Hospital Management Asia 2018
Hospital Management Asia 2018
Bangkok
13- 14 September 2018
Pengantar
Pertemuan tahunan Hospital Management Asia 2018 diselenggarakan di Bangkok. Sebagai sebuah event manajemen rumah sakit terbesar di Asia, pertemuan ini menarik sekali untuk diiikuti. Berbagai perkembangan terbaru termasuk inovasi -inovasi manajerial yang dilakukan oleh berbagai RS di Asia dibahas secara mendalam. Juga ada Award yang dipilih berdasarkan praktek-praktek manajemen terbaik di berbagai RS di Asia.
Catatan:
Hal yang menarik, Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah. Tidak seperti Asian Games yang pernah 2 kali menjadi tuan rumah, di “Asian Games Manajemen RS” ini Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah. Apakah ini berarti Indonesia tidak diperhitungkan dalam persaingan RS di Asia? Mari kita lihat apa yang terjadi.
Laporan Pembukaan
Laporan ini berusaha membahas isu besar yang terjadi disana, dan bagaimana refleksinya untuk Indonesia. Silakan mengikuti, dan dapat juga klik di laman mereka http://www.hospitalmanagementasia.com. Kegiatan tahun ini diikuti oleh ribuan peserta dan banyak sekali session. Lihat gambar 1.
Gambar 1
Ada pidato dari OC yang menggambarkan pertemuan ini. Tujuan meningkatkan efisien RS Anda untuk meningkatkan performance. Ada 5 Track yang dapat diikuti: CEO Stream Sessions, Safety Quality and Accreditation, Patient Care and Engagement, Talent Management dan Health Care 4.0. Forum ini bukan hanya untuk manajemen dan medical facilities, melainkan juga bagaimana meningkatkan value untuk pelayanan kesehatan. Bagaimana pelayanan yang terintegrasi bisa berjalan dengan baik?. Di Thailand, semua RS swasta telah aware dengan situasi ini bagaimana menyiapkan pelayanan dengan baik.
Gambar 2
OC dari HMA Forum di Bangkok ini adalah dari asosiasi RS Swasta di Thailand. Dr. Chalerm H dan Presiden RS Swasta di Thailand. Dibuka oleh Menteri Industri Thailand, Dr. Somchai HarnHirun, Wakil Menteri Perindustrian Thailand (Gambar 2). Somchai menggambarkan bagaimana perubahan dari sistem tradisional RS menjadi sebuah industri yang kompetitif di Asia. Inti dari perkembangan ini adalah adanya kebijakan prioritas industri. Hal-hal yang prioritas yang ada diseleksi dengan berbagai kriteria, antara lain: 1. Competitive advantage; dan 2. New target berdasarkan apa yang kita punyai; dan 3. DI masa depan menjanjikan. Bagaimana dengan Healthcare business? Health Care berada dalam prioritas industri tersebut. Termasuk di dalamnya komponen medical tourism. Mengapa Kesehatan penting sebagai industri? Dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3
Khusus untuk Medical Tourism data yang disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian tercatat sebagai berikut (Gambar 4).
Gambar 4
Apa visi Health Care Industri di Thailand? Wakil Menteri Perindustrian menunjukkan slide menarik mengenai visi ini. Terlihat bahwa ada sebuah pengembangan yang inovatif dimana bukan hanya pelayanan yang sakit melainkan juga untuk Wellness. Di kelompok pengembangan ini termasuk Spa Elderly, pelayanan kosmetik, dan berbagai hal lainnya. Thailand ingin menjadi Hub Medik yang ditopang oleh akademisi, produk, pelayanan kesehatan dan Wellness (Lihat Gambar 5).
Gambar 5
Di dalam model hub ini Industri Kesehatan membutuhkan support dari Fakultas Kedokteran (FK). FK jumlahnya banyak dan mempunyai rumah sakit universitas dan memproduksi dokter sebanyak 2800 dokter baru. Mereka harus bekerja dengan baik dalam konteks industri ini.
Dalam konteks dukungan juga ada Robotic Issues dan dukungan Medical Hub. Ada keringanan pajak untuk pengembangan medical hub ini. Ada banyak kebijakan insentif untuk men-support health sector (Lihat Gambar 6).
Gambar 6
Observasi:
Secara keseluruhan, Thailand sangat serius mengembangkan pelayanan RS sebagai Industri, di samping mengembangkan Universal Health Coverage (UHC). Terdapat 2 aliran yang berkembang di Thailand; pelayanan UHC yang banyak dilakukan RS Pemerintah; dan pelayanan yang bersifat industri yang dimotori oleh RS – RS swasta yang sebagian besar di Bangkok. Kedua aliran ini memang tidak sama karakteristiknya. Namun hidup berdampingan di Thailand.
Refleksi untuk Indonesia;
Apa yang disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian Thailand menunjukkan situasi yang sangat berbeda dengan Indonesia. Pelayanan kesehatan termasuk RS belum dianggap sebagai industri. Inovasi -inovasi baru tidak begitu berjalan karena memang belum ada dukungan kebijakan. Sebagai gambaran Medical Tourism di Indonesia cenderung tidak ada. Kondisi ini diperburuk dengan situasi pendanaan yang didominasi BPJS mengakibatkan kesulitan pendanaan bagi rumah sakit, termasuk RS – RS swasta.
Apa komentar Anda mengenai Pidato Wakil Menteri Perindustrian Thailand?