скачать gta san andreas торрент

IHF 2018 Reportase Hari Kedua

Hari kedua diawali dengan paparan dari The Hon Catherine King MP, Shadow Minister for Health and Medicare, Australia. The Hon Catherine King MP dalam paparannya mengkorelasikan antara subtema dari Kongres IHF dan kondisi di Australia. Subtema form volume to value dihubungkan dengan meningkatnya jumlah penderita penyakit kronis sehingga diperlukan value pelayanan yang lebih bagi pasien dengan durasi perawatan yang lama. Selain itu, paparan juga menyinggung bagaimana reformasi rumah sakit di Australia. Pada era 90-an, terjadi “hospital wars” karena perdebatan dalam pembiayaan rumah sakit pemerintah.

plenary-2--1

The Hon Catherine King MP, Shadow Minister for Health and Medicare, Australia

Perdebatan antara persemakmuran dengan negara bagian berujung pada konsep “activity-based funding”. Konsep ini baik karena rumah sakit menjadi semakin efisien. Tantangan dalam sistem ini adalah RS tidak mendapat bayaran atas apa yang tidak dilakukan, terutama dalam kegiatan preventif.

Catherine melihat solusi hal ini adalah integrasi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Integrasi bersifat vertikal dan horisontal, antaradokter umum dengan spesialis, pelayanan primer dan rumah sakit serta rawat jalan. Catherine juga menyampaikan bahwa RS swasta turut berperan dalam pelayanan kesehatan, terutama untuk bedah elektif. Kolaborasi antara RS pemerintah dan RS swasta ini akan mendukung reformasi sistem kesehatan yang sedang berjalan.

Plenary 2.1 Health Care Integration: why is it so hard to deliver and sustain?

Presentasi dilanjutkan oleh Profesor Claire Jackson dari University of Queensland. Claire mengawali dengan menceritakan kondisi reformasi kesehatan di level internasional. Berbagai contoh dari perkembangan kebijakan di Amerika, Inggris, New Zealand, dan Australia disampaikan oleh Claire. Claire menyampaikan konsep 5 building block dengan landasan manajemen perubahan.

plenary-2--2

Kerangka Kerja dalam membangun Sistem Kesehatan Terintegrasi, dok PKMK

Menutup presentasinya, Claire mengatakan bahwa diperlukan komitmen pada level makro, meso, dan mikro. “Perlu ada perubahan budaya di petugas kesehatan dengan membangun visi bersama yang terpusat pada kebutuhan pasien/masyarakat,” tuturnya. Hal yang juga penting adalah penguatan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan di level primer.

Plenary 2.2 The Value of patients; leveraging your greatest assets

Sesi ini dilanjutkan dengan sharing dari Melissa Thomason, seorang penderita Loeys-Dietz Syndrome suatu penyakit kelainan bawaan yang memiliki karakter utama aneurisma aorta. Melissa menceritakan kisahnya dimana dia terdiagnosis sindrom tersebut dua hari setelah melahirkan. Melisa mendapatkan tindakan CTScan dan dirujuk untuk Open Heart Surgery.

Dengan pengalamannya sebagai pasien yang pernah lama tinggal di rumah sakit, Melissa saat ini menjadi seorang patient family advisor. Berprofesi sebagai seorang guru sekolah negeri, Melissa mengingatkan seluruh peserta “Apakah sistem kesehatan di negara kita telah melibatkan pasien?”. “Sampai sejauh mana mereka terlibat?”tuturnya. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan harus dilakukan dengan melibatkan pasien. Tanpa pasien, pendidikan kedokteran pun tidak bisa berjalan. Melisa mengungkapkan 4 kata kunci yaitu compassion, collaboration, education, and coordination.

plenary-2--3

Melissa Thomason seorang patient advocate, dok.PKMK

Melissa menutup presentasinya dengan ungkapan kekhawatiran sebagai orang sakit yang meninggalkan RS. Ia mengharapkan para pemimpin di sektor kesehatan dapat memimpin dengan hati.

Reporter: Sudi Indra Jaya

Subscribe
Notify of
guest

isi kotak dibawah ini dengan benar *

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x