New Delhi: Sedikitnya 30 anak-anak yang menjadi pasien di rumah sakit pemerintah India meninggal dunia, akibat pasokan oksigen cair untuk perawatan mereka semua minim dan hampir habis.
Peristiwa terjadi di sebuah RS di negara bagian Uttar Pradesh. Satu per satu dari 30 anak meninggal dunia. Pasokan oksigen terputus karena pihak RS belum membayarkan tagihan bulanannya.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada Press Trust of India, seperti dikutip The Washington Post, Sabtu 12 Agustus 2017, bahwa 21 kematian terkait dengan minimnya pasokan oksigen.
Sejumlah saksi mata mendeskripsikan kekacauan pada Kamis dan Jumat kemarin, sekitar pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari.
Staf medis menggunakan alat manual untuk menyelamatkan sejumlah pasien anak setelah pasokan oksigennya habis. Namun sayang, banyak pasien yang tidak dapat bertahan.
“Kami melihat banyak anak meninggal di sekeliling kami,” kata ayah dari seorang korban, yang mengaku bernama Vijay.
“Sudah jelas ini adalah kesalahan rumah sakit. Banyak anak meninggal karena mereka. Anak saya baik-baik saja hingga tadi malam, tapi sesuatu yang buruk terjadi,” sambung dia.
Peristiwa serupa terjadi di rumah sakit Baba Raghav Das Medical College di Gorakhpur, salah satu negara bagian yang relatif miskin di India.
Menteri Kesehatan untuk Gorakhpur dan otoritas kesehatan membantah kematian sejumlah pasien diakibatkan belum dibayarnya tagihan tabung oksigen.
Diestimasi ada 60 pasien anak yang meninggal dunia di RS Baba Raghav Das Medical College sejak 7 Agustus.
Dalam sebuah konferensi pers, Kepala Menteri Yogi Adityanath menyebut kematian tersebut sebagai tragedi. Ia menjanjikan bahwa otoritas Gorakhpur sudah mendirikan sebuah komite untuk menyelidiki kasus terkait pasokan oksigen ini. (WIL)
Sumber: metrotvnews.com