MEDAN – Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, Chairul Yoel memperkirakan estimasi biaya yang diperlukan untuk operasional rumah sakit pendidikan tersebut sebesar Rp30 miliar. Biaya tersebut meliputi perawatan alat-alat kesehatan, tagihan listrik, air, telepon dan jaringan internet.
Namun dikarenakan RS USU yang belum beroperasional menyebabkan pemerintah merugi.
“Kalau nggak dirawat, peralatan yang ada di sana bisa rusak. Ya harus dijaga, dirawat. Biayanya kan enggak sedikit. Ya memang rumah sakit ini statusnya rumah sakit pendidikan, bukan untuk komersil,” tuturnya, Senin (1/2).
Chairul Yoel menambahkan, dana operasional untuk perawatan alat kesehatan lebih besar dibandingkan dana yang lain. Sedangkan untuk biaya tanggungan pengobatan mahasiswa USU, kata Yoel, tidak ditanggung dalam dana operasional RS USU.
“Biaya perawatan mahasiswa sakit itu juga masalah. Itu juga lagi kami bicarakan. Karena biaya untuk perobatan mahasiswa masuk ke biaya operasional USU. Alokasinya ke sana. Bukan ke rumah sakit USU,” katanya.(wol/cza/data1)
Sumber: waspada.co.id