit Daerah yang sebelumnya dilakukan studi untuk menilai kelayakan dari adanya rencana pembangunan tersebut.
“FS ini dibuat untuk melihat kelayakan pembangunan dimasing-masing wilayah, namun untuk di Pondok Aren akan dibangun rumah sakit untuk lokasinya masih mencari lahan,”katanya.
Sementara, Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Tangsel Iin Sofiwati menjelaskan, setelah membuat FS, Dinkes akan membuat Detail Engineering Design (DED). “Jika dinyatakan layak untuk pembangunan rumah sakit, maka akan dilanjut dengan pembuatan DED, tahun depannya baru pembangunan, kemungkinan di 2017,”katanya.(irm)
Sumber: tangselpos.co.id