Sesi Panel 3. Patient centered care: integrated health services around the patient
Sesi panel ketiga diawali dengan paparan Dr Ann – Lise dari WHO. Ann – Lise memaparkan ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam, integrasi pelayanan kesehatan, yaitu:
- Transformasi, mengubah fokus dari bed ke pasien.
- Perspektif sistem dengan insentif
- Mengakhiri dikotomi pelayanan kesehatan dari kompetisi ke kolaborasi.
Konsep yang disampaikan oleh Ann – Lise narasumber dari WHO
Ann – Lise mengingatkan bahwa kuncinya ialah memperkuat kapasitas rumah sakit yang sudah ada dan menghilangkan tembok yang memisahkan rumah sakit dengan pelayanan kesehatan lainnya. Penguatan peran internal rumah sakit dan peran eksternal di sistem kesehatan digambarkan seperti filosofi “yin yang” yang saling melengkapi satu sama lain.
Paparan selanjutnya oleh Julie McCormack dari MerriHealth. Berbicara safety, Julie mengatakan bahwa sistem kesehatan perlu menyadari dan melakukan penyegaran sistem untuk membangun produktivitas. Rumah sakit diharapkan melibatkan masyarakat namun peran RS tetap ada pada level individu.
Sesi Panel Pada Sore Hari, dok.PKMK
Berbicara mengenai kebutuhan integrasi pelayanan kesehatan, setiap negara ataupun kota memiliki kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan ini juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Kapasitas pasien dan tingkat melek kesehatan masyarakat juga menjadi faktor besar. Seluruh panelis sepakat bahwa prinsipnya diperlukan pemahaman dari kedua belah pihak baik dari sisi pasien maupun sisi petugas kesehatan.
Ann-Lise membahas bagaimana mengatasi gap antara realita dan harapan. Dokter akan merasa lebih nyaman karena pengambilan keputusan dilakukan bersama dengan pasien. Saat ini sudah mulai perubahan mindset di masyarakat bahwa dokter umum juga bisa.
Metwally menyampaikan bahwa melihat peran dokter di Mesir, ada kebutuhan membangun relasi dan kepercayaan antara dokter dan pasien. Banyak hal bisa terjadi di luar fisik gedung RS misalnya pengembangan telemedicine. Hal ini memerlukan perubahan sistem kesehatan yang besar di Mesir.
Julie menyampaikan spesialis bisa menyerahkan pasien kepada dokter umum. Juga perlu ada insentif untuk berbagi pengetahuan mereka. Pendidikan spesialis memakan waktu lama hingga 5 tahun dan ini kadang tidak dipahami policy maker. Pelatihan skill professional bisa dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Pemberian kewenangan klinis bagi dokter umum di daerah terpencil bisa membantu mengatasi akses pelayanan kesehatan di masyarakat. Pasien juga membutuhkan peningkatan awareness di rumah sakit sehingga pasien lebih memahami hak dan kewajibannya. Pengembangan di dua sisi petugas kesehatan dan sisi pasien ini menuntut perubahan sikap/attitude dari kedua belah pihak.
Reporter: Sudi Indra Jaya